Page 35 - MAJALAH 96
P. 35

LEGISLASI



           Revisi UU Kejaksaan


           Jadikan Penegakan Hukum



           On The Track






                ndang-Undang   Nomor    16
                Tahun  2004  tentang  Kejaksaan
           URI  sebagian  sudah  tidak  sesuai
           lagi  dengan  kehidupan  ketatanegaraan
           dan  perkembangan  kebutuhan  hukum
           masyarakat. Berdasarkan hal tersebut di
           atas,  perlu  dibentuk  Undang-Undang
           tentang  Perubahan  Atas  Undang-
           Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang
           Kejaksaan RI.
             Perubahan  ini  untuk  melaksanakan
           putusan Mahkamah Konstitusi sekaligus
           sebagai upaya menguatkan kedudukan,
           tugas,  dan  wewenang  Kejaksaan  RI.
           Demikian ditegaskan anggota Komisi III
           DPR dari Fraksi Partai Golkar, Nudirman
           Munir berkaitan dengan perkembangan
           pembahasan  RUU  tentang  Perubahan
           Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun
           2004 tentang Kejaksaan RI.
             Atas  pertanyaan  mengenai  respon
           kejaksaan  terhadap  RUU  yang  disiap-
           kan DPR,  Nudirman Munir mengatakan,
           mereka  tidak  mau  dan  tetap  memper-
           tahankan  Kitab  Undang-Undang  Hu-
           kum  Acara  Pidana  (KUHAP),  kita  hanya
           mendapatkan  janji-janji  saja.  “Makanya
           kita minta KUHAP dibahas dulu, karena
           dinilai lebih penting,” ujar Nudirman saat
           ditemui tim Parle diruang kerjanya.
             Pada  Rapat  Kerja  (Raker)  dengan
           Menkumham telah disampaikan masalah
           KUHAP ini.  Saya bilang, “kenapa KUHAP ini
           tidak mau disampaikan oleh pemerintah
           ke  DPR,”  tanya  Nudirman.  Menurutnya,
           kalau  KUHAP  ini  disampaikan  oleh
           pemerintah,  jaksa,  polisi,  dan  hakim,
           khawatir   kewenangannya   dikurangi
           bahkan ada konsekuensi pidana.
             Pasalnya,  dengan  KUHAP  sekarang
           mereka pesta-pora, tidak tersentuh oleh
           hukum.  Mereka  tidak  menyampaikan   Anggota Komisi III DPR RI Nudirman Munir
           revisi  KUHAP  kepada  DPR,  karena
           memang  itu  yang  ditakutkan,  kata


            | PARLEMENTARIA |  Edisi 96 TH. XLII, 2012 |
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40