Page 36 - MAJALAH 96
P. 36
Nudirman seraya menambahkan Mahkamah Agung itu semua melanggar kata Nudirman, untungnya dia tertangkap
kalau KUHAP itu direvisi mereka akan undang-undang, semua melakukan tangan, kalau tidak tertangkap tangan,
kehilangan mata pencaharian. kesalahan. mungkin bebas-bebas saja. Makanya
Meski demikian, lanjut Nudirman, Ia menyebutkan, ada 9 undang- dalam undang-undang yang akan datang
KUHAP tidak direvisi tidak apa-apa, undang dilanggar, 9 asas hukum juga tidak bisa begitu, kalau jaksa melanggar
karena dengan revisi UU Kejaksaaan juga dilanggar. Berarti mereka bukan malaikat, undang-undang harus dihukum.
akan beres persoalan. “Jadi sekarang mereka adalah orang biasa, tetapi Nurdiman menambahkan, di depan
kita tidak perlu lagi menunggu revisi kenapa mereka tidak bisa dihukum, Ketua Mahkamah Agung, dia berdebat
KUHAP, kalau KUHAP diajukan hanya karena KUHAP membuat mereka jadi dengan adanya putusan kasus yang
melengkapi,” ujarnya. sakti mandraguna. “Pola berpikir seperti dikeluarkan tahun 2007, akhirnya orang
Lebih lanjut dia mengatakan, asal itulah yang harus diubah,” tegas politisi itu meninggal tahun 2009. Putusan itu
mu’asalnya KUHAP itu peninggalan dari Partai Golkar. baru keluar tahun 2012 setelah orangnya
Belanda (VOC), dimana rohnya KUHAP- Dalam revisi UU Kejaksaan ini tidak sudah menjadi tulang belulang. Kenapa
Belanda selalu benar, Inlander selalu ada lagi cerita kekebalan, dia adalah bisa begitu, tanya Nudirman. “Karena
salah. manusia biasa, bukan malaikat, kalau kita selalu menganggap penegak hukum
Lebih parahnya lagi kita ambil KU- melanggar undang-undang harus itu malaikat, nebis in idem tujuh kali,”
HAP yang dipakai oleh VOC (Vereenigde dihukum. “Coba bayangkan, Pasal 244 itu jelasnya.
Oostindische Compagnie), oleh peru- jadi sumber uang. Jaksa tawarkan, mau
sahaan kompeni Belanda, dimana di kasasi apa tidak, kalau tidak mau kasasi Tersangka Maksimal Satu Tahun
Belanda sendiri sudah lama dibuang ke berapa mau bayar. Ya.. sudah tidak usah Ketika ditanya, perubahan apa
tong sampah. “Makanya saya bilang, be- kasasilah pak, saya bayar saja sekian yang mendasar dari RUU Kejaksaan
gitu seseorang diangkat menjadi polisi miliar,” tutur Nudirman perihal praktek yang diusulkan DPR, politisi Golkar ini
berubahlah statusnya dari manusia men- transaksi oleh oknum jaksa. menegaskan, masalah tersangka. Ada
jadi malaikat. Kenapa? Karena mereka Dengan seribu satu alasan, mereka orang jadi tersangka 14 tahun, ada orang
tidak akan mungkin salah, khilaf saja ti- lupa bahwa waktu sekolah ada asas lebih tersangka seumur hidupnya, sudah
dak mungkin, begitu juga dengan jaksa bagus melepaskan seribu orang penjahat masuk kubur masih jadi tersangka.
apalagi hakim. Sejak berdirinya republik daripada menghukum satu orang yang Karena setiap mau lebaran tersangka itu
ini belum pernah ada seorangpun hakim tidak bersalah. “Akibatnya kita tahu menjadi ATM, karena itu jadi tersangka
agung yang tersentuh hukum,” jelasnya. bahwa kekacauan hukum disebabkan bisa bertahun-tahun. “Kita usulkan untuk
Untuk itulah dia bertekad menggol- oleh ketentuan itu. Sekarang pola berpikir tersangka maksimal satu tahun” tegas
kan revisi UU Kejaksaan, sebab faktanya itu yang kita ubah. Dalam melaksanakan mantan pengacara ini.
sejumlah jaksa membuat kesalahan- tugas, kalau mereka melanggar undang- Dia berobsesi kuat untuk menggolkan
kesalahan, bahkan fatalnya lagi melaku- undang harus dihukum,” tegasnya lagi. UU ini. “Kalau berhasil, saya akan
kan tindak pidana korupsi. “Atas dasar Menanggapi bagaimana dengan bersujud syukur dan mencium tanah rasa
itulah seharusnya sekarang ini mindsite kasus Jaksa Urip yang sudah di hukum, berterima kasih saya kepada Allah SWT.
itu diubah, karena jaksa itu manusia bi-
asa, sama dengan kita,” tegasnya.
Mindsite selanjutnya, di dalam
konstitusi adanya kesamaan di depan
hukum, Pasal 1 ayat (3) kita negara
hukum dan di depan kita sama semua,
kenyataannya tidak sama. Seharusnya di
dalam konstitusi dicantumkan bersama
di depan hukum, kecuali jaksa, polisi
dan hakim. Tidak ada kata-kata seperti
itu, mereka adalah manusia biasa yang
bisa lupa, bisa khilaf, bisa sengaja, kata
Nudirman.
Contoh kasus PP No.110, lanjutnya,
kasus PP No.110 mulai dari tingkat
yang paling bawah pengadilan negeri,
kejaksaan negeri bahkan kepolisian
ditingkat Polsek, Polres sampai ditingkat Suasana rapat membahas RUU Kejaksaan di Baleg
| PARLEMENTARIA | Edisi 96 TH. XLII, 2012 |