Page 29 - MAJALAH 151
P. 29
Sejelek apapun suatu
industri, adalah
tidak bijaksana jika
harus menghentikan
industrinya. Sama
halnya dengan,
karena banyak
orang sakit diabetes,
maka pabrik gula
ditutup. Karena angka
kecelakaan tinggi,
maka pabrik motor
ditutup.
https://tobaccotimeline.files.wordpress.com
mendorong sekian banyak riset gerakan anti merokok, WHO
kesehatan tentang bahaya tembakau, melibatkan para ahli farmasi, dokter,
program hibah anti tembakau, penggiat anti tembakau dalam untuk masalah ganja,” kritisinya.
hingga dukungan untuk berbagai melakukan kampanye. Namun disaat Menurutnya, sejelek apapun
konferensi kesehatan dunia anti bersamaan, WHO justru mendukung suatu industri, adalah tidak bijaksana
tembakau. Tujuannya, untuk merebut perdagangan obat-obat NRT yang jika harus menghentikan industrinya.
pasar nikotin yang dipegang industri dipasarkan oleh korporasi farmasi Sama halnya dengan, karena banyak
tembakau. multinasional. orang sakit diabetes, maka pabrik gula
Ia kemudian melanjutkan, Penjualan NRT mendapat ditutup. Karena angka kecelakaan
dalam dunia medis sendiri, nikotin pengakuan dan dukungan sebagai tinggi, maka pabrik motor ditutup.
sebenarnya memiliki asas manfaat obat-obat yang dianjurkan WHO “Logikanya enggak masuk, ini
karena memiliki kandungan protein (WHO Model List of Essential yang ingin saya yakinkan kepada
tinggi. Namun, nikotin tidak Medicines). publik bahwa RUU Pertembakauan
bisa dipatenkan, kecuali produk Sebab itu, Politisi dari F-Golkar ini tidak ada hubungannya dengan
mengandung nikotin. Sehingga, sangat menyayangkan, urgensi RUU kesehatan. Karena itu, suatu UU
inilah yang menjadi letak pertarungan pertembakauan yang cukup besar, tidak boleh mengatur kepentingan
bisnis antara industri tembakau dan yaitu untuk mengatur penerimaan yang tidak menjadi kewenangannya,
industri farmasi. negara melalui cukai, menentukan seperti UU Kesehatan yang mengatur
World Health Organization nasib berjuta para petani tembakau komoditi tembakau,” jelas Firman.
(WHO) bahkan membuat ratifikasi beserta keluarganya dan serapan Di sisi lain, ia melanjutkan,
internasional untuk membatasi tenaga kerja justru dibenturkan kalaupun industri rokok dalam
produksi tembakau, konsumsi dan dengan UU Kesehatan. negeri jatuh, tak berarti masyarakat
peredaran tembakau atau Framework “Tembakau selalu diserang, akan berhenti merokok. Justru,
Convention Tobacco Control padahal tembakau ini ada aspek yang ditakutkan Indonesia nantinya
(FCTC). Indonesia merupakan satu- sosial-ekonominya. Kalau dikatakan, hanya menjadi pasar bagi rokok
satunya negara di Asia – Pasifik tembakau mempunyai dampak ilegal impor, bila jumlah perokok
yang belum menandatangi Konvensi negatife. Saya rasa hampir semua tidak sebanding dengan produksi
Kerangka Kerja Mengenai Kontrol tanaman memiliki dampak negatifnya, tembakau yang dihasilkan.
Tembakau atau FCTC. kenapa mereka tidak berbondong- “Kalau industri rokok dimatikan,
Kemudian, untuk menggencarkan bondong saja membuat gerakan justru tidak ada yang bisa menjamin
Edisi : 151 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA | 29