Page 20 - MAJALAH 86
P. 20
Pemerintah Diminta Mengedepankan
Kesejahteraan Rakyat Sebagai Tujuan
Pembangunan Nasional
emangat pro poor pro job Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menilai
dan pro growth yang dide-
Sngungkan pemerintah belum bahwa RUU APBN 2012 dan Pokok-pokok Nota Keuangan
terejawatakan secara jelas dalam Ren- masih jauh dari harapan untuk mengedepankan
cana Anggaran Belanja 2012. kesejahteraan rakyat sebagai tujuan Pembangunan Nasional.
Dalam Pandangan umum Fraksi
Partai Gerindra terhadap Rancangan dapat mendorong pertumbuhan eko- tumbuhan ekonomi 6,5-6,9% untuk
Undang-Undang tentang Angga- nomi. Kenyataan ini menurut hemat mengurangi pengangguran 6,4-6,6%
ran Pendapatan dan Belanja Negara kami merupakan bentuk ketidakefek- dan penurunan angka kemiskinan
(APBN) Tahun Anggaran 2012, disam- tifan pemerintah dalam menciptakan 10,5-11,5% ? sekedar mengingatkan
paikan Fary Djemi Francis, Pemerintah pertumbuhan ekonomi yang berbasis pertumbuhan ekonomi pada tahun
diminta untuk memperbaiki dan me- sektor riil. 2010 sebesar 6,1 persen setelah pada
ningkatkan kualitas penggunaan ang- Dengan logika anggaran seperti tahun 2009 hanya 4,6 persen, ternyata
garan Negara., dengan meningkatkan ini Fraksi Gerindra mempertanyakan hanya bisa mengurangi kemiskinan
managemen pengelolaan keuangan apakah dapat dipertanggungjawab- sebesar 0,82 persen, dari 14,15% pada
Negara dalam tahun 2012 mendatang, kan target pemerintah menaikan per- tahun 2009 menjadi 13,33% pada
serta menerapkan secara penuh pe-
nganggaran berbasis kinerja.
Berapresiasi dengan tekad pe-
merintah untuk membangun sistem
evaluasi kinerja penganggaran, ser-
ta rencana pemerintah yang akan
menerapkan kebijakan pemberian
penghargaan dan pengenaan sanksi
atas pelaksanaan anggaran belanja
kementerian dan lembaga tahun ang-
garan sebelumnya.
Fary Djemi Francis mengungkap-
kan bahwa Asumsi Ekonomi Makro
Rencana APBN 2012, nampaknya
masih bergerak pada level moderat,
dengan terus mencemaskan pertum-
buhan ekonomi dunia yang cende-
rung menurun. Pemerintah demikian
besarnya menaruh harapan pada
stabilitas ekonomi global dan bukan
pada penguatan kapasitas fiskal ber-
basiskan penerimaan domestik dan
pertumbuhan ekspor.
Hal ini menjadi semakin jelas jika
diperhatikan bahwa rencana belanja
pemerintah 2012 masih saja didomi-
nasi oleh belanja rutin (80,43%), bu-
kan pada belanja modal yang justru Fary Djemi Francis saat menyampaikan pandangan umum Fraksi Partai Gerindra terhadap
Rancangan Undang-Undang tentang (APBN) Tahun Anggaran 2012
1
0 | PARLEMENTARIA | Edisi 86 TH. XLII, 2011 | 1
0 | PARLEMENTARIA | Edisi 86 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 86 TH. XLII, 2011 |
TH. XLII, 201 |
ARIA |
|
Edisi 86
1
ARLEMENT
P