Page 21 - MAJALAH 86
P. 21
LAPORAN UTAMA
Internet/ bbpjn-1.web.id APBN 2012 memang meningkat na-
mun peningkatan disektor tersebut
belumlah signifikan. Hingga saat ini
pemanfaatan anggaran belanja modal
untuk perbaikan dan pembangunan
infrastruktur tergolong minim, meski
pagunya terus meningkat setiap ta-
hun. Fraksi gerindra mengharapkan
agar Pemerintah dapat memanfaatkan
secara efektif alokasi belanja modal
sebesar Rp.168,1 Triliun pada APBN
2012 untuk pembangunan infrastruk-
tur, karena pebangunan infrastruktur
nasional hingga saat ini berjalan be-
lum sesuai harapan. Kondisinya di-
perparah dengan tidak optimalnya
penyerapan yang ada.
Pembangunan jalan dan jembatan untuk perbaikan infrastruktur Jika pada tahun 2012 nanti pe-
merintah merencanakan untuk meng-
alokasikan anggaran sebesar Rp 61,2
Tiluin, kiranya perlu kejelasan infra-
struktur apa yang akan menjadi prio-
ritas pemerintah tahun depan. Apakah
local dan national connectivity atau
regional connectivity. Masyarakat ber-
harap kebijakan belanja infrastruktur
diprioritaskan untuk membangun lo-
kal bahkan village connectivity, kare-
na faktanya kesenjangan infrastruktur
di desa-desa masih sangat lebar.
Ditegaskannya, peningkatan in-
frastruktur pertanian dan nelayan per-
lu mendapat prioritas, karena sektor
itu mampu menampung banyak la-
pangan pekerjaan. Sekaligus mengu-
rangi tingkat kesenjangan ekonomi
antara si kaya dan si miskin, sehingga
membatasi kesempatan mereka untuk
meningkatkan kesehteraan.
2010. begitu juga dengan pengura- penduduk miskin dialokasikan ang- Subsidi 2012
ngan pengangguran terbuka yang garan Rp.66 Triliun. “Alokasi belanja Sebagai bagian dari upaya peng-
pada tahun 2010 hanya berkurang rutin justru meningkat menjadi 80,43 hematan, pemerintah akan mengu-
640 ribu atau berkurang 0,73% saja. persen, padahal APBNP 2011 masih rangi subsidi dengan memperkecil
Fraksi Partai Gerindra meni- 78,49 persen. Postur APBN seperti ini porsi subsidi energi dalam APBN 2012
lai bahwa belum adanya perubahan tentunya hanya menyisakan sangat menjadi Rp.168,6 Triliun dari sebe-
fundamental terhadap RAPBN 2012 sedikit anggaran pembangunan. Pa- lumnya ditetapkan pemerintah dalam
dibandingkan APBN Perubahan 2011. dahal, anggaran pembangunan meru- APBN-P 2011 mencapai Rp.195,2
Postur RAPBN 2012 masih belum juga pakan tumpuan untuk mendorong Triliun. Pengurangan porsi subsidi ini
memiliki kejelasan visi pembangunan pertumbuhan sektor ekonomi berba- dilakukan pemerintah seiring langkah
perekonomian rakyat. Hal itu terlihat sis sector riil, dan membiayai proyek pengendalian subsidi energi pada ta-
dari porsi anggaran yang sangat ke- infrastruktur penopang pertumbuhan hun depan.
cil untuk meningkatkan kesejahteran ekonomi,” tegas Fary. Dalam APBN 2011, subsidi untuk
rakyat. Sebagai perbandingan 31 juta Anggaran infrastruktur dalam Bahan Bakar Minyak (BBM), termasuk
| PARLEMENTARIA | Edisi 86 TH. XLII, 2011 |
|
| PARLEMENTARIA | Edisi 86 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 86 TH. XLII, 2011 |
TH. XLII, 201 |
ARIA |
P
1
Edisi 86
ARLEMENT