Page 22 - MAJALAH 86
P. 22

LPG  dan  Bahan  Bakar  Nabati  (BBN),   oleh  negara  setiap  ta-
            dianggarkan  sebesar  Rp.123,6  Trili-  hun?  sektor  mana  saja
            un. Sedangkan subsidi listrik dipatok   penyumbang pajak? ba-
            Rp.45,1 Terilun, kemudian pemerintah   gaimana  audit  peneri-
            akan berupaya menekan volume sub-  maan negara dilakukan?
            sidi BBM menjadi 40 juta kiloliter.  mengapa  undang-un-
                Kebijakan  pemerintah  mengu-  dang  dengan  sengaja
            rangi  subsidi  bukan  hanya  berdapak   melarang  audit  peneri-
            pada  kenaikan  tarif  dasar  listrik  dan   maan  pajak  oleh  BPK.
            bahan bakar minyak. Lebih jauh lagi,   Menurut   pandangan
            kebijakan  tersebut  akan  mendorong   kami, hal ini merupakan
            kenaikan  harga  barang  kebutuhan   hal yang aneh dan sulit
            masyarakat  termasuk  kenaikan  bi-  diterima  di  tengah  ke-
            aya  transportasi.  “Kebijakan  tersebut   bebasan   memperoleh
            sungguh tidak ramah terhadap kondi-  informasi  yang  dijamin
            si sebagian besar masyarakat bangsa   oleh   undang-undang
            kita yang masih mengalami kesulitan   lainnya.
            ekonomi,” tegas Fary Djemi Francis.   Fraksi  kami  juga
                Kondisi  tersebut  akan  sema-  berpandapat   bahwa
            kin  membatasi  gerak  perekonomian   angka penerimaan pajak
            rakyat  ditengah  dominasi  sektor   yang  lebih  dari  seper-
            swasta  yang  sudah  dominan  dalam   tiga dalam RAPBN 2012               Fary Djemi Francis Fraksi Partai Gerindra
            perekonomian  nasional.  Seharusnya   merupakan indikasi bah-
            pemerintah menaruh perhatian untuk   wa  pemerintah  dalam  pengelolaan   nya  pembiayaan  defisit  utang  akan
            melakukan  dalam  perbaikan  dalam   negara hanya berpangku tangan.   semakin  memberatkan  posisi  utang
            tata kelola energi nasional. Pebaikan   Meningkatnya  penerimaan  ne-  kita. Menurut pandangan Fraksi Partai
            tata  kelola  tersebut  menjadi  peting   gara dari pajak seyogyanya membawa   Gerindra,  penyusunan  RAPBN  tidak
            untuk menekan kerugian negara teru-  konsekuensi  pada  kewajiban  peme-  lain  hanya  upaya  untuk  menerus-
            tama dalam sektor migas.          rintah  memberikan  pelayanan  publik   kan  pembuatan  utang-utang  baru.
                Kita  tahu  bahwa  selama  ini  tata   yang lebih transparan dan akuntabel   “Pemerintah  harus  terus  melakukan
            kelola migas nasional telah mengun-  dan  bukan  sebaliknya,  mengalokasi-  upaya restrukturisasi bahkan morato-
            tungkan  para  pemburu  rente  yang   kan  anggaran  yang  minim  terhadap   rium utang. Hasilnya diarahkan pada
            hidup dari buruknya tata kelola migas   pelayanan publik.            realisasi program yang memihak ke-
            nasional. Para pemburu rente ini pu-  Selain  itu,  pemerintah  juga   sajahteraan rakyat,” desak Fary Djemi
            lalah yang menghidupi praktik korup   kurang  memaksimalkan  pendapatan   Francis.
            yang  melanggengkan  buruknya  tata   dari sisi Sumber Daya Alam. Pemerin-  Dana Tranfer Daerah yang banyak
            kelola  di  tingkat  produksi,  distribusi   tah  merencanakan  target  peerimaan   mengalami masalah karena pemakai-
            dan konsumsi.                     uang  yang  berasal  dari  SDA  hanya   annya yang didominasi gaji pegawai,
                                              Rp.172,9 Triliun di 2012. Jumlah ini tu-  dana  lainpun  banyak  dipakai  untuk
            Akuntabilitas dan                 run Rp.19,1 Triliun atau sekitar 12,42%   pembangunan fasilitas birokrat. Bah-
            kemandirian Anggaran              ketimbng  target  penerimaan  SDA   kan banyak pemerintah daerah yang
                Dari  sisi  pendapatan,  setiap  ta-  dalam  APBN-P  2011  sebesar  Rp.192   terancam  bangkrut  dengan  struktur
            hun,  penerimaan  negara  dari  sektor   Triliun.                    seperti ini.
            pajak  selalu  naik.  Pada  RAPBN  2012   Dari sisi  pembiayaan, kami me-  Dari segi daerah yang mendapat
            direncanakan  mendapatkan  dari  pa-  nilai    bahwa  orientasi  penyusunan   dana tranferpun masih didominasi ka-
            jak,  naik  Rp.140,6  Triliun  menjadi   anggaran  belum  bergeser  dari  ke-  bupaten  darah  maju  yang  mencapai
            1.019,3  Triliun.  Hal  ini  mengesankan   mandirian  terhadap  utang.  Postur   Rp.154  Triliun,  dibanding  kabupaten
            dirjen  pajak  merupakan  bagian  dari   APBN 2012 masih dibebani oleh pem-  daerah tertinggal  hanya Rp.89 Triliun.
            Departemen  Keuangan  yang  selalu   bayaran cicilan pokok dan bua utang   Ini  menunjukan  bahw  dana  transfer
            sukses menyediakan dana berapapun   dalam dan luar negeri, dalam jumlah   daerah  tidak  berimbang.  Karena  itu
            yang diminta APBN setiap tahun.   yang sangat besar.                 dana  tranfer  daerah  perlu  ditinjau
                Fraksi  Gerindra  mendesak  ada-  Nominal   utang   pemerintah   kembali agar secara efektif mampu di-
            nya  penjelasan  yang  transparan,   pada  posisi  juli  2011  sudah  berjum-  arahkan untuk menghasilkan pertum-
            berapa sebenarnya penerimaan pajak   lah  Rp.1.733,64  Triliun,  dengan  ada-  buhan ekonomi yang berkualitas. (as)







                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 86 TH. XLII, 2011 |
                                                                                        ARIA |
                                                                                                   TH. XLII, 201 |
                                                                              |
     | PARLEMENTARIA |  Edisi 86 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 86 TH. XLII, 2011 |
                                                                              P
                                                                                                             1

                                                                               ARLEMENT
                                                                                             Edisi 86
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27