Page 28 - MAJALAH 86
P. 28

kita letakkan hanya pada satu sektor.   semua  itu  menggunakan  BBM  Sub-  kalau  22  Trilyun  itu      dipakai  untuk
                Yudha  memberikan  salah    satu   sidi,” jelas Alumni Institute Teknologi   membangun  infrastruktur  atau    di-
            contoh    kebijakan  yang  harus  ber-  Surabaya ini.                berikan cash back kepada masyarakat
            integrasi  antara satu departemen de-  DPR  sebetulnya  menginginkan   “yang tidak memiliki kendaraan” tapi
            ngan departemen yang lain.  Pertama,   suatu  skenario,  suatu  kajian  yang   berhak  juga  disubsidi.  Itu  mungkin
            untuk  masalah  kemudahan  lembaga   matang  yang  dilakukan  oleh  peme-  akan lebih bagus.
            perbankan  memberikan  kredit    ke-  rintah,  dipresentasikan  kepada  DPR.   “Hal-hal  skenario  demikian  se-
            pada  pemilik  sepeda  motor  ataupun   “Kita bersama-sama, pemerintah dan   betulnya  yang  kita  tunggu,  supaya
            mobil  harus  diantisifasi  karena  akan   DPR untuk memutuskan kira-kira ke-  dipresentasikan  dengan  baik  oleh
            membengkaknya  laju  pertumbuhan   bijakan  mana  yang  tidak  memberat-  pemerintah kepada DPR. Karena DPR
            kendaraan  bermotor  yang  notabene   kan  masyarakat,  yang  tidak  menim-  tidak bisa melakukan secara kompre-
            akan memberatkan subsidi kita.    bulkan  inflasi  lebih  tinggi,  kita  tetap   hensif, DPR tidak mempunyai aparat
                Kedua, perlu ada satu kebijakan     menjaga daya beli daripada masyara-  ataupun  budget    dalam  melakukan
            dari sisi pajak progresif, dimana orang   kat itu,” harapnya.        penelitian ataupun juga kajian-kajian
            yang  memiliki  kendaraan  lebih  dari   Jika  itu bisa dilaksanakan dengan   semacam ini,” kata Yudha.
            satu  harus  mendapatkan  pajak  yang   baik, Yudha  yakin keputusan bersama   Yudha berharap  bahwa ke de-
            lebih. Kemudian ketiga,   bagaimana   antara DPR dengan pemerintah akan   pan ini akan ada satu kejelasan ter-
            pemerintah  mengalokasikan  kepada   menghasilkan  kebijakan  publik  yang   hadap  rencana-rencana  program  ke
            pembangunan  infrastruktur  apabila   tidak meresahkan.              depan.  Karena  Yudha    menyadari
            kelak  di  kemudian  hari  orang-orang   Namun  yang  terjadi  sekarang,   bahwa  apapun  juga  bahwa  subsidi
            yang  berkecukupan  tadi  tidak  boleh   DPR    sudah  memberikan  tenggang   akan  memberatkan  keuangan  ne-
            lagi  menggunakan  subsidi,  mereka   waktu  pada pemerintah untuk segera   gara.  Tetapi  tetap  mengacu  kepada
            akan merasakan kemudahan.         memberikan suatu kajian-kajian seper-  ketepatan  pada  penerima  subsidi
                Jika    kita  melihat  dari  tiga  as-  ti itu, tapi tidak juga kunjung datang,   tersebut.
            pek  itu  saja,  sudah  jelas  tidak  bisa   karena  didalam  pembahasan  itu  ada   “Kami  mengharapkan pemerin-
            dibebankan  pada  satu  sektor  saja.   skenario  yang  mengharapkan  untuk   tah segera mengajukan kepada DPR
            “Makanya  DPR  minta  supaya  itu  di   kenaikan. Namun demikian, pemerin-  skenario-skenario usulan bagaimana
            level    Menko  Perekonomian  yang   tah masih ragu dengan kenaikan.   mengontrol   dan   mengendalikan
            dapat mengatur dampak secara  ke-     Menurut hematnya lebih baik di-  subsidi ini, lantas kita menggunakan
            seluruhan daripada kebijakan subsidi   naikkan saja, karena  begitu  dinaikkan   anggaran  daripada  penghematan
            itu sendiri,” papar Yudha.        Rp 500,-  saja bisa sampai hampir 10   subsidi  tersebut  untuk  pembangu-
                Pemerintah  sebetulnya  punya   Trilyun. Dan jika  dinaikkan Rp 1.000,-   nan-pembangunan   infrastruktur,”
            Rencana  Pembangunan  Jangka  Pan-  bisa  sampai    22  Trilyun.  Bagaimana   jelasnya mengakhiri. (sc)
            jang  dan  Menengah  (RPJPM)      yang
            mengatakan bahwa subsidi itu harus
            berkurang  dari  tahun  ke  tahun.  Na-
            mun  demikian  dalam  pelaksanaan-
            nya  walaupun  sudah  dalam  bentuk
            UU tidak terlaksana dengan baik. Se-
            betulnya pengurangan volume harus
            dilakukan  dari  tahun  ke  tahun,  yang
            terjadi justru peningkatan.
                Pemerintah  tidak  menghubung-
            kan, bahwa peningkatan itu dikarena-
            kan  kebijakan  sektor  lain  yang  tidak
            menunjang sektor satunya.
                “Jadi  jika  Menteri  Perindustrian
            mengatakan bahwa industri otomotif
            kita itu bergerak bagus, dinamis, dan
            daya  jual  masyarakat  tinggi.  Mereka
            tidak sadar bahwa disalah satu sisi di
            sektor industri kita bangga, di perda-
            gangan juga kita bangga, tapi di sek-
            tor subsidi kita kalang kabut. Karena                          Jajaran Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)



                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 86 TH. XLII, 2011 |  9
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33