Page 31 - MAJALAH 86
P. 31
ANGGARAN
Bunga Utang Semakin Mengkhawatirkan,
Hambat Kemandirian Ekonomi
Seperti kita ketahui, akhir-akhir ini ekonomi dunia dilanda berbagai guncangan,
yang mempengaruhi perkembangan ekonomi global di bulan-bulan mendatang.
Kondisi ini dapat berpengaruh pula pada perekonomian
di negara Indonesia.
Kemal Azis Stamboel
ahun ini, pertumbuhan ekonomi sebesar Rp. 8800 perdollar, dan suku jak 2011 telah menembus Rp 100 trili-
di negara-negara maju dipasti- bunga SPN 3 bulan sebesar 6.4 per- un dan pada 2012 diproyeksikan men-
Tkan akan melambat, bila diban- sen. Sementara target lifting minyak capai Rp 123,1 triliun, setara dengan
dingkan dengan pertumbuhannya di mentah sebesar 950 ribu barel perhari 12,9% dari total belanja pemerintah
tahun 2010. Perekonomian Amerika dan ICP sebesar 90 dollar per barel. pusat atau 1,5 persen dari PDB,”Jelas
Serikat, Jepang, Jerman, dan Inggris Namun yang sangat kita khawatirkan Anggota DPR dari FPKS Kemal Azis
diprediksi akan tumbuh melambat. saat ini yaitu semakin meningkatnya Stamboel baru-baru ini.
Meskipun pertumbuhan ekonomi beban utang yang berdampak ke- Kemal mengatakan, seperdela-
Asia khususnya Indonesia masih terli- pada program kemandirian ekonomi pan belanja pusat untuk membayar
hat optimis namun perlu diwaspadai Indonesia kedepannya. Diproyek- bunga utang. Beban akan semakin
adanya perlambatan ekonomi karena sikan pada 2012 mendatang akan besar kalau ditambah cicilan pokok
itu Komisi XI DPR dan pemerintah mencapai 123, 1 Triliun atau setara utang luar negeri dan pembayaran
akhirnya menyepakati asumsi makro dengan 12.9 persen dari total belanja pokok utang domestik. Beban terse-
APBN 2012 lebih moderat dibanding- pemerintah pusat atau 1.5 persen but mengurangi ruang fiscal kita un-
kan usulan sebelumnya. dari PDB. tuk alokasi anggaran akselerasi pem-
Asumsi dalam RAPBN 2012, di- “Bunga utang telah membebani bangunan.
antaranya mengenai pertumbuhan anggaran dalam skala yang semakin Menurutnya, dalam RAPBN 2012
ekonomi sebesar 6.7 persen, angka mengkhawatirkan. Pasalnya, beban cicilan pokok utang luar negeri men-
inflasi 5.3 persen, nilai tukar rupiah bunga utang terus meningkat dan se- capai Rp47,26 triliun. Hal tersebut
| PARLEMENTARIA | Edisi 86 TH. XLII, 2011 |