Page 47 - MAJALAH 136
P. 47

Hijrah  Ke Kairo                  aktivisnya. Ia pun pernah menjadi Ketua   anggota biasa, ia berturut-turut duduk
                  Sampai di Kairo, Surahman lang-  Perhimpunan pelajar Indonesia Mesir.  menjadi anggota Dewan Syariah PKS,
               sung menuju Universitas Al Azhar     Tahun 1999 saat di tanah air   Wakil Presiden Internasional PKS, dan
               yang merupakan salah satu perguruan   mengalami reformasi dengan kejatuhan   Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS.
               tinggi favorit di dunia. Sayangnya,   Presiden Kedua RI, Soeharto, muncul   Saat ini ia menjadi salah satu dari enam
               kenyataan tak seindah harapan. Ujian   berbagai partai politik. “Jualan” Parpol   anggota Dewan Pimpinan Tinggi Pusat
               pertama di negeri orang muncul.   itupun sampai ke Kairo. Sebagai aktivis   PKS, organ paling menentukan di PKS
               Saat itu ijzah sarjana muda yang   yang pernah bergabung dengan PPP   setelah Majelis Syura.
               diperolehnya dari Institut Darusallam   (saat orde baru parpol hanya 3-red),   Pemilu tahun 2009 Surahman
               belum diakui di kampus tersebut.   Surahman tentu cenderung memiliih   berhasil melenggang ke Senayan
               Sehingga menurut peraturan yang   Parpol berbasis keagamaan. Dari   dengan menjadi anggota legislatif
               berlaku, ia harus belajar bahasa Arab   berbagai parpol baru itu, pilihannya   mewakili daerah pemilihan Jawa Barat
               dahulu selama beberapa tahun sebagai   jatuh kepada Partai Keadilan (cikal   X.  Saat itu sejumlah posisi penting di
               sebuah syarat persamaan ijazah.   bakal PKS-red).                   DPR pernah dipegangnya. Ia pernah
                  Dua tahun Surahman belajar bahasa   Saat itu ia tidak hanya memberikan   menjadi Wakil Ketua Komisi VIII yang
               Arab dengan bekerja di KBRI (Kedutaan   suaranya ke PK, namun ia juga berusaha   membidangi masalah agama, sosial,
               besar Republik Indonesia) di Mesir. Ia   untuk mempropaganda teman-  bencana, pemberdayaan perempuan
               menyesuaikan kurikulum yang ada di   temannya sendiri, sesama mahasiswa   dan perlindungan anak. Tidak hanya
               negara tersebut dengan ijazah yang   di Kairo untuk ikut menitipkan suaranya   itu, ia pun pernah menggantikan rekan
               diperolehnya selama kuliah di tanah   di PK. Alhasil perjuangannya tidak sia-  separtainya, Sohibul Iman menduduki
               air. Atas bantuan dari KBRI, ia serahkan   sia. Pada pemilu 1999, Partai keadilan di   posisi Wakil Ketua Komisi XI DPR RI
               kurikulum tersebut kemudian distempel   Kairo menang dengan angka 60 persen.   yang membidangi keuangan. Hal itu tak
               dan ditandatangani pihak berwenang di   Itu merupakan satu-satunya perwakilan   berlebihan mengingat disertasinya saat
               KBRI Mesir. Ujian pertama pun berhasil   PK yang menang di negara lain.  mengambil gelar doktor pun mengambil
               dilalui dengan baik oleh Surahman. Ia   Kenyataan tersebut mengantarkan   tema ekonomi khususnya tentang Bank-
               diterima belajar di kampus tersebut   Surahman mengemban amanat untuk   bank Islam.
               langsung di tingkat tiga, hingga ia   membuat kepengurusan PK di Kairo.   Nama Surahman Hidayat semakin
               hanya diwajibkan mengikuti satu tahun   Sekaligus menjadi tanda peresmian   mencuat saat dirinya dipercaya
               lagi. Tepat tahun 1985, Surahman   masuknya Surahman dalam partai   menggantikan Hidayat Nurwahid
               berhasil meraih gelar Lisence (Lc) dari   politik yang kini bernama Partai   sebagai Ketua BKSAP (Badan Kerjasama
               Univeristas Al Azhar, Kairo, Mesir yang   Keadilan Sejahtera (PKS).  Antar Parlemen) DPR RI. Ketika itu
               setara dengan Starta satu (S1).  Karena   Di PKS karir politik Surahman   Hidayat Nurwahid maju menjadi
               nilai yang cukup baik, ia pun mendapat   mulai meningkat. Tidak hanya sekedar   calon Gubernur DKI Jakarta. Kini
               beasiswa lanjutan untuk meraih                                          untuk kedua kalinya, Surahman
               gelar S2 di universitas tersebut.                                       kembali dipercaya mewakili
               Lewat tesis berjudul “At-Ta`ayusy                                       masyarakat Jawa Barat X dalam
               As-Silmi Baina Al-Muslimin Wa                                           kursi legislatif. Ia kini dipercaya
               Ghairihin Fi Daulatin Wahidah”                                          menjadi Ketua MKD (Mahkamah
               (Kehidupan yang Harmonis antara                                         Kehormatan Dewan). Sebuah
               Muslim dan Non- Muslim dalam                                            alat kelengkapan dewan di DPR
               Satu Negara) itulah yang kemudian                                       RI yang bertugas menegakkan
               mengantarkan Surahman meraih                                            etika terhadap anggota dewan.
               gelar Magister.                                                         Sejatinya posisi Ketua MKD ini
                  Tak ada kata cukup untuk                                             merupakan amanah yang cukup
               menimba ilmu. Tak puas                                                  berat, mengingat MKD harus
               hanya bergelar Magister, ia                                             menyidangkan rekan sesama
               pun melanjutkan kuliah untuk                                            anggota dewan itu sendiri.
               mengambil gelar doctor. Ia berhasil                                        “Kalau dibilang berat, tidak
               mempertahankan disertasinya                                             juga. Kami memang diwajibkan
               tentang kebijakan investasi di                                          un tuk menegakan e t ika
               Bank-bank syariah (bank Islam)                                          terhadap anggota dewan yang
               yang dalam Bahasa Arabnya                                               notabene merupakan teman
               berjudul “Siyasatu Al-Istitsmar Fi                                      sendiri. Namun selama kita
               Al-Masharif Al-Islamiyah”.                                              menjalankannya sesuai aturan
                                                                                       yang berlaku tentu tidak ada
               Masuk Ke Panggung Politik                                               hal yang sulit. Ini kewajiban,
                  Tak hanya aktif menimba                                              tanggung jawab yang harus
               ilmu, masa-masa menimba ilmu                                            foto: dok pri  dijalankan dengan sebaik-
               di negeri orang itu ia gunakan                                          baiknya, demi marwah lembaga
               juga untuk tetap mengasah jiwa                                          DPR itu sendiri,” pungkasnya. „  (ayu)



                                                                              PARLEMENTARIA z  EDISI 136 TH. XLVI - 2016  l  47
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52