Page 28 - MAJALAH 130
P. 28

Pengawasan



          BELA NEGARA,



          PAYUNG HUKUMNYA


          MANA?





                 ntusias. Itu respon publik ketika   dang­undangan itu artinya harus dibi­
                 diajak bicara tentang program   carakan dengan wakil rakyat di Senayan.
                 bela negara yang dicanangkan   Pemerintah dalam hal ini Menhan belum
          Apemerintah. Respon yang sama    menyampaikannya kepada Komisi I,” ujar
          juga disampaikan sebagian besar ang­  politisi FDIP ini. Baginya persoalan bela
          gota dewan termasuk anggota Komisi I   negara ini sebenarnya harus menjadi
          DPR RI Marinus Gea saat bicara dengan   prioritas karena sejak awal konstitusi
          Parle beberapa waktu lalu di Jakarta. Se­  sudah memberi amanat seperti tertu­
          benarnya agenda seperti ini sudah lama   ang dalam pasal 27 ayat 3 yang berbu­
          dinanti banyak pihak. Dahulu dalam   nyi; Setiap warga negara berhak dan
          bentuk yang serupa tapi tak sama, per­  wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
          nah terlaksana terutama sebagai syarat   negara. Pengaturan lebih detil soal ini
          kelulusan bagi calon Pegawai Negeri   tentu perlu dipertegas dalam UU. Sejauh
          Sipil. Tapi kemudian pelan­pelan me­  ini lanjut dia sudah ada UU no.3/2002
          redup, katanya terkendala dana. Ketika   tentang Pertahanan Negara yang meru­
          Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacu­  pakan revisi dari UU no.20/1982 tentang
          du menyuarakannya kembali, keriuhan   Ketentuan­Ketentuan Pokok Pertaha­
          terjadi.                         nan Negara. Namun payung hukum ini
                                           belum cukup untuk jadi landasan. Inilah
                                           pekerjaan rumah Menteri Pertahanan
                                           yang sudah ditunggu DPR.
                                              Wakil rakyat dari daerah pemilih­
                                           an Banten  ini  menggarisbawahi ada
                                           yang perlu dipertegas ketika Menteri
                                           Pertahanan dalam sejumlah kesempat­
                                           an mengemukakan keprihatinan pada   Calon PNS mengikuti diklat bela negara
                                           kondisi anak bangsa saat ini yang mulai   bangsaan menurutnya lebih efektif ka­
                                           melupakan nilai­nilai wawasan kebang­  lau diperkenalkan sejak dini di bangku
                                           saan. Ini terlihat pada gejala maraknya   sekolah. Baginya tidak mungkin hal ini
                                           tawuran antar kelompok masyarakat   ditanamkan dalam pelatihan yang ber­
                                           di perkampungan, siswa sekolah bah­  langsung satu bulan. Menhan menurut­
                                           kan tukang ojek pangkalan dengan   nya perlu bicara dengan kementerian
                                           para sopir Gojek. Sehingga diperlukan   terkait seperti Kemendikbud, Kemenag
                                           penanaman nilai­nilai patriotisme, cinta   serta  Lemhannas untuk  merancang
                                           bangsa untuk memupuk rasa bangga   kurikulum yang diperlukan. Akan tetapi
                                           dan cinta terhadap bangsa dan negara.   dalam kesempatan yang berbeda ia juga
                                           Itu menurutnya perlu dilakukan melalui   mendengar penjelasan pemerintah me­
                                           pelatihan tentang hukum, pendidikan   lalui media, program bela negara yang
          Anggota Komisi I DPR RI Marinus Gea  kewarganegaraan dan Pancasila, sejarah   dicanangkan selama satu bulan juga
                                           perjuangan bangsa, serta penanganan   akan memberikan bekal tentang latihan
            “Iya wacana bela negara ini membuat   bencana.                   baris berbaris dan pengenalan senjata.
          gaduh juga, ada suara pro dan kontra.   Ini yang kemudian dikritisi oleh ang­  “Nah kalau begitu sudah seperti wajib
          Bagi DPR masalah ini sebaiknya diatur   gota dewan termasuk Marianus Gea.   militer. Kalau memang programnya su­
          dalam payung hukum aturan perun­  Kalau menyoal nilai­nilai wawasan ke­  dah seperti wajib militer kenapa kita ha­



          28  EDISI 130 TH. XLV, 2015
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33