Page 26 - MAJALAH 130
P. 26
sumbang saran
Paket Kebijakan Ekonomi
Kabinet Kerja dalam Perspektif Publik
agi negaranegara trik dan elpiji terus naik. Pada
penganut sistem eko fase ini banyak pengusaha
nomi nonsentralis yang memang lebih berharap
Btik seperti Indonesia pemerintah fokus pada sisi fis
merupakan sebuah keniscay kal dan sisi operasional seperti
aan bahwa kita akan mengal tarif dasar listrik. Publik se
ami gelombang pasang surut perti terkejut dengan kebijakan
pertumbuhan ekonomi beser paket III yang terlalu luas dan
ta segala indikatornya, seperti banyak, dan khawatir bah
kesempatan kerja, investasi, wa implementasi dilapangan
tabungan, tingkat suku bunga, berubah menjadi tidak efektif.
dan besarnya anggaran negara. Belajar dari pengalaman
Selain itu, ada pula konsekue paket sebelumnya, kebijakan
nsikonsekuensi dari perkem ekonomi terlihat menjadi khu
bangan ekonomi dari masa sus saja seperti yang ada dalam
sebelumnya yang turut juga kebijakan IIIV. Bagi peme
berkontribusi menentukan po rintah, paket I dan II lebih di
sisi ekonomi saat ini. Keadaan pandang untuk menyediakan
inilah yang mulamula menu fasilitas kemudahan berusaha,
rut hemat penulis harus dipa dan baru akan terasa dam
hami bersama bahwa kondisi paknya pada jangka menengah
ekonomi dipengaruhi oleh dan jangka panjang. Sementara
banyak faktor, sehingga bisa untuk paket ke IIIV, pemerin
didapatkan standing position yang objektif dalam melakukan tah menjalankan resep kontra siklus, terutama menaikkan
penilaian. Dalam tulisan ini kami akan mencoba untuk mene kemampuan belanja pekerja dan mereka yang berpenghasil
laah Paket Kebijakan Ekonomi Jilid IV yang telah dikeluarkan an tetap terutama pada kelompok yang paling terdampak,
oleh Pemerintah dalam kurun waktu 2 bulan (SepOkt), dan antara lain menyuntik daya tahan ekonomi bagi perusahaan
bagaimana sambutan publik terhadap paket kebijakan ini. termasuk UMKM, dan membuka peluang lahirnya wirausaha
wan baru. Program kartu, dana desa dan dan yang menyentuh
PERSEPSI PUBLIK ATAS PAKET KEBIJAKAN langsung masyarakat bawah dimasukkan dalam kategori ini.
PEMERINTAH Dalam 3 paket di bulan Oktober ini, negara nampak berusaha
Kebijakan Paket pertama yang dikeluarkan awal Septem untuk hadir dan memastikan bahwa penduduk miskin tidak
ber, awalnya dianggap mengecewakan publik karena tidak kian tersingkir.
menyentuh persoalan jatuhnya nilai tukar rupiah yang men Namun yang mungkin perlu dipertanyakan lebih lan
capai angka Rp. 14.600/U$ Dolar dan IHSG yang bertengger di jut adalah bagaimana kelompokkelompok terdampak yang
posisi 4.178. Sementara dalam paket kedua, pemerintah diang menerima bantuan, mendaparkan pendampingan yang ter
gap lambat untuk menahan laju pemutusan hubungan kerja, struktur dan programatis? Khususnya mengenai pengelolaan
mengembalikan lagi usahausaha yang hampir kolaps. Biaya pinjaman (semisal KUR) dan pinjaman dari pihak yang lain agar
produksi, termasuk bahan baku impor yang kian mahal karena meningkatkan kapasitas usahanya. Bagaimana pula mengelola
pelemahan rupiah serta biaya energi lantaran tarif dasar lis hubunganhubungan kerjasama antara misalnya pemilik kor
26 EDISI 130 TH. XLV, 2015