Page 5 - MAJALAH 67
P. 5

ASPIRASI


         sesuai dengan cara yang diatur oleh undang-  Pidana Pasal 17 menyatakan bahwa penyidikan  diteruskan, KPK melaksanakan sendiri atau
         undang, sebagaimana tervantum dalam Pasal 7  menurut ketentuan khusus acara pidana  dapat melimpahkan perkara tersebut
         UU No. 4 TAhun 2004 tentang Kekuasaan  sebagaimana tersebut pada undang-undang  kepada  penyidik kepolisian atau
                                              tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal  kejaksaan.
         Kehakiman.                           284 ayat (2) dilaksanakan oleh penyidik,  b. Pasal 44 ayat (5) menyatakan bahwa dalam
            Atas pertimbangan diatas, pelapor
                                              jaksa, dan pejabat penyidik yang   hal penyidikan dilimpahkan kepada
         berpendapat bahwa Kejaksaan Tinggi Sulawesi  berwenang lainnya berdasarkan peraturan  kepolisian at‘au kejaksaan sebagaimana
         Selatan tidak berwenang menyidik kasus korupsi  perundang-undangan.     dimaksud ayat (4), kepolisian atau
         karena tidak ada dasar hukum yang secara tegas  4.  Berdasarkan UU No. 16 Tahun 2004 tentang  kejaksaan wajib melaksanakan koordinasi
         menyebutkan bahwa kejaksaan berwenang  Kejaksaan Republik Indonesia Pasal 30 ayat (1)  dan melaporkan perkembangan penyidikan
         sebagai penyidik.                    menyatakan bahwa di bidang pidana, kejaksaan  kepada KPK.
            Kami keberatan atas tindakan Kejaksaan  mempunyai tugas dan wewenang diantaranya  c. Pasal 50 ayat (1) meyatakan bahwa dalam
                                              adalah melakukan penyidikan terhadap tindak  hal suatu tindak pidana korupsi terjadi dan
         Tinggi Sulawesi Selatan yang berkaitan dengan
                                              pidana tertentu berdasarkan undang-undang.  KPK belum melakukan penyidikan,
         proses perkara, antara lain sebagai berikut:  5.  Sebagai pendukung ketentuan mengenai  seedangkan perkara tersebut telah
         a. Melakukan penangkapan dan penahanan  kewenangan jaksa sebagai penyidik, maka  dilakukan penyidikan oleh kepuasan
            tanpa disertai dasar hukum yang jelas.  ditetapkan Keppres No. 86 tahun 1999 tentang  kepolisian atau kejaksaan, instansi
         b. Berkas perkara yang telah selesai tidak segera  Susunan Organisasi dan Tata  Kerja Kejaksaan  tersebut wajib memberitahukan kepada
            diajukan ke persidangan.          RI:                                KPK paling lambat 14 hari kerja terhitung
         c. Persetujuan penyitaan dari PN. Jeneponto  a. Pasal 5 ayat (1) huruf c dan d menyebutkan  sejak tanggal dimulainya penyidikan.
            diajukan setelah penyitaan atas benda tak  bahwa tugas dan kewenangan jaksa agung  8.  Berdasarkan ketentuan diatas, cukup jelas
            bergerak milik pelapor dilakukan. Penyitaan  antara lain adalah melakukan penyelidikan,  bahwa kejaksaan mempunyai kewenangan
                                                penyidikan, penuntutan, eksekusi, dan  sebagai penyidik dalam tindak pidana korupsi,
            tersebut dilakukan setelah pelapor
                                                tindakan hukum lainnya berdasarkan  sehingga kejaksaan juga berhak untuk
            ditangkap dan ditahan, sehingga menurut  peraturan perundang-undangan. Serta  melakukan penagkapan, penahanan,
            pelapor tindakan penyitaan dianggap tidak  mengkoordinasikan penanganan perkara  penyitaan, dll sebagaimana layaknya penyidik,
            perlu dan mendesak.                 pidana tetentu dengan instansi terkait  baik yang diatur dalam undang-undang tentang
         d. Menerbitkan Surat panggilan penyidikan  meliputi penyelidikan dan penyidikan, serta  korupsi maupun dalam KUHAP.
            sebanyak 3 kali dan 2 diantaranya memiliki  melaksanakan tugas-tugas yustisial lain  9.  Namun demikian, terhadap sah atau tidaknya
            hari dan tanggal yang sama, hanya nomor  berdasarkan peraturan perundang-  penagkapan dan penahanan yang menjadi
                                                undangan dan kebijaksanaan umum yang  keberatan dari pelapor, maka KUHAP:
            yang berbeda.                       ditetapkan oleh Presiden.      a. Pasal 77 huruf a menyebutkan bahwa
         e. Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan telah  b. Pasal 17 menyatakan bahwa Jaksa Agung  pengadilan negeri berwenang untuk
            bersikap arogan, merasa sebagai lembaga
                                                Muda Khusus mempunyai tugas dan  memeriksa dan memutuskan, sesuai
            yang super power dan multi peran,   wewenang melakukan penyelidikan,  dengan ketentuan yang diatur dalam
            sehingga tidak ada instansi lain yang dapat  penyidikan, pemeriksaan tambahan,  undang-undang ini tentang sah atau
            campur tangan.                      penunutan, pelaksanaan penetapan hakim,  tidaknya penagkapan, penahanan,
         f.  Kejaksaan Tinggi  Sulawesi  Selatan  putusan pengadilan, pengawasan terhadap  penghentiaan penyidikan atau penghentian
            menggunakan media cetak untuk       pelaksanaan keputusan bersyarat  dan  penuntutan.
                                                tindakan hukum lain mengenai tindak  b. Pasal 78 ayat (1) menyatakan bahwa yang
            membentuk opini masyarakat, sehingga
                                                pidana ekonomi, tindak pidana korupsi, dan  melaksanakan wewenang pengadilan
            mengabaikan azas praduga tak bersalah.  tindak pidana khusus lainnya berdasarkan  negeri sebagaimana yang dimaksud dalam
            Kami Pelapor mengharapkan kepada DPR  peraturan perundang-undangan dan  Pasal 77 adalah praperadilan.
         RI untuk menindaklanjuti permasalahan  kebijaksanaan yang ditetapkan oleh jaksa  c. Pasal 79 menyebutkan bahwa permintaan
         tersebut.                              agung.                           pemeriksaan tentang sah atau tidaknya
                                           6.  Mengenai kasus tindak pidana korupsi tersebut,  suatu penagkapan, atau penahanan
          Tanggapan DPR-RI
          Tanggapan DPR-RI
         Tanggapan DPR-RI
         Tanggapan DPR-RI                     maka berdasarkan UU No. 31 tahun 1999  diajukan oleh tersangka, keluarga, atau
         Tanggapan DPR-RI
         1.  Pada intinya pelapor menyampaikan  tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi:  kuasanya kepada Ketua Pengadilan Negeri
            permasalahan mengenai penyalahgunaan  a.  Pasal 26 meyatakan bahwa penyelidikan,  dengan meyebutkan alasannya.
            kekuasaan yang dilakukan oleh Kejaksaan  penuntutan, dan pemeriksaan di sidang  10. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu
            Tinggi Sulawesi Selatan dalam melakukan fungsi  pengadilan terhadap tindak pidana korupsi,  disampaikan surat tanggapan kepada pelapor
            penyidikan dalam kasus tindak pidana korupsi  dilakukan berdasarkan hukum acara pidana  yang pada intinya menyampaikan bahwa sesuai
            yang terjadi pada pelapor.          yang berlaku kecuali ditentukan lain dalam  dengan peraturan tersebut diatas, kejaksaan
         2.  Berdasarkan KUHAP:                 undang-undang ini.             mempunyai kewenagan sebagai penyidik,
            a. Pasal 1 butir (1) menyebutkan bahwa  b.  Pasal 27 yang menyatakan bahwa dalam hal  namun demikian terhadap keberatan pelapor
               penyidik adalah pejabat polisi negara RI atau  ditemukan tindak pidana korupsi yang sulit  atas tindakan  Kejaksaan Tinggi Sulawesi
               pejabat pegawai negeri sipil tertentu  pembuktiannya, maka dapat dibentuk  Selatan yang telah melakukan tindakan
               yang diberi wewenang khusus oleh undang-  tim gabungan dibawah koordinasi  penangkapan, penyitaan, dll dalam proses
               undang untuk melakukan penyidikan.  jaksa agung.  Dalam penjelasannya  penyidikan yang dinilai menyalahi produser dan
            b. Pasal 1 butir 6 huruf a menyebutkan bahwa  disebutkan bahwa salah satu tindak pidana  merugikan pelapor, maka pelapor atau kuasanya
               wewenang jaksa adalah bertindak sebagai  korupsi yang sulit pembuktiannya adalah  dapat mengajukan praperadilan atas kasus
               penuntut umum dan melaksanakan   korupsi yang dilakukan oleh penyelenggara  tersebut ke pengadilan negeri setempat.
               putusan pengadilan yang mempunyai  negara. Pasal ini telah dicabut dengan Pasal
               kekuatan hukum yang tetap.       71 ayat (1) UU No. 30 tahun 2002 tentang
            c. Pasal 284 ayat (2) pada intinya memberi  Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
               peluang untuk sementara mengenai  Korupsi.
               ketentuan khusus acara pidana  7.  Berdasarkan UU No. 30 Tahun 2002 tentang
               sebagaimana yang tersebut dalam suatu  Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi:  Sumber :
               undang-undang untuk tetap berlaku.  a. Pasal 44 ayat (4) menyatakan bahwa dalam  Bagian Pengaduan Masyarakat
         3.  Berdasarkan PP No. 27 tahun 1983 tentang  hal Komisi Pemberantasan Korupsi
            Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum  berpendapat bahwa perkara korupsi  Sekretariat Jenderal DPR RI

                                                                             PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 67  5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10