Page 9 - MAJALAH 67
P. 9

LAPORAN UTAMA


         Ketua DPR Agung Laksono tanggapi makin merosotnya citra DPR;

         Perlu Tindakan Preventif dan




         Rapat-rapat Lebih Transparan




         Ketua DPR Agung Laksono mengakui, merosotnya citra                 hanya  boleh dihadiri oleh anggota atau
                                                                            yang diundang, “ Untuk rapat-rapat
         DPR akhir-akhir ini akibat ulah beberapa anggota atas
                                                                            yang terbuka,  jumlahnya saya minta
         nama pribadi, dan juga tidak atas nama partai.                     diperbesar sedangkan yang tertutup
         Tindakannya merupakan keinginan individual sehingga                dikurangi, lebih banyak terbukanya
         kalaupun dikatakan lembaga yang menanggung                         supaya masyarakat mengetahui
         resikonya, hal itu tidak tepat. Apalagi pimpinan DPR               jalannya sidang-sidang DPR,”
                                                                            tuturnya.
         dengan fraksi-fraksi sepakat untuk memperbaiki citra DPR
                                                                               Dengan makin banyaknya rapat-
         akibat ulah sebagian anggota DPR.                                  rapat terbuka, kalau ada hal-hal yang
                                                                            mengarah ke hal yang tidak baik,
                                                                            misalkan ke arah tindakan seperti
                     alam perbincangan     mengetahui apa yang dibicarakan di
                     dengan  Parlementaria  DPR , tidak ditutup-tutupi.     persekongkolan atau korupsi, bisa
                                                                               langsung dicegah, karena bisa
                     Agung menegaskan,        Iapun       telah
         D menyikapi hal itu DPR           sampaikan kepada                      disiarkan oleh pers.
                                                                                          Betapapun baiknya
         menyerahkan mekanisme hukum       pimpinan alat-alat                        program pencitraan, kalau
         kepada aparat untuk ditindak lanjuti  kelengkapan DPR                        tertutup kemungkinan
         sebagaimana mestinya seperti oleh  dan  pimpinan                             dibelokkan itu selalu ada.
         KPK dan aparat kejaksaan, apalagi yang  fraksi-fraksi agar                    Tapi kalau terbuka
         dilakukan sebelum DPR periode     prosentase sidang-                          semua mengawasi- ini
         sekarang.  “ Saya kira penting bahwa  sidang terbuka yang                     bentuk pencegahan yang
         kita tidak melindungi atau        bisa dilihat-dihadiri                       paling efektif.  Tugas dari
         menyembunyikan,” tandasnya.       oleh siapa saja tanpa                           kepolisian-
            Meski demikian, dia menegaskan,  diundang.  Ada
         kedepan bagaimana tindakan preventif  sidang-sidang
         atau mencegah, itu lebih baik. Karena  tertutup yang
         itu upaya yang sekarang dilakukan
         adalah bagaimana DPR sebagai
         lembaga politik yang posisinya sebagai
         bagian penting dari mekanisme check
         and balances-penyeimbang eksekutif
         dengan legislatif, itu lebih transparan.
            Lebih jauh ia mengatakan,
         masyarakat juga mengetahui bahwa
         setelah amandemen UUD 45, ada
         pergeseran dari eksekutif heavy- ke “
         legislatif heavy” sebetulnya tidak
         terbangun mekanisme  check and
         balances. Tapi bagi publik tidak
         cukup dan menginginkan
         adanya transparansi,
         sehingga








                                                                             PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 67  9
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14