Page 30 - MAJALAH 80
P. 30

PENGAWASAN




            sudah  beda  pandangan.  Jangan   rannya  itu  memang  dibawah  dari
            sampai  rakyat  Jakarta  menjadi   realiasasi konsumsi tahun berjalan,
            tempat untuk uji coba. Atas dasar   jadi  kalau  dikatakan  pemerintah
            apa  pemerintah  mematok  rakyat   itu  melebihi  kuota  saya  bingung.
            Jakarta tidak boleh memakai BBM   Anda  memang  yang  mengajukan
            bersubsidi.  Lalu  apa  namanya  jika   dibawah kuota kok,” tukas Effendi
            ini bukan kenaikan BBM. Bagaima-      “Jangan  itu  seolah-olah  dipu-
            na  dengan  kesiapan  infrastruktur   tuskan  sepihak  dari  pemerintah,
            pertamina,” kata Ismayatun        padahal  kan  masih  harus  diajukan
                Menurut  dia,  rencana  peme-  ke DPR ada konsekwensi yang ha-
            rintah  membatasi  konsumsi  BBM   rus  dipikirkan  baik  dari  anggaran-
            bersubsidi  merupakan  sebuah  ke-  nya, tehnis pelaksanaannya,” kata
            bijakan  yang  tidak  adil  bagi  ma-  menambahkan
            syarakat. karena itu, Ia menyatakan   ia  mengkhawatirkan,  bila  pe-
            Fraksinya  dengan  tegas  menolak   merintah membatasi jenis bbm ber-  si kuota bbm itu berapa, kalau ha-
            adanya pemberlakuan pembatasan    subsidi dan membiarkan jenis BBM   nya  terjadi  kenaikan  10  persen,
            konsumsi BBM bersubsidi.          yang sama, tapi dengan harga ber-  masih  ada  cara  lain  yang  bisa  di-
                Pendapat   Ismayatun   didu-  beda  akan  menyebabkan  konotasi   tempuh,” katanya
            kung  penuh  oleh  rekannya  yang   yang  bermacam-macam.  Mungkin       Lebih   lanjut   Bobby   juga
            juga Wakil Ketua Komisi VII Effendi   ada yang menganggapnya sebagai   menanyakan,  kesiapan  pertamina
            Simbolon  (Fraksi  PDI  Perjuangan).   kenaikan harga BBM. Untuk itu, ia   untuk  menghadapi  rencana  pem-
            Ia  mengatakan  pemerintah  dalam   meminta agar dicarikan alasan-ala-  batasan  bbm  ini,  baik  secara  in-
            rangka melakukan kebijakan energi   san pembatasannya.               frastruktur maupun secara barang
            atau BBM harus mengajukan kuota       Fraksi  PDI  Perjuangan  sendiri   dagangan.  “Apakah  dampak-dam-
            yang  dibutuhkan  dan  membahas-  kata  dia,  mendorong  agar  mencu-  pak  seperti  ini  sudah  dipikirkan.
            nya bersama DPR.                  kupkan  subsidi  tersebut  sejumlah   Bagaimana  dengan  gejolak  sosial-
                Namun Ia mengaku heran atas   konsumsi minimum masyarakat.       nya,” tegasnya
            permintaan pemerintah yang sela-      “Kalau  dibutuhkan  sebanyak       Menurut  Bobby,  bila  pertami-
            lu dibawah dari realiasasi konsumsi   40 juta kilo liter, ya berikanlah se-  na  sendiri  masih  menyatakan  be-
            bbm  bersubsidi  pada  tahun  ber-  jumlah itu. Jangan dibatasi, karena   lum  siap,  sementara  program  ini
            jalan.    Ia  menjelaskan,  jumlah  riil   prinsipnya  kan  subsidi  ini  menjadi   dipaksakan  berjalan,  pertamina
            dari realisasi konsumsi masyarakat   stimulus  masyarakat  yang  belum   tidak  bisa  bersaing  dengan  SPBU
            dari bbm bersubsidi. Rata-rata per-  mempunyai   kemampuan    daya   swasta,  maka  sama  saja  dengan
            tahun  konsumsi  mencapai  42juta   beli,” ujarnya.                  membunuh  pertamina  secara  per-
            kilo liter, tapi setiap tahunnya pula                                lahan
            pemerintah  hanya  mengajukan  Masih Prematur                            Untuk  itu  Bobby  memperta-
            36juta  kilo  liter,  pada  tahun  2011   Anggota Komisi VII Bobby Ad-  nyakan,  apabila  pihak  pertamina
            sebanyak 38juta kilo liter.       hityo  Rizaldi  (Fraksi  PG)  menilai   yang  sudah  menyatakan  ketidak-
                ”Artinya  pemerintah  sendiri   program  pemerintah  terkait  ren-  siapannya  dari  sisi  inprastruktur,
            secara  sadar,  mengajukan  angga-  cana  pembatasan  bbm  bersubsidi   apakah apakah mungkin hal terse-
                                              2001,  masih  prematur  serta  tidak   but  dapat  disiapkan  hanya  dalam
                                              tepat  waktu.  “Kalau  pemerintah   waktu 3 minggu.
                                              sampaikan saat pembahasan APBN         Sementara, anggota Komisi VI
                                              2011  masih  dimaklumi,  karena  kita   DPR Satya W. Yudha (Fraksi PG) me-
                                              bisa  bersama.  2011  saja  belum  di-  nyatakan,  Komisi  VII  DPR  mende-
                                              mulai  kok  sudah  takut  tidak  men-  sak  pemerintah  untuk  mengkaji
                                              cukupi,” katanya                   ulang terkait rencana kebijakannya
                                                  Secara  pribadi  Bobby  me-    terhadap  pembatasan  kuota  bbm
                                              ngaku  setuju  jika  ada  kenaikan   bersubsidi  tahun  2011.  “Hampir
                                              bbm  bersubsidi  untuk  tahun  2011   seluruh  fraksi  di  DPR  tidak  men-
                                              mengingat untuk kepentingan ma-    yetujui  kedua  opsi  yang  disampai-
                                              syarakat, terlebih jika kenaikan itu   kan pemerintah, karenanya sangat
                                              hanya sekitar 10persen.            mungkin  untuk  dibatalkan,  atau
                                                  “Tapi untuk tahun 2011 proyek-  minimal ditunda,” tegas Satya





                                                                                                                                                                                                                                          1

             0                                                                                                                                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 80 TH. XLI, 2010 |  1
                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                                             TH. XLI, 2010 |
                                                                                                                                                                                                        |
             0 | PARLEMENTARIA |  Edisi 80 TH. XLI, 2010 || PARLEMENTARIA |  Edisi 80 TH. XLI, 2010 |
                                                                                                                                                                                                                       Edisi 80

                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                        P
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35