Page 40 - MAJALAH 80
P. 40

ANGGARAN




            akses  modal,  teknologi,  seperti   sudah  memanfaatkan  jabatan.  Ini   yang saya minta kepada BPS bahwa
            contoh  yang  terakhir  yaitu  pajak   akan mengganggu realisasi belanja   ini juga harus difasilitasi seperti itu.
            warteg.  Pajak  warteg  itu  bisa  saja   dan  itu  mengganggu  kesejahte-  Dengan  demikian  anggaran-ang-
            kita  pungut  beberapa  persen  dari   raan. Jadi pejabat seperti itu, tidak   garan kita nantinya bisa atau tidak
            pendapatan atau omset. Kalau dari   lain menghancurkan kesejahteraan   konektif  secara  langsung  dengan
            prosentase  pendapatan  boleh  be-  rakyat karena realisasi anggaran.   angka  kemiskinan  dan  angka  pe-
            sar tetapi kalau dari omset prosen-   Jadi  realisasi  anggaran  tidak   ngangguran.
            tase  pajaknya  harus  lebih  kecil.   bisa  dilihat  sebagai  angka-angka   Yang  ketiga  adalah  yang
            Tidak  pernah  ditanyakan,  setelah   saja. Berapa orang yang mati kare-  saya  sebut  dengan  kesenjangan
            dipungut,  dapat  berapa?  Misalnya   na anggaran itu tidak terkeluarkan   pendapatan.  Kesenjangan  penda-
            100 miliar, untuk apa?            untuk  menyantuni  orang  miskin.   patan artinya, pembangunan yang
                Kalau  pemerintah  betul-betul   Tidak  pernah  kita  mau  mencoba   dilakukan  lebih  menguntungkan
            adil,  tidak  hanya  memungut  saja   membaca seperti itu.           penduduk  kota.  Lebih  mengun-
            tetapi harus menjelaskan mengapa      Kita  mengatakan,  tidak  apa-  tungkan  penduduk  di  Pulau  Jawa,
            dipungut  pajak.  Jelaskan  bahwa   apa.  Ini  hanya  beberapa  persen   kota-kota  besar  dan  sebagainya.
            kami  ingin  sarana  dan  fasilitas  di   yang  tidak  terealisasi.  Kita  tidak   Dan  itu  bisa  dilihat.  Misalnya  per-
            warteg-warteg  itu,  seperti  jalan,   tahu  sudah  berapa  orang  miskin   tumbuhan  sama-sama  10%.  Jika
            penerangan  listrik,  suasana  ke-se-  yang mati karena itu. Berapa angka   DKI Jakarta yang sudah besar me-
            hatan  di  sekitar  menjadi  lebih  ba-  pengangguran  bertambah  karena   miliki  misalnya  100  triliun  PDRB
            gus. Itu biaya belanja dari pendapa-  itu. Karena itu ini, yang saya sebut   dibandingkan  dengan  satu  daerah
            tan 100 miliar, misalnya sekitar 80   Ideologi Anggaran. Kalau dari UUD   lain  yang  hanya  memiliki  1  triliun.
            miliar  harus  kita  belanjakan  untuk   kita  memiliki  ideologi  yaitu  sebe-  Yang  terjadi  saat  ini  adalah  tidak
            sarana  dan  fasilitas  itu.  Tetapi  ka-  sar-besarnya  kemakmuran  rakyat.   akan  pernah  daerah-daerah  yang
            lau  80  miliar  digunakan  untuk  be-  Itu  dari  sisi  Ideologi  Negara  su-  terbelakang  itu  akan  merasakan
            lanja mobil gubernur, misalnya, itu   dah jelas bahwa APBN itu dikelola   manfaatnya.  Itu  yang  saya  sebut
            suatu kegilaan bukan salah kaprah   secara  terbuka  dan  bertanggung   dengan fairness di dalam distribusi
            lagi.  kalau  itu  disetujui  juga,  sama   jawab dan sebesar-besarnya untuk   APBN. Dan saya terus mengejar itu.
            saja DPRD-nya tidak punya hati.   kemakmuran rakyat.                 Fairness keadilan di dalam konteks
                                                  Ukuran  kemakmuran  rakyat     distribusi  anggaran,  baik  dari  segi
                Kembali ke statement awal,    ada  4  (empat).  Pertama,  angka   wilayah  maupun  dari  segi  sekto-
            tanggapan  bahwa  realisasi  ang-  kemiskinan  akan  semakin  turun.   ral. Sektoral mana yang mendapat
            garan tidak akan tercapai?        Kedua,  angka  pengangguran  baik   anggaran terbesar? Apakah sektor
                Tergantung.  Tidak  bisa  kita   pengangguran  yang  terbuka  mau-  yang Labour Force-nya lebih besar,
            lihat  seperti  itu,  Kita  harus  lihat   pun  pengangguran  yang  terse-  pertanian misalnya.
            juga  belanjanya.  Tapi  pola  belanja   lubung  (setengah  pengangguran)   Jadi  menurut  saya  pola  yang
            kita memang di kuartal IV biasanya   yang  angkanya  sangat  besar  yang   terus  saya  dorong  bahwa  kita
            melonjak, seperti langit dan bumi.   jika  kita  kategorisasikan  bisa  sam-  semua  sama.  Aksesibel  kita  juga
            Itu  yang  saya  sudah  sepakat  de-  pai dua pertiga dari total angkatan   seharusnya  sama  untuk  seluruh
            ngan  Menteri  Keuangan  di  Komisi   kerja. Jika angkatan kerja kita seki-  penduduk, baik yang kaya ataupun
            XI  bahwa  kita  akan  mengadakan   tar  110  juta,  maka  sekitar  63  –  64   yang  miskin.  Jika  semua  Vernes,
            evaluasi  setiap  3  bulan.  Dari  situ   juta  adalah  pengangguran  terse-  hanya  yang  berkompetensi  saja
            baru  bisa  kita  ketahui,  apa  yang   lubung.  BPS  menghitung,  mereka   yang maju, sedangkan orang yang
            seharusnya dilakukan guna melihat   yang bekerja 1 jam dalam seminggu   hanya memiliki sedikit kompetensi
            letak  kelemahan.  Apakah  kelema-  dianggap sudah bekerja.          tetapi masih tetap memiliki keingi-
            hannya  di  Departemen  Keuangan      Menurut saya, definisi itu akan   nan  mereka  tertinggal  karena  ti-
            yang terlalu bertele-tele. Sebagian   terus saya dorong, supaya kita bisa   dak  memiliki  akses  tadi.  Hal  yang
            ada  yang  mengatakan  moral  ha-  membedakan mana yang betul-be-    seperti ini yang menurut saya haru
            zard.  Orang  di  Departemen  Keua-  tul real bekerja 8 jam dalam 1 hari   dilakukan  evaluasi  per  tiga  bulan.
            ngan kalau tidak ada apa-apa, me-  atau 40 jam dalam 1 minggu. Untuk   Dan  saya  nanti  akan  membuat
            reka  tidak  mau  mengerjakan.  Itu   yang bekerja 8 jam perhari atau 40   fokus-fokus seperti itu, bagaimana
            bisa  diperbaiki.  Apakah  aturannya   jam perminggu itu yang kita sebut   sesungguhnya.
            terlalu kaku? Atau Itu dijadikan alat   mereka bekerja formal atau peker-  Kemarin  Menteri  Keuangan
            untuk pemerasan atau sejenisnya.  ja yang tidak termasuk kategori ti-  dengan Bapenas tidak setuju untuk
                Nah, hal yang seperti ini artinya   dak pengangguran terbuka. Hal Itu   memasukkan  angka  kemiskinan  di






                                                                                                                                                                                                                                          1
             0                                                                                                                                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 80 TH. XLI, 2010 |  1
                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                                             TH. XLI, 2010 |
                                                                                                                                                                                                        |
             0 | PARLEMENTARIA |  Edisi 80 TH. XLI, 2010 || PARLEMENTARIA |  Edisi 80 TH. XLI, 2010 |
                                                                                                                                                                                                        P

                                                                                                                                                                                                                       Edisi 80
                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45