Page 45 - MAJALAH 80
P. 45
yang ketat dan memiliki kredibili-
tas tinggi. “Security printing-nya
sampai 10 tahap. Ini yang membuat
percetakan uang Swiss, Orell Fus-
sli, dipercaya negara lainnya. Kalau
Kanada hanya lima tahap. Swiss
memiliki sistem pencetakan keua
ngan terbaik di dunia,” ujar Mu-
hammad Hatta menjelaskan.
Menurut Informasi, walaupun
reformasi sistem keuangan di Swiss
dilakukan pada tahun 2003, namun
hasilnya menunjukkan kemajuan
yang signifikan. Angka pemalsuan
uang kertas di tahun 2003 seba-
nyak 20.974 lembar, turun menjadi
2.575 lembar uang di tahun 2006.
Untuk peredaran uang, mere-
ka membatasi peredaran uang koin
dengan kisaran 5 persen. Untuk
Darmin Nasution, otoritas percetakan uang, Swiss
Gubernur BI membagi menjadi dua lembaga,
percetakan uang koin, bank sentral
(Swiss Nationally Bank) menyerah-
kan percetakan kepada Departe-
men Keuangan. Untuk uang kertas
dalam rapat Panitia Kerja (Panja) pemerintah, melalui Kementerian kepada Orell.
studi mengenai redenominasi atau- Keuangan bisa mengantisipasi ter- Diame nambahkan temuan
pun wacana serta masalah rede- jadinya resiko moneter. “Jadi risiko panja dari kedua negara tersebut,
nominasi bisa dimasukkan sewak- moneter ini bisa diantisipasi oleh nantinya akan dikompilasi dan di
tu-waktu sesuai persetujuan DPR Kemenkeu jika kebijakan moneter sampaikan untuk menjadi usu-
dan pemerintah. dikoordinasikan dengan Kemen- lan didalam RUU Mata Uang pada
Sementara Ketua Panja RUU keu,” katanya baru-baru ini. rapat Panja nanti.
Mata Uang Achsanul Qosasi me- Berdasarkan hasil studi ban- Semoga nasib RUU Mata Uang
ngatakan, Pembahasan RUU Mata ding ke Negara Kanada dan Swiss. tidak seperti yang lalu, dimana
Uang bukan sebatas membicara- Tim Panja menemukan bahwa terjadi deadlock sehingga RUU ini
kan teknis pencetakan uang saja. sistem keamanan dan pencetakan harus dimulai dari awal kembali.
Namun juga dimaksudkan agar uang di Swiss memiliki standar Amin.(si)foto:si & internet
Mata Uang yang akan di bahas dalam Panja :
1. Pemusnahan rupiah dilakukan oleh Bank Sentral bersama dengan pemerintah
2. Pencetakan rupiah dilaksanakan oleh BUMN dan dalam hal BUMN tidak sanggup melaksanakannya, maka
pencetakan rupiah dilaksanakan oleh BUMN bekerja sama dengan lembaga lain yang ditunjuk melalui
proses yang jelas, transparan, dan akuntabel
3. Pemerintah turut sebagai pihak yang menandatangani uang kertas rupiah.
4. Pemberantasan uang palsu dilakukan oleh Bank Sentral bersama dengan instansi penegak hukum dan/
atau badan lain yang ditunjuk Presiden.
5. Dilakukan audit secara periodik terhadap pelaksanaan pencetakan, pengeluaran dan pemusnahan rupiah
oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
6. Setiap transaksi keuangan di wilayah Republik Indonesia dilakukan dengan menggunakan mata uang
rupiah
| PARLEMENTARIA | Edisi 80 TH. XLI, 2010 | 5
5
ARIA |
TH. XLI, 2010 |
|
| PARLEMENTARIA | Edisi 80 TH. XLI, 2010 || PARLEMENTARIA | Edisi 80 TH. XLI, 2010 |
Edisi 80
ARLEMENT
P

