Page 47 - MAJALAH 80
P. 47
Di tahun 1992, Ganjar mulai terjun kedunia politik dan untuk bertemu tihan Sumber Daya Manusia yang
dengan Soetardjo Soerjoegoeritno dan beberapa aktivis mahasiswa dari sedang dibangun saat itu. Hingga
beberapa Universitas di Kaliurang. Dan Ganjar semakin mengenal dunia akhirnya ia berkenalan dengan pak
politik setelah dirinya bertemu dengannya, salah satu mahasiswa seper- Chacuk Sudaryanto yang sudah me-
juangan, bernama weweko yang dianggapnya sebagai politik sejati. miliki pelatihan diluar kelas, yang
Ganjar bercerita dirinya mulai dunia politik saat dirinya duduk dibang- kemudian Ganjar diajarkan untuk
ku kuliah dan ikut dalam organisasi kampus dan pertama kali bergabung membuat pelatihan diluar seperti
dalam partai kampus yang diberinama Gerakan Demokrat Kampus atau Outbound.
GEDEK bersama 4 orang temannya dari Fakultas Teknik. Sejak saat itulah Disore hari selain ia harus
dirinya mulai aktif dalam kampanye PDI kejalan, yang kemudian bertemu bekerja di pagi hari, Ganjar selalu
Suryadi, Guruh dan Fatimah Soekarno Putra untuk ikut berkampanye di menemui Ibu Rukmini yang saat itu
daerah Bantul. sedang sakit di Rumah Sakit Gatot
Sebelum aktif dalam organisasi dan dunia politik mahasiswa, la- Subroto yang kemudian mengajak
yaknya mahasiswa biasa, Ganjar mengaku pernah menghabiskan waktu- Ganjar untuk menemui Ibu Mega-
nya di gelanggang mahasiswa Universitas Gajah Mada, yang sering me- wati, dengan arahan dari Soetard-
ngadakan Pekan Raya Gajah Mada, yaitu sebuah aktifitas mahasiswa UGM joarjo Soerjoegoeritno. Tanpa
untuk rakyat di Yogyakarta. Dengan mendapatkan fasilitas dari kampus, mengenalkan diri sebagai anak
tentu dapat mendukung segala aktifitas tersebut. Dengan seringnya Gan- siapa-siapa, Ganjar justru dikenal
jar mengikuti aktifitas tersebut, ganjar mengaku dapat mengaktualisasi- sebagai anak Ibu Rukmini Kusuma
kan dirinya untuk membuat aktifitas. Dari situlah Ganjar mengaku dapat Astuti. Dan setiap malam, Ganjar
sering bersinggungan dengan beberapa teman, tidak hanya dari Gerakan akan selalu bertemu dengan Mega-
Mahasiswa Organisasi Mahasiswa. wati, hingga akhirnya sebelum Ibu
Pada tahun 1994 Ganjar menyelesaikan studinya, namun baru dapat Rukmini meninggal karena penya-
melaksanakan wisuda di tahun 1995, dikarenakan biaya yang mahal. kit kanker pita suara. Ia sempat me-
Namun Ganjar kemudian dapat
melaksanakan wisuda, setelah diri-
nya mendapatkan potongan harga
dari pembayaran biaya wisuda. Di
dalam keluarga, Ganjar Pranowo
menjadi orang terakhir yang bisa
menyelesaikan jenjang pendidikan
hingga ke bangku kuliah, setelah
adiknya yang justru lebih dulu me-
nyelesaikan kuliahnya satu tahun
lebih dahulu.
Dengan segudang aktivitas
yang dilakoni Ganjar selama kuliah
dan dikenal sebagai mahasiswa
yang bandel, hingga ia pun harus
menunda kuliahnya. Keluarga se-
lalu memberikan dukungan lebih
kepada Ganjar, hingga ia menyele-
saikan kuliahnya di Fakultas Hu-
kum, Universitas Gajah Mada.
Setelah lulus kuliah, Ganjar
tidak langsung mencari pekerjaan
hingga ia bertemu dengan Ibu Rukmini Kusuma Astuti, yang dikenal se- ngirimkan surat kepada Ibu Mega-
bagai jenderal wanita asal Yogyakarta, yang pernah mengungkap kasus wati melalui Ganjar Pranowo. Ia
Sungkuning. Ibu Rukmini meminta Ganjar untuk pergi ke Jakarta, yang berpesan, “ kamu sampaikan pada
justru anti untuk pergi ke Jakarta. Dengan alasan ingin mengurusi kakak mbakyu-mu, untuk agar hati-hati,
iparnya yang sakit terkena kanker rahim, Ganjar menolak ajakan Rukmini. karena ini ada oka sinaga merah”
Namun setelah ia merasa dirinya mampu menyelesaikan segala urusan dalam sebuah surat yang disampai-
rumah tangga kakak iparnya, Ganjar pun pergi ke Jakarta hingga salah kan kepada Megawati. Dan Mega-
satu temannya mengajaknya untuk bergabung dalam suatu projek pela- wati menjadi penyelawat pertama
7
6 | PARLEMENTARIA | Edisi 80 TH. XLI, 2010 | 7
6 | PARLEMENTARIA | Edisi 80 TH. XLI, 2010 || PARLEMENTARIA | Edisi 80 TH. XLI, 2010 |
TH. XLI, 2010 |
ARIA |
|
Edisi 80
ARLEMENT
P

