Page 43 - MAJALAH 80
P. 43

enilik  perjalanan  RUU  Mata    Aspek  tersebut,                           terdahulu pernah di-
                 Uang,  RUU  ini  telah  diaju-  antara  lain  adalah                        bantuk.
            M kan  oleh  Menteri  Keuangan    dengan    mengikut-                                Sebelumnya, pe-
            sebelumnya  Sri  Mulyani  Indrawati   sertakan pemerintah                        merintah  bersikeras
            pada Kamis, 15 Maret 2007, artinya   dalam  perencanaan                          bahwa  Mata  uang
            RUU ini telah berjalan selama 3 ta-  dan pengelolaan ma-                         itu  sangat  eksplisit
            hun. Berbagai Raker, RDP maupun   ta  uang  itu.  “BI  ha-                       dijelaskan    dalam
            masukan para pakar namun karena   rus  bersama  dengan                           U n d a n g - U n d a n g
            tidak  menemui  kesepakatan  RUU   BPK,  sebagai  audi-                          Dasar.  (UUD)  1945.
            ini akhirnya deadlock.            tor, atau pemerintah                           Mata  uang  meru-
                Kemudian  pada  periode  DPR   sebagai  wakil  Repu-                         pakan  simbol  dari
            berikutnya,  Masa  DPR  Periode   blik  Indonesia.”  ujar                        kedaulatan  negara.
            2004-2009,  RUU  ini  kembali  pada   Menkeu.                        Untuk  itu  pemerintah  ingin  tidak
            hari Selasa, 2 Maret 2010. Pada hari   Karena  sempat  deadlock  ak-  hanya  Bank  Indonesia  (BI)  saja
            tersebut Presiden Susilo Bambang   hirnya RUU ini dimulai lagi proses-  yang  menghandel  segala  kewena
            Yudhoyono mengajukan 4 RUU ke-    nya  dari  nol.  Dengan  kata  lain  se-  ngan  tentang  mata  uang.  “Seka-
            pada DPR diantaranya, adalah RUU   benarnya proses terdahulu dimana   rang ini Bank Indonesia sendiri mu-
            Mata  Uang  dengan  No.  24  tahun   hingga dibuat Panitia Khusus (Pan-  lai  dari  proses  mencetak,  menge-
            2010.                             sus)  tidak  terjadi  keputusan  bulat   darkan,  sampai  menandatangani
                Dengan  semangat  Baru,  Pe-  atau  deadlock  sehingga  tidak  bisa   mata uang,”papar Andi.
            merintah  bersama  dengan  jajaran   diambil sebuah kesimpulan.          Sadar Subagyo dari Fraksi Par-
            kementerian  Kabinet  Indonesia         Andi  Rahmat  dari  (F-PKS)   tai Gerakan Indonesia Raya (Gerin-
            Bersatu  jilid  II,  berniat  membahas   menjelaskan,  pada  saat  diben-  dra)  mengatakan,  fraksinya  men-
            bersama  RUU  tersebut.  Bahkan   tuknya  Pansus  terdahulu  terjadi   dukung  independensi  BI  sebagai
            pemerintah   pada   jawabannya,   perdebatan  dimana  pemerintah     otoritas  moneter,  oleh  karena  itu
            yang  diwakilioleh  Menteri  Keua-  bersikeras tidak ingin dimandulkan   masuknya  pemerintah  dalam  pe-
            ngan Agus Martowardojo bertekad   dalam  kewenangan  masalah  mata   ngelolaan mata uang perlu dibahas
            ingin menjadikan BI menjadi otori-  uang  dari  percetakannya  serta   lebih mendalam agar tidak melang-
            tas moneter yang independen, na-  peredarannya.  Pemerintah  meng-   gar  UU  No.23/1999,  yang  telah  di-
            mun ada aspek yang membutuhkan    inginkan  dibentuknya  sebuah  mo-  ubah  menjadi  UU  No.6/2009  ten-
            pengecekan berlapis.              del  dewan  moneter  seperti  yang   tang BI.







                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 80 TH. XLI, 2010 |
     | PARLEMENTARIA |  Edisi 80 TH. XLI, 2010 || PARLEMENTARIA |  Edisi 80 TH. XLI, 2010 |
                                                                                                    TH. XLI, 2010 |
                                                                                        ARIA |
                                                                              |
                                                                                             Edisi 80

                                                                               ARLEMENT
                                                                              P
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48