Page 52 - MAJALAH 80
P. 52
KUNJUNGAN KERJA KOMISI I
KUNJUNGAN KERJA
(MATARAM, NTB) disiplin dalam menjalankan tugas- “Kita mengharapkan
Hal senada juga disampaikan nya, mempertahankan kedaulatan DPR RI
Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi NKRI, berdasarkan Pancasila dan mendukung agar
I DPR RI, Hayono Isman saat ber- UUD negara RI tahun 1945.
temu dengan jajaran TNI Angkatan Sementara itu Danlanal Mata- NTB memiliki
Laut–Lanal Mataram, NTB yang ram, Kolonel Marinir Budi Purnama pelabuhan yang layak
menyampaikan bahwa persetujuan memaparkan tantangan tugas di untuk sandar
ini (red- remunerasi) merupakan wilayah perairan NTB dan seki- kapal patroli TNI AL
keberpihakan DPR RI memper- tarnya cukup berat. Dengan luas
juangkan kesejahteraan TNI. Total perairan mencapai 29.000 km le- yang berukuran besar”
anggaran yang disetujui 5,6 triliun bih, masalahnya sangat beragam, Kata Danlanal
rupiah, dengan perkiraan setiap illegal fishing, illegal logging, il- Mataram,
prajurit TNI memperoleh 1 juta rupi- legal migran, penyeludupan BBM Kolonel Marinir
ah per bulan. Menurut Hayono pro- bersubsidi, pencurian terumbu
gram remunerasi ini dimulai bulan karang. Tugas yang terbentang di- Budi Purnama.
Juli sedangkan pembayaran akan antara 280 pulau itu menurut Budi
dirapel pada awal tahun 2011. Itu Purnama dilakukan dengan kapal
berarti setiap prajurit memperoleh patroli yang terbuat dari fiberglass. Pada bagian lain Danlanal
tambahan kurang lebih sebesar Kecepatan kapal patroli TNI AL ini Mataram meminta dukungan dari
6 juta rupiah. Ia mengingatkan, tidak mampu menyaingi kapal pen- Komisi I DPR RI agar NTB memiliki
dengan disetujuinya remunerasi, curi ikan asing, yang biasanya lebih pelabuhan yang layak untuk sandar
prajurit TNI hendaknya semakin canggih. kapal patroli TNI AL yang beruku-
ran besar. Ia memberi contoh ke-
tika KRI Sula dengan ukuran 50 ton
akan sandar dalam perjalanan pa-
troli di kawasan perairan Indonesia
Timur. Pilihan yang ada berlabuh di
pelabuhan Lembar yang belum me-
miliki pasokan listrik darat, serta ti-
dak memiliki sarana penampungan
BBM dalam jumlah besar. Solusinya
BBM terpaksa harus diantar dari
Mataram yang jaraknya 40 km.
“Lanal tidak mempunyai ang-
garan untuk membiayai transporta-
si BBM dari Makasar ke pelabuhan
Lembar,” demikian Kolonel Marinir
Budi Purnama. Sedangkan masalah
belum tersedianya fasilitas listrik
darat di pelabuhan mengakibatkan
diesel kapal patroli TNI AL tidak
sempat diistirahatkan.
Sebelumnya dalam pertemuan
Tim Kunker Komisi I dengan Dan-
lanud Rembiga Mataram Kolonel
(PNB) Antariksa Anando, terungkap
masalah penguasaan tanah TNI AU
seluas 80 hektar oleh masyarakat.
Padahal lahan tersebut sangat vi-
tal, mendukung kegiatan latihan
taktis dan bombing prajurit. Ia me-
minta dukungan dari Komisi I DPR
RI agar pembebasan tanah dapat
segera dilakukan.
5
5 | PARLEMENTARIA | Edisi 80 TH. XLI, 2010 | 5
ARIA |
TH. XLI, 2010 |
|
5 | PARLEMENTARIA | Edisi 80 TH. XLI, 2010 || PARLEMENTARIA | Edisi 80 TH. XLI, 2010 |
Edisi 80
ARLEMENT
P

