Page 22 - MAJALAH 109
P. 22

LAPORAN UTAMA




          sangat dibutuhkan perannya selama  dan No.106/2013 tentang jaminan   Sementara itu, Wakil Ketua DPR
          masa transisi di awal pemberlakuan  pemeliharaan kesehatan bagi men­  RI M. Sohibul Iman yang ditemui
          JKN ini, hingga betul­betul tercover  teri dan pejabat tertentu. Pelayanan  terpisah awal Januari lalu, me­
          semuanya pada 2019.              kesehatan bagi para pejabat juga  nyatakan, Perpres tersebut naif. Pa­
                                           mencakup berobat ke luar negeri  dahal, sudah jelas isi kedua Perpres
           Jangan sampai ada warga miskin  dengan mekanisme penggantian  itu bertentangan dengan UU BPJS.
          yang tercecer yang tidak menerima  biaya. Perpres inilah yang menuai  Sohibul Iman kepada pers mengaku
          layanan kesehatan. “Dalam UU BPJS,  kritik tajam, karena Presiden dini­  tak habis pikir, bagaimana tim ahli
          pemerintah baru bisa melakukan  lai tidak memiliki sensitivitas ter­  yang ada di lingkungan Presiden
          universal coverage pada 2019. Kami  hadap rakyat miskin yang kesulitan  bisa menyodorkan konsep Perpres
          di Komisi IX mengaharapkan selisih  mendapat akses layanan kesehatan.  seperti itu.
          orang miskin itu bisa dicover oleh
          pemerintah daerah lewat Jamkesda.   Perpres tersebut sebetulnya men­  Ketika didesak, apakah dalam hal
          Pemda mungkin sudah punya kuota  jadi peraturan turunan dari UU BPJS.  ini Presiden juga bersalah, Sohibul
          BPJS kesehatannya sendiri, sehingga  Namun, karena isinya sangat eksklu­  Iman hanya menjawab, “Kasihan
          rakyat miskin bisa dicover sementa­  sif dengan mementingkan layanan  Presiden,” kilahnya dengan penuh
          ra oleh Jamkesda,” harap Okky.   kesehatan bagi para pejabat, ak­  senyum. Perpres tersebut jelas ti­
                                           hirnya masyarakat dan pers meng­  dak populis di awal pemberlakuan
           Persoalannya, selama ini Peme­  hujaninya dengan kritik. Perpres itu  JKN oleh BPJS Kesehatan. Di saat
          rintah menetapkan jumlah PBI ber­  berumur pendek. Presiden mena­  rakyat miskin masih bertanya­tanya
          dasarkan hitungan per keluarga  riknya kembali. “Saya agak prihatin  bagaimana mendapatkan kartu BPJS
          miskin, bukan per jiwa. Wajar bila  juga dengan Perpres ini. Ada sedikit  Kesehatan, Presiden malah mem­
          kemudian  pemerintah  mematok  keteledoran atau kurangnya empati  permudah layanan kesehatan untuk
          86,4 juta. Sementara kalangan di  pemerintah terkait berjalannya BPJS  para pejabat.
          DPR mengasumsikan dalam satu ke­  kesehatan,” keluh Okky.
          luarga miskin ada 4 jiwa yang harus                                  “Ketika Pak SBY sudah me nge­
          discover sebagai PBI. Dengan begitu                                luarkan Pelpres tentang jaminan
          jumlahnya mencapai 100,8 juta jiwa                                 kesehatan bagi pejabat publik yang
          yang harus ditanggung negara.                                      memungkinkan berobat keluar
                                                                             negeri, kemudian direvisi dengan
           Soal kontroversi jumlah PBI ini,                                  alasan bahwa ternyata setelah dikaji,
          Okky berpendapat, “Yang jelas                                      Perpres itu berpotensi bertabrakan
          pemerintah saat ini belum mampu                                    dengan  UU  BPJS,  menurut  saya
          mengcover kesehatan semua rak­                                     ini naif. Kasihan sekali Pak SBY.
          yat. Namun, sekali lagi janganlah                                  Mengapa beliau disodori konsep
          membuat masyarakat jadi malas                                      Pelpres yang sejak awal sudah
          ikut BPJS kesehatan. Bagaimana pun                                 diketahui akan bertabrakan dengan
          ini program yang sangat baik untuk                                 UU BPJS,” tandas politisi PKS itu.
          kesejahteraan rakyat. Di negara
          mana pun asuransi sosial ini, me­                                    Senada dengan Sohibul Iman,
          mang, perlu waktu untuk menjadi                                    Okky juga menyesalkan, mengapa
          lebih baik.”                                                       perlu ada fasilitas berobat ke luar
                                                                             negeri bagi para pejabat publik.
           Setidaknya, setiap 6 bulan sekali                                 Ia sendiri bila diberi fasilitas bero­
          akan ada evaluasi data menyangkut    Perpres tersebut naif.        bat ke luar negeri oleh Perpres itu,
          PBI sekaligus pelayanannya. Dengan   Padahal, sudah jelas          mengaku tak mau menggunakan­
          evaluasi ini diharapakan kesalahan­                                nya. “Pakai biaya negara itu tidak
          kesalahan di lapangan bisa diperbai­  isi kedua Perpres itu        etis. Yang jelas sebagai pejabat saya
          ki. “Saya juga sadar, di awal pelaksa­  bertentangan dengan        akan ikut BPJS kesehatan. Menjadi
          naan BPJS ini akan babak belur. Tapi,   UU BPJS. Sohibul Iman      anggota DPR, kan, tidak selamanya.
          setidaknya ada upaya dari peme­   kepada pers mengaku tak          Suatu saat nanti saya akan menjadi
          rintah dan DPR pun selalu menga­                                   warga negara biasa. Saya pernah
          wal. Program ini fenomenal selama   habis pikir, bagaimana         sakit parah. Tapi, saya tetap bero­
          pemerintahan SBY,” nilai Okky.       tim ahli yang ada di          bat di dalam negeri. Lebih nyaman
                                            lingkungan Presiden bisa         berobat di dalam negeri,” aku Okky.
           Kontroversi Perpres                menyodorkan konsep             (MH) Foto: HR, Iwan Armanias, Naefur­
                                                Perpres seperti itu.         oji/Parle.
           Presiden SBY sempat mengeluar­
          kan Peraturan Presiden No.105/2013


          22 PARLEMENTARIA  EDISI 109 TH. XLIV, 2014
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27