Page 17 - MAJALAH 109
P. 17
LAPORAN UTAMA
KETIKA BANGKU KULIAH
KEDOKTERAN TAK MAHAL LAGI
Pendidikan Kedokteran mungkin menjadi setiap impian setiap anak Indonesia dari berbagai
kalangan. Namun, biaya yang cukup tinggi, seringkali menjadi kendala untuk “makan bangku”
di Fakultas Kedokteran. Muncul anggapan, bangku Fakultas Kedokteran hanya bisa diduduki
oleh kaum berduit.
amun, anggapan itu RUU Dikdok ini adalah berangkat adalah mahasiswa tersebut
ditepis oleh Ketua dari mahalnya biaya Pendidikan memiliki tingkat ekonomi yang
Komisi X DPR RI Agus Kedokteran. Salah satu solusi kurang memadai. Namun, Agus
Hermanto. Ia menilai, untuk menekan biaya kuliah menyayangkan Bidikmisi ini tidak
Nkesempatan untuk dokter, DPR meminta Pemerintah berlaku untuk Perguruan Tinggi
menempuh Pendidikan Kedokteran menggelontorkan dana Bidikmisi Swasta.
bisa dialami oleh siapa saja. Dengan yang cukup banyak. Hal ini diatur
disahkannya Rancangan Undang dalam Undangundang Pendidikan “Sayangnya, beasiswa Bidikmisi
undang Pendidikan Kedokteran Tinggi,” jelas Agus. kurang tepat untuk di Perguruan
pada 11 Juli 2013 lalu, membuat ke Tinggi Swasta (PTS). Karena
sempatan itu semakin terbuka lebar. Politisi Demokrat ini memastikan, dalam Bidikmisi, ada klausul
Bidikmisi ini bisa diterima oleh mahasiswa tidak boleh dipungut
“Pendidikan Dokter di Indonesia mahasiswa biasa, walaupun tidak biaya satu rupiah pun. Sedangkan,
termasuk kategori sangat mahal. memiliki prestasi yang signifikan. pembayaran di PTS itu lebih besar
Semangat dalam penyusunan Kriteria calon penerima Bidikmisi daripada Bidikmisi yang diterima,
PARLEMENTARIA EDISI 109 TH. XLIV, 2014 17