Page 13 - MAJALAH 109
P. 13

rah pemerintahan Indonesia.       Agus Hermanto.

                                                Ada perdebatan menarik men­       Harapannya dengan disahkannya
                                              jelang Presiden SBY meluncurkan  UU Dikdok ini, jutaan anak Indo­
                                              BPJS (Badan Penyelenggara Jamin an  nesia pintar yang bercita­cita jadi
                                              Sosial) dan Jaminan Kesehatan Nasi­  dokter tetapi tidak berdaya secara
                                              onal (JKN) 31 Desember lalu. Sejum­  ekonomi bisa kembali tersenyum.
                                              lah pihak yang tentu pendukung setia  Selain itu, Indonesia semakin siap
                                              menyatakan BPJS yang memberikan  menghadapi AFTA, dengan jumlah
                                              jaminan layanan kese hatan bagi se­  dokter yang tersebar merata ke se­
                                              luruh rakyat Indonesia sebagai ba­  luruh wilayah Indonesia. “Sebentar
                                              gian ‘SBY Care’.  Klaim ini segera di­  lagi kita memasuki AFTA, jika kita
                                              luruskan oleh anggota Komisi IX DPR  tidak melahirkan dokter­dokter un­
                                              Indra. “UU nomor 24 tahun 2011 ten­  tuk daerah terpencil atau terluar,
                                              tang BPJS itu bukan RUU inisiatif Pre­  bisa saja nanti dokter dari negara
            ASN hanya diatur sampai Jabatan  siden tetapi inisiatif DPR. Pemerintah  lain yang bisa masuk ke wilayah In­
            Pimpinan Tinggi tapi tidak menutup  iya ikut membahas namun dalam  doensia. Kita harus mempersiapkan
            kemungkinan apabila setiap kantor  prosesnya lebih ba nyak menghalan­  hal itu. Kita tidak hanya memfokus­
            Aparatur Sipil Negara juga mene­  gi,” tandas politisi dari FPKS ini. Tapi  kan Pendidik an Kedokteran bukan
            rapkannya pada jabatan administra­  ya sudahlah, mari sekarang konsen­  hanya di Jakarta, tapi juga dengan
            si atau fungsional dibawahnya. Kita  trasi pada upaya bagaimana produk  daerah lain di wilayah Indonesia,”
            berharap sejumlah aturan dibawah  legislasi ini benar­benar memberi­  papar politisi FPD ini.
            UU yang harus segera diselesaikan  kan kemaslahatan nyata bagi ma­
            pemerintah, dapat sejalan dengan  syarakat, se suai amanat pasal demi   Kabar baik lain yang diharapkan
            semangat UU ini. Sehingga pada  pasal yang memang menjanjikan.  dapat menghadirkan semangat baru
            saatnya kita akan melihat aparat  BPJS sudah bergulir mulai 1 Januari  bagi masyarakat adalah disahkan­
            yang bekerja benar­benar melayani.  2014. Kita tentu tidak ingin aturan  nya UU Administrasi Kependudukan.
                                              itu hanya indah didengar tapi tidak  Produk legislasi ini memang bukan
              Terkait UU Desa ada tulisan men­  pernah dapat direalisasikan. “Saya  usul inisiatif DPR tetapi pemerintah,
            arik dari Irawan Rumekso  seorang  juga sadar, di awal pelaksanaan BPJS  tetapi peran para legislator dalam
            mantan camat, di harian Jawa Pos,  ini akan babak belur. Tapi, setidaknya  pembahasan telah mendorong
            24 Desember 2013. Ia menyebut  ada upaya dari pemerintah dan DPR  berdirinya tonggak penting bagi
            pengesahan UU Desa yang meru­     untuk terus mengawal. Program ini  terwujudnya data kependuduk an
            pakan usul inisiatif DPR menjadi  fenomenal selama pemerintahan  handal guna proses pembangunan
            tonggak sejarah yang penting bagi  SBY,” ujar Okky Osokawati anggota  demokrasi yang lebih baik. “Nilai
            pemerintahan desa yang kini men­  Komisi IX dari FPPP.              signifikan dengan adanya UU Ad­
            capai 73 ribu desa di seluruh Indo­                                 minduk ini adalah negara sangat
            nesia. Baru kali ini ada UU Desa yang   Sejalan dengan upaya mem­   memperhatikan kewajibannya un­
            menunjukkan komitmen yang nyata  berikan layanan kesehatan yang  tuk melayani publik, baik itu data
            dari negara untuk memberdayakan  lebih baik lewat program BPJS,  kependudukan dan identitas bagi
            desa dan meningkatkan kesejahte­  DPR kemudian memandang perlu  setiap warga negaranya. Semua
            raan seluruh aparatur desa. Komit­  melangkah lebih maju kali ini me­  pelayanan itu diberikan secara gra­
            men itu cukup membesarkan hati.   nyelesaikan sengkarut permasalah­  tis. Baik itu Kartu Keluarga, Kartu
                                              an yang menyebabkan kurangnya  Tanda Penduduk, Akta Kelahiran,
              UU Desa lanjut Irawan patut dia­  jumlah tenaga dokter di tanah air.  termasuk yang baru yaitu Akta Ke­
            presiasi  karena  mencantumkan  Masalah utama dilingkari; pendidi­  matian. Supaya jumlah penduduk
            kebijakan­kebijakan yang strategis  kan dokter mahal. Maka dirancang­  itu ada kepastian,” kata Ketua Komi­
            bagi kemajuan serta perkemba­     lah RUU usul inisiatif Pendidikan  si II Agun Gunanjar. Dalam pemba­
            ngan desa. Selain itu, UU tersebut  Kedokteran. “Pendidikan dokter di  hasan  UU  Adminduk  diputuskan
            menghargai  eksistensi  desa  dan  Indonesia termasuk kategori sangat  pula, KTP elektronik yang sudah
            peran aparatur desa. Mengingat,  mahal. Semangat dalam penyusun­    berjalan dan berlaku saat ini, masa
            kedudukan dan peran desa dalam  an RUU Dikdok ini adalah berangkat  berlakunya menjadi seumur hidup
            sistem ketatanegaraan sangat pen­  dari mahalnya biaya Pendidikan Ke­  pemilik. Ini memudahkan rakyat.
            ting. UU Desa yang baru merupakan  dokteran. Salah satu solusi untuk  Lebih jauh rangkaian produk legis­
            terobosan yang fenomenal dari DPR  menekan biaya kuliah dokter, DPR  lasi ini menerbitkan harapan baru
            dan pemerintah yang bakal menjadi  meminta Pemerintah menggelon­    laksana fajar harapan dari Senayan
            tonggak sejarah bagi perkemba­    torkan dana Bidikmisi. Hal ini diatur  yang mewarnai awal tahun 2014.
            ngan serta kemajuan desa dan di­  dalam Undang­undang Pendidikan    (iky/mh/sf) Foto: Iwan Armanias /Parle.
            catat dengan tinta emas dalam seja­  Tinggi,” ujar Ketua Komisi X DPR RI


                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 109 TH. XLIV, 2014  13
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18