Page 14 - MAJALAH 132
P. 14
laPoran utama
KALEIDOSKOP KOMISI III DPR RI
RUU KUHP MULAI DIBAHAS ta dan mantan penasihat KPK Abdul meneguhkan kedaulatan hukumnya.
Inilah RUU yang sejak lama selalu lah Hehamahua untuk membahas hal PENYERAHAN DIM RUU KUHP
menjadi PR besar para Anggota DPR ini. Pihak pemerintah sendiri waktu itu Oktober 2015 daftar invetaris ma
RI dari period ke periode. Dan Komi menginginkan kodifikasi total. Untuk salah (DIM) RUU KUHP diserahkan saat
si III DPR akhirnya memulai kembali itu, Komisi III perlu mendengar arge raker perdana dengan Menteri Hukum
pembahasan RUU KUHP pada Juni mumenpemerintahtentangfilosofidan danHAMyangbaruYasonaLaolly.Ada
2015. Dalam Prolegnas 20152019, RUU latar pilihannya pada kodifikasi total 2.394 DIM yang berhasil dinventarisir.
KUHP sudah dicanangkan bisa ram tersebut. DIM substansi 847, DIM substansi baru
pung dalam periode keanggotaan kali Dalamkodifikasitotal,semuatindak 88, DIM memintapenjelasan 221, DIM
ini. pidana kejahatan khusus dilebur men redaksional 73, dan DIM bersifat catatan
62. Komisi III membahas DIM ini dengan
Menkum HAM.
CAPIM KPK
Setelah melalui seleksi ketat, ak
hirnya para calon pimpinan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), melaku
kan fit and profer test di Komisi III pada
Desember 2015. Ada sepuluh calon yang
melakukan tes. Kesepuluh nama itu
adalah Saut Situmorang, Surya Chan
dra, Alexander Marwata, Basariah Pan
jaitan, Agus Rahardjo, Sujanarko, Johan
Budi Sapto Prabowo, Laode Muhammad
Syarif, Busro Muqoddas, dan Robby Arya
Rapat kerja Komisi III DPR dengan Kejaksaan Agung bahas revisi UU KUHP
Brata.
Semua institusi hukum diundang jadi satu dalam KUHP. Contoh kejahatan Yangmenarikadasatucalonperem
Komisi III DPR untuk memberi masukan. khusus itu adalah tindak pidana korupsi, puan yang masuk sebagai capim KPK,
Komisi III dan pemerintah mencanang pelanggaran HAM berat, narkotika, pen yaitu Basariah Panjaitan. Ia juga satu
kan pembaharuan sistem peradilan
pidana terpadu. Sinkronisai dan har
monisasi juga sudah dilakukan. Masih
banyak materi kontroversial dalam RUU
warisan Pemerintah Kolonial Belanda
ini. Seiring pembahasan RUU KUHP,
Komisi III juga melakukan konsolidasi
atas hukum pidana materiil, termasuk
memperbarui kelembagaan penegak
hukum.
KODIFIKASI PARSIAL KUHP
Pembahasan RUU KUHP pada Sep
tember 2015 terus berlanjut. Kali ini
isukodifikasitotal(tertutup)danpar
sial (terbuka) jadi perdebatan antara
pemerintah dan DPR. Komisi III DPR
sendiri menginginkan pembahasan Pleno Komisi III DPR Tentang Pemilihan Anggota dan Ketua KPK secara voting dipimpin Ketua Komisi
RUUinidengankodifikasiparsial.Bila Azis Syamsudin
dalam lima tahun ke depan, RUU ini cucian uang, dan perdagangan manusia. satunya yang berasal dari Polri. Wakil
belum rampung juga, Komisi III beru Romli Atmasasmita di hadapan Komisi Ketua Komisi III Benny K Harman ber
saha realistis, agar pembahasannya III berpendapat, hendaknya hukum di harap, para calon yang mengikuti selek
dengankodifikasiparsial. Indonesia tidak terinspirasi pada hu si ini bisa menjadi harapan masyarakat
Komisi III DPR sempat mengundang kum umum (kodifikasi total). Dengan agar lembaga antirasuah ini eksis dan
pakar hukum pidana Romli Atmasasmi kodifikasiparsial,justruIndonesiabisa kuat. (SPY/MH) FOTO: NAEFUROJI/PARLE/IW
14 EDISI 132 TH. XLV, 2015