Page 46 - MAJALAH 124
P. 46
LEGISLASI
struksi. Diantaranya, lemahnya perkembangan jasa konstruksi; Muhidin menjelaskan bentuk usa
daya saing pelaku usaha konstruksi mewujudkan tertib penyelengga ha orang perseorangan hanya
nasional yang disebabkan karena raan pekerjaan jasa konstruksi yang dapat melaksanakan Pekerjaan
bidang usaha berbasis arsitektur, menjamin kesetaraan kedudukan Konstruksi yang berisiko kecil,
sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata antara pengguna jasa dan penye berteknologi sederhana, dan berbi
lingkungan (ASMET) tidak kom dia jasa dalam hak dan kewajiban; aya kecil. Sedangkan untuk Peker
patibel dengan playing field dan menata sistem jasa konstruksi yang jaan Konstruksi yang berisiko besar,
standar Internasional, serta adanya mampu mewujudkan keselamatan berteknologi tinggi, dan berbiaya
liberalisasi perdagangan jasa kon publik dan menciptakan kenyaman besar hanya dapat dilakukan oleh
struksi, terlebih saat ini Indonesia an lingkungan terbangun; menja badan usaha yang berbentuk per
akan menghadapi Masyarakat Eko min tata kelola penyelenggaraan seroan terbatas atau badan usaha
nomi ASEAN (MEA). jasa konstruksi yang baik; asing yang dipersamakan.
Lemahnya Kompetensi sumber daya menciptakan integrasi nilai seluruh “Ada penambahan pengaturan
manusia di bidang jasa konstruksi, layanan dari tahapan penyelengga mengenai badan usaha kecil atau
juga disinyalir sebagai penyebabnya raan jasa konstruksi; dan mewujud menengah yang berbadan hu
karena ada keberagaman jenis dan
proses sertifikasi di lapangan ser
ta sertifikasi yang belum menjadi
quality assurance. Belum jelasnya
arah pertumbuhan dan perkem
bangan jasa konstruksi di Indonesia
serta perangkat evaluasinya. Hal ini
disebabkan karena belum adanya
kontrak & sub kontrak yang men
jamin kesetaraan antara pengguna
dan penyedia jasa. Selain itu, belum
adanya Pemisahan Antara Regula
tor dan Operator, serta peran Ma
syarakat Jasa Konstruksi.
Patut diketahui bahwa RUU Jasa
Konstruksi pada periode keanggo
taan 20092014 telah menjadi pri
oritas tahunan di Prolegnas tahun
20102014 dan sudah sampai tahap
an harmonisasi di Badan Legislasi
pada tahun 2014. Pada periode ke
anggotaan 20142019 diusulkan un
tuk masuk dalam Prolegnas, serta
menjadi prioritas tahun 2015.
RUU Jasa Konstruksi terdiri dari
14 bab dan 105 Pasal. Mengingat
Sistematika UU berubah dan pe
rubahan materi UU melebihi 50%, kan peningkatan peran masyarakat kum dan yang tidak berbadan hu
maka RUU ini bersifat mengganti di bidang jasa konstruksi. kum dimana mereka hanya dapat
kan UndangUndang No. 18 Tahun melakukan Pekerjaan Konstruksi
1999 tentang Jasa Konstruksi yang Pada RUU perubahan, bentuk usaha yang berisiko kecil sampai sedang,
terdiri dari 11 bab dan 46 Pasal. Jasa Konstruksi berbentuk usaha berteknologi sederhana sampai
orang perseorangan atau badan madya, dan berbiaya kecil sampai
Pengaturan penyelenggaraan jasa usaha baik yang berbentuk badan sedang,” ungkapnya.
konstruksi bertujuan untuk mem hukum maupun tidak berbadan hu
berikan arah pertumbuhan dan kum. Tidak ada perbedaan pada Peker
46 PARLEMENTARIA EDISI 124 TH. XLV, 2015

