Page 43 - MAJALAH 124
P. 43

dengan barat Indonesia,   kewajaran kesenjangan tersebut linear
                                 RASIO LUAS WILAYAH/SEKOLAH  dengan  kesenjangan    dengan kesenjangan hasil pembangu­
               WILAYAH/PROPINSI                           rasio  wilayah dan    nan pendidikan.
                                   SD      SMP     SM
             Sumatera               15.34   58.82   95.99  jumlah sekolah, rasio
             Jawa-Bali               1.75    8.40   11.43  guru­jumlah sekolah,   Data kontribusi wilayah terhadap
             Nusa Tenggara Barat     5.96   22.51   37.75  p e r se n t a se  g u r u   Produk Domestik Bruto (PDB) pada
             Nusa Tenggara Timur    10.11   35.61   83.28  berijasah minimal S1   tahun 2005 dan tahun 2013 menun­
             Maluku                 26.98   85.14  142.60  dan  persentase  kelas   jukkan bahwa kontribusi propinsi di
             Maluku Utara           25.22   79.56  127.42  dengan kondisi baik,   wilayah timur Indonesia hanya sekitar
             Papua                 131.24  698.11  1096.34  dapat ditarik sebuah   15 persen. Dalam kurun waktu terse­
             Papua Barat            99.51  455.51  688.12  ke s i mpu l a n b a hw a   but tidak ada perubahan yang signifi­
                                                          k e s e n j an g an  h a s il   kan, bahkan kontribusi Nusa Tengga­
            Kemudian, jumlah guru baik SD,    pembangunan pendidikan tersebut   ra, Maluku & Papua menurun dari 3,66
            SMP maupun SMA/K yang tingkat     tidak terlapas dari kesenjangan faktor   persen menjadi 3,01 persen.
            pendidikan tertingginya minimal   inputnya. Dengan memperhatikan
            strata 1 (S1) di wilayah Nusa Tenggara,   kesenjangan input tersebut, harusnya   Kesenjangan kontribusi tersebut,
            Maluku, dan Papua pun masih jauh   perencanaan pem bangunan pendi­  sudah pasti akan linear dengan ke­
            tertinggal dengan provinsi di wilayah   dikan lebih berorientasi ke timur   senjangan Produk Domestik Regional
            Sumatera, Jawa dan Bali. Guru SD   Indonesia.                       Bruto (PDRB) dan pengeluaran per
            dengan ijasah minimal S1 di sebagian                                kapita sebagai proksi tingkat pendapa­
            wilayah Timur Indonesia hanya 38   Namun, jika memperhatikan peren­  tan keluarga atau masyarakat.
            persen, berbanding terbalik di di   canaan pendidikan dalam dokumen
            Jawa yang sudah sudah mencapai 76   RPJMN 2015­2019, perencanaan    PDRB per kapita dan pengeluaran per
            persen. Kesenjangan kualitas guru   yang lebih berorientasi ke timur   kapita propinsi yang berada di wilayah
            yang diukur dari pendidikan tertinggi   Indonesia serta lebih mengedepankan   timur Indonesia khususnya di wilayah
            yang ditamatkan inilah yang menjadi   pendekatan wilayah belum terlihat   Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan
            salah satu faktor yang menyebabkan   dan terpapar dengan jelas dan tegas.   Papua terlihat masih jauh tertinggal
            kesenjangan mutu pendidikan antar   Padahal, pembangunan pendidikan   dibandingkan dengan wilayah lain.
            wilayah.                          yang lebih  fokus dan lebih berorientasi   Ketertinggalan tersebut bermakna
                                              ke timur Indonesia  merupakan salah   bahwa ada perbedaan kemampuan
            Kesenjangan lainnya juga terlihat dari   satu jawaban dalam menyelesaikan   keuangan keluarga yang cukup
            persentase ruang kelas dengan kondisi   kesenjangan serta dapat menjadi tools   signifikan di antar wilayah tersebut.
            baik. Ketersedian ruang kelas dengan   untuk mempercepat perbaikan hasil
            kondisi baik di wilayah timur Indonesia   pembangunan pendidikan secara   Kemampuan keuangan keluarga di
            masih tertinggal dibandingkan bagian   nasional.                    Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan
            barat.  Untuk SD, kondisi kelas baik                                Papua jauh lebih rendah dibandingkan
            hanya sebesar 77,51 persen di Nusa   Kesenjangan Ekonomi Memperkuat   wilayah lain, sehingga menjadi wajar
            Tenggara, Maluku, dan Papua, se­  (dibutuhkan) Pentingnya Perenca­  jika hasil pembangunan pendidikan
            dangkan di wilayah Sumatera, Jawa   naan  Pembangunan Pendidikan Ber­  di wilayah tersebut juga jauh lebih
            dan Bali sudah mencapai 79,25. Untuk   orientasi Ke Timur Indonesia  rendah dibandingkan wilayah lain,
            SMP, wilayah Nusa Tenggara, Maluku,                                 sebagai akibat dari ketidakmampuan
            dan Papua hanya sebesar 67,52 persen   Kemampuan keuangan keluarga atau   keuangan keluarga untuk memberikan
            sedangkan Sumatera, Jawa, dan Bali     masyarakat memiliki peran yang cu­  peluang sekolah yang lebih besar bagi
            sudah mencapai 76,24 persen. Dan   kup besar terhadap angka partisipasi   anak usia sekolah.
            untuk Sekolah Menengah (SM), 81,96   sekolah di suatu daerah. Kemampuan
            persen berbanding 88,14 persen.   keuangan keluarga tersebut tidak   Kesenjangan peluang bersekolah bisa
            Bagaimana mungkin mengharapkan    terlepas dari perkembangan pereko­  saja diselesaikan oleh pemerintah
            mutu pendidikan yang jauh lebih baik,   nomian suatu daerah atau seberapa   daerah, mengingat pelayanan bidang
            jika ketersediaan ruang kelas dalam   besar  share perekonomian daerah   pendidikan merupakan salah satu
            kondisi baik juga masih cukup rendah  yang dapat dinikmati oleh kelompok   urusan yang sudah diserahkan ke
                                              masyarakat. Jika melihat kesenja­  daerah, karena sistem desentralisasi.
            Dengan menyandingkan kesen­       ngan perekonomian antar daerah atau   Akan tetapi, peran tersebut belum
            jangan capaian hasil pembangunan   wilayah yang masih belum tersele­  b i s a  s e p e n u h n y a d i j a l a n k a n
            pendidikan antara bagian timur    saikan hingga saat ini, menjadi sebuah   oleh pemerintah daerah. Hal ini



                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 124 TH. XLV, 2015  43
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48