Page 40 - MAJALAH 124
P. 40
PENGAWASAN
Hal senada disampaikan oleh Wakil dengan menggunakan oktan mini
Ketua Komisi VII DPR Satya W. Yudha mal 90. Sementara, BBM jenis pre
dan mengatakan, DPR dapat menye mium memiliki oktan 88 dan Perta
tujuinya Pertalite setelah peme rintah max dengan oktan 92 dengan harga
memenuhi persyaratan kenapa BBM yang relatif mahal,” jelasnya.
Pertalite harus digunakan.
BBM jenis Pertalite, lanjuytnya, bisa
Satya juga minta agar pemerintah menjembatani keinginan masyara
meyakinkan terlebih dahulu Komisi kat yang ingin membeli BBM de
VII dengan memberikan penjelasan ngan harga murah dan sesuai spe
yang transparan tentang berbagai sifikasi mesin. “Oktan 90 memenuhi
hal terkait Pertalite. “Pemerintah kriteria spesifikasi mesin, selama
selalu berargumentasi harga pre ini rakyat tahu itu tapi kalau beli
mium dan pertalite diserahkan ke Pertamax mahal sekali akhirnya
mekanisme pasar, tetapi solarnya beli premium,” jelasnya.
hidup orang banyak apalagi per disubsidi. Sama halnya ketika pre
nyataan keluar dari Pertamina, ka miun disubsidi sedangkan pertama Belum diluncurkan
lau bukan BUMN tentu masih bisa diserahkan ke mekanisme pasar. Ke
di tolerir, Jadi, Pimpinan BUMN itu tika itu DPR tidak mempermasalah Belum lama ini, Pertamina me
tidak boleh ngomong seperti itu,” kan karena pengguna pertamax nyatakan bahwa Produk bahan ba
tegasnya. lebih sedikit dibanding premium. kar minyak (BBM) varian baru PT
Sementara premium yang menyang Pertamina (Persero), Pertalite ma
Menurutnya, jika benar akan di kut hajat hidup orang banyak masih sih belum akan diluncurkan dalam
launching tentunya Pertamina di dikuasai oleh negara,” jelasnya. waktu dekat. Direktur Utama Per
anggap telah melanggar kesepaka tamina Dwi Soetjipto mengatakan,
tan RDP dengan Komisi VII DPR dan Menurutnya, kalimat dikuasai oleh selain kesiapan uji laboratorium dan
UU. “Jika tibatiba dilaunching tentu negara itu makanya harga BBM ti lapangan, sosialisasi Pertalite juga
melanggar UU, padahal itu telah dak diizinkan mengunakan me perlu dilakukan termasuk kepada
dise pakati bersama dengan DPR,” kanisme pasar. Berarti negara harus para anggota dewan di Senayan.
paparnya. hadir memberikan subsidi terhadap
BBM yang menguasai hajat hidup “Pertamina masih melakukan peng
Sementara anggota Komisi VII orang banyak. kajian baik uji laboratorium dan juga
DPR dari Partai Golkar Muham uji lapangan. Selain itu, Pertamina
mad Suryo Alam mengatakan, DPR Sementara anggota Komisi VII DPR juga masih harus mengurus peri
meminta menunda karena perlu RI Kurtubi meminta BBM Pertalite zinan untuk produk BBM beroktan
sosiali sasi dan kesiapan jangan tidak diperjualbelikan terlebih da 90 itu,” ujarnya.
sampai mengurangi jatah BBM hulu sebelum ijin dari Pemerin
yang lain. “Kita meminta ditunda. tah keluar. “DPR meminta Pertalite Menurutnya, tentu saja yang paling
Ada dua alasan, pertama kesiapan jangan dijual dulu sebelum ada izin utama yaitu sosialisasi, termasuk
memproduksi dan sosialisasinya, dari pemerintah. Namun bukan be kepada stakeholder seperti Parle
kita melihat dari Raker terakhir rarti tidak setuju tapi menunggu izin men dan Pemerintah. “Tentu saja
memang ide kesiapan belum ada,” menteri keluar,” ujarnya. yang terakhir kita butuh waktu so
ujarnya. sialisasi, termasuk stakeholders,”
Menurutnya, Komisi VII menilai ren kata Dwi.
Setelah didalami, paparnya, dia cana penjualan BBM jenis Pertalite
mempertanyakan minyak dari BBM merupakan sebagai langkah bagus. Dwi menjelaskan, perlunya Pertam
Pertalite itu berasal dari mana kare Sebab, masyarakat diberikan opsi ina menyosialisasikan Pertalite ke
na memang minyak itu sudah ada atau pilihan yang lebih banyak untuk pemerintah dan parlemen dikarena
alokasinya sampai sebulan ke de menggunakan bensin sesuai dengan kan bahan bakar minyak (BBM) yang
pan. “Memang ada kecenderungan spesifikasi kendaraan dan kemam dijual pasti akan berdampak pada
ingin menghilangkan premium dan puan membeli. ekonomi nasional. “Lalu, kalau sudah
itu harus dibicarakan dengan DPR itu semua, baru kita sampaikan ke
karena APBN kita mengacunya ke “Sebagian besar mobil baru di In pada masyarakat,” ucap Dwi.(si) Foto:
premium,” jelasnya. donesia memiliki spesifikasi mesin Iwan Armanias, Naefuroji/parle/HR
40 PARLEMENTARIA EDISI 124 TH. XLV, 2015