Page 42 - MAJALAH 124
P. 42

ANGGARAN




          yang sama juga terlihat dari nilai APM   Tenggara, Maluku dan Papua, seorang   Pembangunan Berorientasi Ke Timur
          menurut wilayah, dimana nilai APM   siswa SD harus menempuh rata­rata   Indonesia sebagai Solusi atasi Kesen­
          SD tahun 2013 untuk wilayah Nusa   32,16 km untuk dapat mengenyam   jangan dan Percepatan Pencapaian
          Tenggara, Maluku, dan Papua masih   pendidikan. Siswa SMP dengan jarak   Target
          relatif jauh dibandingkan dengan   tempuh 126,81 km dan siswa SMA/K
          nilai APM nasional dan APM wilayah   dengan jarak tempuh 105,69 km.   Dalam Dokumen RPJMN 2015­2019
          Sumatera dan Jawa­Bali.          Kondisi ini berbeda drastis dengan   Pemerintah, dapat dikatakan bahwa
                                           siswa SD, SMP dan SMA/K di wilayah   dimensi rencana kegiatan atau pem­
          Kesenjangan tersebut belum terse­  Jawa Bali. Siswa SD di Jawa Bali hanya   bangunan pendidikan yang berdimen­
          lesaikan juga terlihat dari delta atau   menempuh 13,66 km, SMP 60,31 km   si kewilayahan tidak terpapar dengan
          selisih capaian APM (SD, SMP & SMA)   dan SMA/K menempuh 72,86 km.  jelas, terutama fokus kepada wilayah
          wilayah Nusa tenggara, Maluku, dan                                 Timur Indonesia. Padahal permasala­
          Papua dengan APM wilayah Sumatera   Permasalahan dan isu strategis   han yang paling serius, salah satunya
          atau Jawa yang masih relatif sangat   ini masih hanya terkait pada akses   ada kesenjangan antar daerah atau
          besar.                           pendidikan, belum menyentuh mutu   wilayah di Indonesia.
                                           pendidikan itu sendiri. Berkaitan
          Ketiga, permasalahan kondisi infra­  dengan mutu pendidikan, masih   Dijelaskan sebelumnya, sudah sangat
          struktur pendidikan. Hal ini terli­  banyak pekerjaan rumah yang harus   jelas bahwa masih adanya kesenja­
          hat dari ketersediaan dan kualitas   diselesaikan. Mulai dari 74 persen   ngan pembangunan pendidikan an­
          sarana dan prasarana pendididikan   aktifitas pembelajaran sifatnya   tara wilayah timur dengan wilayah
          yang masih rendah dan tidak merata.   masih satu arah, akreditasi lembaga   barat Indonesia. Kesenjangan terse­
          Belum lagi masalah jarak tempuh atau   pendidikan yang masih rendah,   but tidak hanya pada kesenjangan ak­
          daya jangkau penduduk ke fasilitas   dan masih kurangnya ketersediaan   ses dan partisipasi pendidikan, akan
          pendidikan yang masih jauh serta   perpustaakan dan laboratorium di   tetapi juga terhadap mutu pendidikan.
          mahalnya biaya pendidikan yang   lembaga pendidikan.               Kesenjangan tersebut tidak terlepas
          harus dikeluarkan oleh masyarakat.                                 dari kesenjangan input pendidikan
                                                                             di kedua wilayah, mulai dari keterse­
                                                                             dian sekolah dan sarana prasarananya
                                   ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) Tahun 2004 & 2013  hingga kepada kuantitas dan kualitas
                  WILAYAH
                                  SD 2004 SD 2013 SMP 2004 SMP 2013 SM 2004  SM  tenaga pendidikannya.
          Sumatera                 93.94  94.75  61.27  80.29  41.74  60.73
          Jawa + Bali              95.12  96.73  59.44  79.69  39.77  57.56  Jarak dari satu SD ke SD lain di Papua
                                                                             mencapai 131,14 km dan SMP 698,11
          Kalimantan - Sulawesi    92.75  95.44  50.15  74.10  35.00  58.75  km, berbeda jauh dengan di wilayah
          Nusa Tenggara - Maluku - Papua  89.98  92.89  51.79  71.41  34.63  54.95  Sumatera, Jawa, dan Bali. Kesenjangan
          Nasional                 94.12  95.71  58.06  78.43  39.24  58.25  rasio antara luas wilayah dan jumlah
                                                                             sekolah inilah yang menjadi penyebab
                                                                             terjadinya kesenjangan hasil pemba­
          Pada tahun 2013, ruang kelas yang   Kemudian, masalah kualifikasi guru   ngunan pendidikan di wilayah Timur
          masih dalam kondisi rusak, baik rusak   yang masih rendah, kesenjangan  mutu   dan Barat Indonesia.
          ringan maupun berat untuk jenjang   pendidikan di wilayah Indonesia Timur
          SD sebanyak 24 persen dari total   dan Indonesia Barat, sertifikasi guru   Kesenjangan input pendidikan lainnya
          kelas yang tersedia sebanyak 901.457.   yang belum linear dengan peningkatan   adalah rasio jumlah guru di setiap
          di tingkat SMP sebanyak 26 persen   kualitas guru dan rendahnya relevansi   sekolah. Rata­rata jumlah guru SD di
          dari total kelas 253.998 dan SMA/K   pendidikan dengan dunia kerja.   Papua dan Maluku hanya 7 orang un­
          sebanyak 12 persen dari total kelas   Kesenjangan ketersediaan guru di   tuk setiap satu sekolah, sedangkan di
          216.140.                         kota dan desa, di daerah terpencil     Jawa atau Sumatera sudah 12 orang.
                                           hingga di Indonesia Timur dan Barat   Sementara, kondisi kesenjangan di
          Daya jangkau ke fasilitas pendidikan   merupakan  salah satu permasalahan   jenjang SMP dan SMA/K tidak jauh
          yang diukur dengan rasio luas wilayah   yang menyebabkan ketimpangan mutu   berbeda. Ketersedian guru per setiap
          propinsi dengan jumlah sekolah, baik   pendidikan antar daerah atau wilayah.   sekolah, baik SD, SMP maupun SMA/K
          SD, SMP dan SMA/K masih relatif   Hal ini  merupakan pekerjaan rumah   di beberapa propinsi bagian timur
          jauh dan butuh perhatian khusus   yang harus diselesaikan.         Indonesia masih jauh di bawah rata­
          dari pemerintah. Untuk wilayah Nusa                                rata provinsi di Pulau Jawa dan Bali.



          42 PARLEMENTARIA  EDISI 124 TH. XLV, 2015
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47