Page 37 - MAJALAH 124
P. 37
(2) Iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayar kerap kali dikeluhkan masyarakat. Di sisi lain pelayanan
dengan ketentuan sebagai berikut: 3% (tiga per atas kepersetaan BPJS Kesehatan masih menjadi keluh
sen) dibayar oleh Pemberi Kerja; dan 2% (dua persen) an dari masyarakat.
dibayar oleh Peserta.
Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi
Selain itu UU BPJS Pasal 17 juga menetapkan bahwa dalam RDP dengan BPJS Kesehatan dan DJSN me
khusus untuk fakir miskin, tidak mampu, orang cacat, nyatakan tidak setuju bila Badan Penyelenggara Jamin
tidak bekerja dalam kurun waktu tertentu iuran wajib an Sosial (BPJS) Kesehatan menaikkan iuran peserta
BPJS dibayar oleh pemerintah, artinya mendapatkan mandiri. Pasalnya, pelayanan yang diberikan BPJS Ke
jaminan kesehatan gratis. Sedang dalam pasal 14 UU sehatan dinilai belum optimal. BPJS Kesehatan dinilai
SJSN menjelaskan bahwa pemerintah secara bertahap belum layak menaikkan iuran karena fasilitas kesehat
mendaftarkan PBI (penerima bantuan iuran) sebagai an yang masih minim. Pasien yang membludak masih
peserta ke BPJS, yaitu orang fakir miskin dan tidak terjadi di banyak RS, belum lagi waktu antre berobat
mampu. yang dinilai terlalu lama.
Namun bagaimana menentukan yang miskin, tidak Salah satu jalan mengatasi permasalahan tersebut,
mampu yang iurannya harus ditanggung pemerintah menurut Dede, adalah dengan menaikkan anggaran
belum terpetakan dengan baik sehingga kemungkin untuk bidang kesehatan. “Pemerintah harus serius
an terjadinya salah sasaran masih terbuka lebar. menggolkan amanat UndangUndang Dasar, di mana
Mekanisme pembayaran dan kerjasama dengan RS anggaran untuk kesehatan minimal lima persen untuk
juga merupakan permasalahan lainnya yang harus pusat dan 10 persen di daerah,” ujar Dede.
dicermati dengan seksama terutama kerjasama RS
Swasta yang belum terjalin dengan baik. Selain itu Meski begitu, Dede mengatakan sepakat bila kemu
belum maksimalnya pelaksanaan sejumlah program dian iuran untuk peserta Penerima Bantuan Iur
yang dilaksanakan BPJS serta birokrasi BPJS yang an (PBI) dinaikkan. “Karena PBI merupakan tang
PARLEMENTARIA EDISI 124 TH. XLV, 2015 37