Page 32 - MAJALAH 107
P. 32
PENGAWASAN
untuk meminimalisir
pencurian tersebut.
Ferdi menilai pem-
b u a t a n du p lik a si
artefak ini untuk ta-
hap mengantisipasi,
sehingga bila dipajang
pada suatu kegiatan
y a n g d i p a m e r k a n
adalah duplikasinya.
“Sementara yang
asli harus tersimpan
dengan baik. Me -
majang benda ber-
sejar ah y ang asli
pada suatu pameran
resikonya tinggi kecuali
ada jaminan bahwa
ada asuransi yang mau
menjamin dengan
jaminan dan nilai yang
sesuai,” khawatir Ferdi.
Efeknya, dapat diketahui konsekuensi ataupun langkah Namun, terkait de-
berikutnya. ngan duplikasi ini, Dedi kurang begitu setuju. Ia menilai
pembuatan replika dari benda cagar budaya, itu pema-
“Bila sudah menetapkan suatu wilayah sebagai cagar haman yang keliru Kemendikbud. Pasalnya, artefak asli
budaya perlu diketahui konsekuensi-konsekuansinya. yang dipajang di museum saja kurang mendapat res-
Misalnya dibuat pos polisi yang terdekat, membuat pon, apalagi yang hanya duplikat.
jaring-jaring pengaman. Jika memang dibutuhkan, ya
dibuat parit sebagai pembatas. Dengan tindakan seperti “Masa benda museum dibuat duplikat, duplikatnya
itu, tingkat pengamanan untuk memasuki wilayah yang disimpan, dimana nilai sejarahnya, yang asli saja
tersebut pun sudah dapat kita buat tanpa perlu biaya orang tidak mau
yang besar,” saran Politisi asal Jawa Barat ini. datang ke mu-
seum, apalagi
Ferdi menambahkan bahwa cagar budaya di suatu yang palsu. Ang-
daerah sudah seharusnya menjadi bukan hanya tang- garannya dari
gung jawab pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah mana? Karena
provinsi dan daerah. Hal itu juga sudah ditetapkan kla- banyak sekali
sifikasinya pada UU Cagar Budaya dan dijelaskan mana benda cagar bu-
benda atau wilayah yang menjadi tanggung jawab daya yang harus
pemerintah pusat, provinsi maupun daerah. Sehingga, dibuat duplikat-
ketika sudah diklasifikasi, harus segera disosialisasikan nya, tidak masuk
kepada masyarakat dan mengajak stakeholder-stake- akal, ini salah
holder terkait untuk merawat dan menjaga bersama- satu ketidakpa-
sama. haman itu,” her-
an Dedi.
“Untuk itu harus segera disikapi sebelum ada lagi
benda-benda budaya yang hilang, karena selama S em en t a r a
pengamanan masih minim, maka akan ada lagi benda- itu, Agus me-
benda bersejarah lain yang hilang, tinggal menunggu lihatnya, Komisi
waktu saja, mungkin 10, 20 atau 30 tahun lagi,” ujar X sebagai rekan dari Kemendikbud, akan membicarakan
Ferdi. hal ini dengan Mendikbud M Nuh. Namun ia memberi
catatan, jika ingin ditampilkan yang duplikasinya,
Perlukah Duplikasi Artefak? jangan sampai terlihat kalau itu hanya artefak duplikasi.
Selain itu, artefak aslinya disimpan dengan baik. (sf,sc)
Kasus beberapa kali dicurinya benda peninggalan
sejarah, sempat ada wacana akan dibuat duplikasi
32 PARLEMENTARIA EDISI 107 TH. XLIII, 2013