Page 34 - MAJALAH 107
P. 34

ANGGARAN





          Panja Draft RUU. Pada rapat kerja   Terkait dengan pertumbuhan eko-  cost recovery, serta mendorong
          itu juga disampaikan pendapat mini  nomi, menjadi konsentrasi Fraksi  perbaikan iklim investasi sektor
          fraksi sebagai sikap akhir, dilanjut-  Partai Keadilan Sejahtera. Fraksi  migas, peningkatan kinerja BUMN
          kan pendapat pemerintah, dan tera-  PKS menyatakan bahwa koreksi  di sektor migas dan meminta
          khir pengambilan keputusan untuk  pemerintah terhadap pertumbuh-   pemerintah untuk melakukan
          dilanjutkan ke Pembicaraan Tingkat  an ekonomi menunjukkan ada-    finansial dan technical audit secara
          II.                              nya kelemahan perencanaan dan  rutin terhadap jumlah semua
                                           kemampuan analisis  forecasting  pemilik Kontrak Production Sharing
           Dalam pandangan mininya, Fraksi  pemerintah, sekaligus menunjukkan  (KPS).
          Partai Demokrat mendukung kebi-  pemerintah belum memiliki kebi-
          jakan pemerintah untuk mengubah  jakan dalam mengantisipasi peruba-  Fraksi Partai Kebangkitan Bang-
          sistem subsidi, dari subsidi harga  han dan perlambatan ekonomi glo-  sa mendukung upaya pemerintah
          menjadi subsidi yang lebih tepat  bal secara kokoh. Pemerintah perlu  dalam rangka efisiensi dan efektifi-
          sasaran, sehingga alokasi anggaran  meningkatkan terobosan kebijakan  tas pelaksanaan anggaran belanja
          subsidi untuk meringankan beban  kebijakan untuk memperkuat daya  kementerian atau lembaga dengan
          masyarakat memperoleh kebutuhan  saing ekonomi dan menarik investa-  menerapkan sistem pemberian dan
          dasar, memberikan perlindungan  si. Selain itu, mendesak pemerintah  pengenaan sanksi. Selain itu, Fraksi
          pada masyarakat berpendapatan  agar bersungguh-sungguh dalam  PKB meminta pemerintah untuk
          rendah, serta memberikan insentif  mewujudkan ketahanan pangan.    memperhatikan volatilitas perkem-
          bagi dunia usaha dan masyarakat.                                   bangan pasar SBN dalam negeri
                                             “Fraksi Partai Amanat Nasional  dan terus mencermati akan resiko
           “Fraksi Partai Golongan Karya  mendorong pemerintah harus  sewaktu-waktu terjadinya sudden
          meminta agar peningkatan belanja  bersikap lebih tegas dan berani  reverseal atau pembalikan dana as-
          pemerintah pusat dapat lebih me-  dalam menentukan angka  cost  ing secara tiba-tiba.
          ningkatkan kapasitas pemerintah  recovery, harus ada kompensasi
          dalam pembiayaan program-pro-    yang jelas, khususnya terhadap      “Sementara itu,  Fraksi Partai
          gram yang terkait langsung dengan  peningkatan lifting minyak. Selain  Gerindra berpendapat bahwa RUU
          kepentingan ekonomi rakyat multi-  itu, Fraksi PAN juga meminta agar  APBN TA 2014 belum memenuhi
          plier effect yang lebih besar, seperti  pemanfaatan utang luar negeri  harapan untuk mengedepankan ke-
          infrastruktur, program padat karya  harus dilakukan secara selektif,  sejahteraan rakyat sebagai tujuan
          dan pengembangan kualitas manu-  khususnya untuk pembangunan  pembangunan nasional. Semangat
          sia Indonesia. Selain itu, fraksi Gol-  infrastruktur dan energi,” tambah  pro poor, pro job dan pro growth
          kar juga meminta agar pembiayaan  Ketua Banggar yang sekaligus  belum dilaksanakan secara konkrit
          anggaran dapat disusun dengan le-  Anggota Komisi XI ini.          dalam Rencana Anggaran Belanja
          bih baik dan lebih cermat agar tetap                               2014. Selain itu, rencana belanja
          menjaga rasio utang terhadap PDB,           Fraksi Partai          pemerintah tahun 2014 masih di-
          utamanya utang luar negeri,” jelas                                 dominasi oleh belanja rutin, bu-
          Ahmadi.                          Amanat Nasional                   kan pada belanja modal yang akan
                                           mendorong                         mendorong pertumbuhan ekonomi.
           Sementara itu, Fraksi PDI Perjuan-                                Selain itu, Fraksi ini juga meminta
          gan berpendapat bahwa pemerin- pemerintah harus                    pemerintah untuk menghilangkan
          tah bertugas mengendalikan subsidi   bersikap lebih tegas          rezim defisit di APBN, karena hanya
          Bahan Bakar Minyak (BBM) agar ti-                                  akan menjadi peluang untuk me-
          dak melebihi kuota BBM bersubsidi  dan berani dalam                nambah utang,” jelas Ahmadi.
          yang sudah ditetapkan sebesar 48   menentukan angka
          juta Kiloliter, sehingga kuota BBM                                   Dan yang terakhir, Fraksi Partai
          bersubsidi yang sudah disepakati  cost recovery, harus             Hanura meminta pemerintah lebih
          tidak jebol terus menerus. Selain   ada kompensasi yang            fokus memanfaatkan potensi pen-
          itu, fraksi berlambang Banteng ini                                 dorong pertumbuhan ekonomi di
          meminta pemerintah untuk men-    jelas, khususnya                  dalam negeri seperti sektor pertani-
          gelola Surat Berharga Negara (SBN)   terhadap peningkatan          an, perikanan, pariwisata, transpor-
          sebesar Rp 205 triliun. Hal ini agar                               tasi, infrastruktur, dan industri kecil
          jatuh temponya tidak menumpuk    lifting minyak.                   atau mikro, sehingga imbas krisis
          pada satu periode waktu tertentu,                                  ekonomi global tidak mampu mem-
          sehingga pengelolaan utang di masa   Hal senada diungkapkan Fraksi  pengaruhi sistem perekonomian
          yang akan datang tetap memberikan  Partai Persatuan Pembangunan.  nasional. Kebijakan pemerintah me-
          ruang yang lebih besar pada kapasi-  Fraksi PPP menyatakan perlunya  nutup defisit dengan pembia yaan
          tas fiskal untuk membelanjakan bagi  efisiensi dalam pengelolaan  utang hanya akan mengakibatkan
          program pembangunan.             migas oleh pemerintah, terutama  terjadinya krisis sistemik yang mem-


          34 PARLEMENTARIA  EDISI 107 TH. XLIII, 2013
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39