Page 26 - MAJALAH 112
P. 26

SUMBANG SARAN





            Konfigurasi





            Politik




            Pascapileg









           Perhelatan Pemilu Legislatif memasuki fase menentukan.   tertukar masih terjadi di 23 provinsi, tepatnya di 590 TPS
          Rekapitulasi suara secara nasional yang menentukan   yang tersebar di 90 kabupaten/kota. Diduga surat suara
          hitungan nyata (real count) perolehan suara masing-  tertukar tersebut akibat kesalahan saat penyortiran.
          masing partai termasuk penetapan jumlah kursi yang   Ada 3.941 Daftar Caleg Tetap (DCT) meninggal dunia,
          akan memastikan anggota legislatif lima tahun ke depan.   mengundurkan diri, dan tidak memenuhi syarat, tetapi
          Pemilu tentu diharapkan melahirkan kekuasaan yang sah   tidak diumumkan oleh KPPS. Terdapat 13.994 Surat suara
          (legitimate power). Sirkulasi elite yang sudah menjadi   tidak ditandatangani oleh KPPS. Saksi tidak hadir di TPS
          konsensus ini akan menghasilkan pihak yang menang   ada kurang lebih 4.391. Muncul keberatan saksi di 6.945
          dan kalah. Sebagaimana diketahui jumlah kursi legislatif   TPS. Masih terdapat kurang lebih 13.089 pemilih yang
          terbatas, 560 kursi untuk DPR-RI, 132 kursi DPD, 2.112 kursi   menerima surat suara kurang dari empat jenis. Pemilu
          DPRD Provinsi dan kurang ebih 16.895 DPRD Kabupaten   susulan dan diulang pun masih terjadi kurang lebih di 500
          Kota, sementara yang menjadi caleg di Pemilu kali ini   TPS.
          ada sekitar 200.000 orang dari beragam partai politik.
          Dengan demikian,wajar kalau Pemilu ini menjadi domain   Data di atas menunjukkan bahwa proses Pemilu belum
          pertarungan sengit di sesama caleg separtai maupun   usai. Terlalu prematur mengatakan penyelenggaraan
          lintas partai.                                    Pemilu kita sukses. Fase setelah pencoblosan yang harus
                                                            mendapat porsi perhatian kita adalah beragam bentuk
           Evaluasi Pemilu                                  pelanggaran yang dilakukan baik oleh penyelenggara
                                                            pemilu, kontestan maupun pihak lain yang terkait. Jika
           Tidak mudah memang menyelenggarakan Pemilu       merujuk ke UU No.8 Tahun 2012, terutama Pasal 249,
          legislatif seperti di Indonesia. Ini merupakan Pemilu   pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu diteruskan
          Legislatif yang sangat kompleks. Melibatkan lebih dari 4   oleh Bawaslu kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara
          juta petugas penyelengara pemilu, tersebar  di 545.764   Pemilu.  Pelanggaran administrasi Pemilu diteruskan
          TPS, dengan 6.980 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK),   kepada KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.
          81.093 Panitia Pemungutan Suara  (PPS), 77 Dapil DPR-  Sengketa Pemilu harus diselesaikan oleh Bawaslu; dan
          RI, 259 Dapil DPRD Provinsi, 2.102 Dapil DPRD Kabupaten/  tindak pidana Pemilu diteruskan kepada Kepolisian Negara
          Kota. Sebaran wilayahnya pun membentang luas dari yang   Republik Indonesia. Inilah koridor yang bisa digunakan
          sangat mudah dijangkau hingga pedalaman yang sangat   siapapun yang merasa tak puas dengan beragam
          sulit diakses penyelenggara Pemilu. Satu hal yang patut   permasalahan dalam penyelenggaraan Pemilu. Tentu kita
          disukuri terlebih dahulu, bahwa secara umum Pemilu   tidak mengharapkan penyelsaian masalah melalui cara-
          Legislatif tidak menyebabkan konflik horisontal yang   cara kekerasan, ancaman, tekanan terlebih menyulut
          bersifat masif. Situasi nasional kondusif meskipun terjadi   konflik di masyarakat.
          ketegangan antar elite yang sedang mengawal perolehan
          suara mereka di masing-masing dapil.                Penyelenggara pemilu harus konsisten menjaga
                                                            independensinya di tengah tekanan. Saat perhitungan
           Pascapileg, ada dua perbincangan dominan di media   dilakukan, KPU Pusat dan KPU di daerah-daerah biasanya
          massa dan obrolan santai masyarakat. Pertama, soal   akan didatangi banyak pihak yang punya kepentingan.
          beragam bentuk persoalan yang mengemuka terkait   Tekanan akan datang bergelombang, dan menjadi ujian
          teknis penyelenggaraan Pemilu. Misalnya soal manajemen   akankah KPU bisa menjaga integritas mereka. Bawaslu
          logistik Pemilu yang masih menyisakan sejumlah masalah.   dan Panwas juga harus punya komitmen untuk mengawal
          Merujuk pada evaluasi KPU hingga Rabu (16/4), Surat suara   pemilu sesuai prinsip jujur, adil, langsung bebas dan rahasia.


          26  PARLEMENTARIA  EDISI 112 TH. XLIV, 2014
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31