Page 55 - MAJALAH 127
P. 55
menyelesaikan kuliah lebih cepat. perusahaan dengan berbagai sektor Di negeri yang kaya ini, di kampung
Materi perkuliahan ekonomi sebe- bidang usaha, antara lain; lembaga yang masih banyak tumbuhan bisa
tulnya dunia baru yang belum per- keuangan, dealer, jasa rental, tra- ditanam, ternyata masih ada bocah
nah ia sentuh. Tapi, ia mau belajar ding, modal ventura, sampai per- yang kelaparan. Padahal, baru tadi
sampai akhirnya menguasai bidang tambangan. malam, Heri menghabiskan uang
ekonomi. Di kampusnya, pernah di- jutaan rupiah, sekadar untuk men-
percaya menjadi Ketua II Senat Ma- Malang melintang di dunia finan- jamu makan malam kolega bisnisnya.
hasiswa Fakultas Ekonomi. sial, sampailah Anggota Dewan
Pembina Pimpinan Pusat Satuan Sambil memberi bantuan untuk
Tahun 1991, Heri menyelesaikan Relawan Indonesia (Satria) ini, pada bocah itu, ia merenung bagaimana
perkuliahannya, setelah sebe- pertimbangan untuk terjun ke realitas ini bisa terjadi. Setelah di-
lumnya dipercaya menjadi asisten panggung politik. Adalah sang ayah ketahui, ternyata bocah itu seorang
dosen di almamaternya itu. Ia yang berkali-kali memengaruhinya yatim. Ia ditinggal bapaknya yang
sempat mengajar dua mata kuliah, menjadi politisi. Cerita menjadi diserang penyakit kronis hingga
Sistem Informasi Manajemen dan politisi berawal dari kebun milik mengahabiskan sawah untuk mem-
Pengolahan Data Elektronik. Ga- keluarganya di Sukabumi. Syahdan, biayai pengobatan. Harta benda
jinya masih bersifat honor berkisar suatu pagi di tahun 2008, ketika habis terjual, bapak sang bocah
antara Rp200-250 ribu per bulan. matahari belum terlalu tinggi, Heri meninggal dunia. Ibunya kemudian
Setelah itu, sejak tahun 1992 ia hi- beserta istri dan orangtuanya tiba menjadi buruh tani untuk membia-
jrah ke Jakarta dan memulai karir di sebuah sudut kampung di Suka- yai hidup yang serba kekurangan.
profesionalnya di bidang keuangan. bumi Jawa Barat.
Mantan Dewan Panasihat ICMI Ayah Heri bertutur, “Kalau kamu
Sukabumi ini, pernah bekerja di PT Ketiganya hendak melihat kebun terjun berpolitik, kamu bisa tu-
Olympindo Cemerlang, sebuah pe- dan ladang mereka yang ada di tem- rut membenahi sistem dan turut
rusahaan jasa sewa beli kendaraan pat tersebut. Namun, baru saja me- berkontribusi untuk kesejahteraan
bermotor, yang pada tahun 1994 reka hendak melangkah, menjauh masyarakat yang lebih luas dengan
berubah menjadi lembaga keuangan dari kendaraan yang ditumpangi, kekuasaan yang kamu miliki, lebih
non bank alias multifinance. tiba-tiba melihat seorang bocah dari sekadar memberi bantuan un-
tiga tahun bertelanjang dada, ha- tuk bocah itu.”
Heri manapak karir dari bawah di nya mengenakan cawet, menangis
perusahaan tersebut. Ia menga- tersedu. Ia mengaku lapar dan me- Seruan sang ayah masuk ke relung
walinya sebagai marketing offi- minta makan. hati dan pikiran seorang Heri. Dan
cer, marketing supervisor, asisten kisah bocah kelaparan membawa-
marketing manager, lalu marketing Seketika Heri pun tertegun, hanyut nya pada renungan bahwa ia harus
manager, hingga menjadi kepala dalam pikirannya yang tidak me- berada di jantung kebijakan untuk
kantor cabang perusahaannya di nentu. Ia terdiam menyaksikan pe- ikut berpartisipasi memberi sum-
Bogor dan kepala kantor pusat ope- mandangan yang buat ukurannya bangsih terbaik bagi negeri ini.
rasional di kantor pusat Jakarta. sangat memilukan. Seorang anak Sebelumnya, mantan Wakil Ketua
Kinerja yang baik dan penguasaan yang seusia dengan anaknya sendiri Umum Rotaract Club Yogyakarta
bidang keuangan yang mumpuni, itu, membuat Heri mengelus dada. itu, sering menolak ajakan sang
membuat banyak perusahaan se-
jenis melamar mantan Bendahara
DPP Partai Gerindra itu, untuk ber-
gabung.
Tercatat, mulai tahun 2002 hing-
ga awal 2015, Bendahara Dewan
Pimpinan Nasional HKTI tersebut,
pernah bekerja di PT. Mandala Mul-
tifinance sebagai kepala kantor ca-
bang. Heri juga dipercaya mengelo-
la holding perusahaan Kembang 88
Group dan Draya Group (satu own-
er) yang membawahi beberapa anak
PARLEMENTARIA EDISI 127 TH. XLV, 2015 55