Page 31 - MAJALAH 123
P. 31
di Indonesia. Saat ini, BPP listrik akuntabilitas pemberian subsidi beratkan kehidupan rakyat di mana
Indonesia mencapai Rp1.300 per dan efisiensi PT PLN. Hal ini pen- akan terjadi pembengkakan biaya
KWh. Jangan hanya sebatas menya- ting karena dengan skema tersebut hidup hingga 40 persen. Kenaikan
lahkan dikarenakan banyaknya besaran subsidi akan sangat ber- TDL akan memicu penurunan per-
pembangkit listrik yang menggu- gantung pada efisiensi PLN. Logi- mintaan serta daya beli masyarakat.
nakan BBM. Dengan mahalnya BPP kanya, semakin sedikit subsidi yang
tersebut sudah pasti akan berdam- diberikan pada PLN, maka mestinya “Pencermatan saya, sektor yang
pak pada penyesuaian ta rif listrik. PLN makin efisien. Tapi, kenyataan- paling tertekan akibat penurunan
Belum lagi tentang tingginya susut nya PT PLN masih menjadi perusa- permintaan tersebut yaitu sek-
jaringan (losses) listrik di Indonesia. haan negara yang selalu menyum- tor UKM mengingat sebagian be-
bangkan kerugian finansial kepada sar konsumen produk UKM adalah
“Data dari Bank Dunia menyebut- negara. golongan masyarakat menengah ke
kan bahwa susut jari ngan (losses) bawah. Ini seharusnya menjadi per-
listrik di Indonesia mencapai 9% Hal yang masih menimbulkan tan- hatian pemerintah,” paparnya.
dari output. Bandingkan dengan da tanya besar bagi publik adalah
Malaysia sebesar 6%, Thailand 7%, tentang program 10.000 MW ta- Konsekuensi dari kenaikan ini
dan Singapura 5%. Kondisi ini tentu hap 1 dan 2 yang kemudian akan akan terjadi pengurangan keuntu-
akan berdampak pada penyediaan disusul dengan program 35.000 ngan usaha yang dapat berdampak
listrik yang berkualitas bagi ma- MW. Sebelum pemerintah menaik- pada pengurangan jumlah tenaga
syarakat,” tandas dia. kan TDL, maka mestinya rakyat kerja. Itu berarti kenaikan TDL,
berhak mendapatkan penjelasan yang sebelumnya didahului dengan
Harusnya pemerintah dapat men- tentang proyek-proyek tersebut kenaik an BBM akan mengganggu
jelaskan dengan gamblang tentang dalam rangka penyediaan listrik penyerapan tenaga kerja pada 2015.
skenario penurunan komposisi BBM yang berkualitas (bebas padam) Kenaikan TDL sudah tentu akan
dalam pembangkit tenaga listrik sebagaimana pe rintah peraturan berdampak pada penurunan out-
serta peningkatan kapasitas pem- perundang-undangan yang berlaku. put Industri, khususnya industri
bangkit listrik tenaga panas bumi, pengolahan nonmigas. Hal ini bisa
gas dan batubara, tenaga surya, Penyesuaian TDL yang sangat dina- mengkoreksi target pertumbuhan
serta upaya pengembangan sumber mis akan menciptakan distorsi pa- industri pada tahun 2015 yang se-
energy baru dan terbarukan (EBT) sar karena adanya ketidakpastian belumnya sudah dipangkas menjadi
lainnya. Sebelum pemerintah me- yang cukup tinggi. Hal ini lebih jauh 6%.
milih menaikkan TDL, rak yat ber- akan meningkatkan aksi-aksi spe-
hak tahu sudah sejauhmana upaya kulatif. Penyesuaian, yang didahului “Dalam skala yang lebih luas, yang
pemerintah menekan penggunaan dengan kenaikan BBM pada tahun sebelumnya didahului dengan ke-
BBM dan komposisi mix energy 2015 akan berdampak inflasi pada naikan harga BBM akan berujung
pada setiap pembangkit. kisaran 6% sampai 7% hingga secara pada tingginya biaya pokok produk-
umum, akan terjadi penurunan nilai si. Akhirnya, produk-produk Indo-
Pemerintah menurut Heri perlu mata uang secara signifikan hingga nesia sulit untuk kompetitif, terlebih
menjelaskan tentang formulasi akhir tahun 2015. Kenaikan inflasi dalam menghadapi MEA yang mulai
perhitungan subsidi listrik dari cost tersebut sudah pasti akan menye- berlaku Desember 2015,” demikian
plus margin menjadi performance babkan kenaikan biaya hidup ma- Heri. (iky) foto: naefurodji/parle/hr
based regulatory dalam rangka syarakat. Ini tentu akan lebih mem-
Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) telah diberlakuan terhitung 1 April 2015, untuk;
Golongan R-3/TR Golongan B-3/TR Golongan I-4/TT Golongan P-1/TR Golongan P-2/TM di Golongan P-3/TR Golongan L/TR, TM
6.600 VA ke atas di atas 200 kVA dan 30.000 kVA ke atas 6.600 VA hingga atas 200 kVA serta TT
serta golongan B-2/ golongan I-3/TM di 200 kVA
TR 6.600 VA hingga atas 200 kVA
200 kVA
HARGA
LAMA Rp 1.426,58 Rp 1.027,26 Rp 965 Rp 1.426,58 Rp 1.027,16 Rp 1.426,58 Rp 1.501,46
BARU Rp 1.465,89 Rp 1.055,47 Rp 991,60 Rp 1.465,89 Rp 1.055,47 Rp 1.465,89 Rp 1.542,84
PARLEMENTARIA EDISI 123 TH. XLV, 2015 31