Page 34 - MAJALAH 123
P. 34
ANGGARAN
Begitu juga dengan perlambatan dunia naik, Indonesia sebagai pro- harga minyak dunia bisa meng-
peningkatan kapasitas pembang- dusen minyak tidak serta merta hantam langsung ekonomi Indo-
kit listrik. Tantangan-tantangan mendapatkan gain. Hal ini disebab- nesia. Pemerintah tetap dibutuh-
pengembangan infrastruktur en- kan adanya kebijakan subsidi BBM kan sebagai pengendali harga BBM,
ergi begitu kompleks seiring pe- yang mengakibatkan nilai subsidi khususnya membantu masyarakat
rubahan kondisi politik ekonomi di akan membengkak jika harga naik. ekonomi lemah untuk dapat mem-
Indonesia. Desentralisasi yang tidak Disisi lain, saat harga minyak dunia beli BBM dengan harga yang relatif
diikuti koordinasi dan sinergi kebi- turun seperti saat ini, seharusnya terjangkau. Selain itu, elastisitas
jakan dari pusat ke pemerintah re- akan mengurangi beban Anggaran harga barang dan jasa juga cende-
gional membuat kesulitan perizinan Pendapatan dan Belanja Negara rung lebih kaku. Jika harga BBM
dan kesulitan pembebasan lahan (APBN) dari subsidi BBM. Namun, naik, harga barang terlebih dulu
bagi pembangunan infrastuktur APBN juga terancam potensial re- naik. Namun jika harga BBM turun,
energi. venue lost yang cukup signifikan harga barang tidak otomatis turun.
dari sektor migas, yang nilainya
Walaupun pertumbuhan rasio elek- mencapai sekitar Rp 202 triliun Turunnya harga minyak dunia, yang
trifikasi di Indonesia pada tahun pada APBN-Perubahan 2015. diikuti penurunan beban subsidi
2003 mencapai 54,8% persen, 63,5 sebaiknya dijadikan momentum un-
persen pada tahun 2008, dan tahun Dalam hal ini, Pemerintah tidak tuk membangun infrastruktur en-
2013 mencapai 75%, namun belum bisa gegabah memanfaatkan mo- ergi nasional. Pemerintah juga bisa
memenuhi permintaan penyedia- men penurunan harga minyak du- mendorong eksplorasi untuk me-
an listrik. Pasalnya, selama kurun nia untuk menetapkan kebijakan ngumpulkan cadangan untuk masa
waktu tersebut rata-rata kebutuhan penghapusan subsidi BBM, khusus- mendatang.
listrik di Indonesia tumbuh sebesar nya untuk jenis premium dan solar
6,5% per tahun dengan pertumbuh- yang sangat berpengaruh terhadap Upaya Indonesia Mencapai Ke-
an listrik di sektor komersial yang masyarakat dan industri. Karena mandirian Energi
tertinggi, yaitu sekitar 7,3% per ta- jika harga BBM diserahkan ke me-
hun dan disusul sektor rumah tang- kanisme pasar, maka akan me- Minyak dan gas bumi berperan
ga dengan pertumbuhan kebutu- langgar konstitusi, yaitu Putusan utama sebagai bahan baku industri.
han listrik sebesar 6,9% per tahun. MK No.002/PUU-I/2003 tanggal Energi sebagai bahan baku utama
Seringnya pemadaman listrik di 21 Desember 2004 yang mencabut dalam industri mampu memberi-
sebagian wilayah di pulai Kaliman- tentang penetapan harga pasar kan multyplier effects dalam pem-
tan dan Sumatera cukup mampu berdasarkan Pasal 28 ayat 3 UU bangunan nasional. Dimulai dari
menggambarkan perbedaan antara No.22 Tahun 2001 tentang Minyak Pemerintahan Susilo Bambang Yu-
su pply dan demand penyediaan en- dan Gas Bumi. dhoyono hingga awal pemerintahan
ergi listrik. Presiden Joko Widodo, kebijakan
Selain itu, ketahanan energi dan energi nasional belum signifikan
Harga Minyak Dunia Turun, Mo- kekuatan fiskal Indonesia masih berubah. Pemerintahan Jokowi
men Wujudkan Kemandirian En- terlalu rentan terhadap volatilitas pun menekankan pentingnya ke-
ergi Indonesia perekonomian global. Fluktuasi daulatan energi nasional melalui
Di awal tahun 2015, harga minyak Crude Oil (Petroleum) & Indonesia Liquified Natural Gas Monthly Price
dunia mengalami trend penurunan. ( US Dollars per Barrel)
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola 140
Migas Faisal Basri pada Indonesia 120
Outlook 2015 berpendapat penu- 100
runan harga minyak mentah du- 80
nia menjadi momen bagi Indonesia 60
untuk mewujudkan kemandirian 40
dalam ketahanan energi nasional.
20
Sejak menjadi net-oil importer 0
country, Indonesia mengalami
rentan fiskal akibat volatilitas harga Crude Oil (Petroleum) Monthly Indonesian Liquified Natural Gas
minyak dunia. Jika harga minyak Sumber : Energy production and consumption statistic, World Bank 2015
34 PARLEMENTARIA EDISI 123 TH. XLV, 2015