Page 24 - MAJALAH 143
P. 24

SUMBANG SARAN






              Tantangan Akselerasi Pemanfaatan



                  Energi Panas Bumi  di Indonesia







            Pendahuluan                                                            bara di Kalimantan. Sekitar
                                                                                   80% dari cadangan geothermal
               Indonesia  kini  sedang
            dihadapkan pada kenyataan                                              Indonesia terletak di hutan
                                                                                   lindung dan area konservasi.
            bahwa ketergantungan pada                                              Oleh karena itu mustahil untuk
            energi  fosil sebagai sumber                                           memanfaatkan potensi ini
            energi utama akan bersifat tidak                                       apabila UU Kehutanan tidak
            sustainable dalam jangka panjang                                       mendukungnya.  UU No. 21
            bagi penyediaan kebutuhan                        Foto: Dokpri/iw    Foto: Dokpri/iw  Tahun 2014—menggantikan UU
            energi. Kebutuhan energi                                               No. 27 Tahun 2003 memisahkan
            nasional cenderung meningkat    Juli Panglima Saragih  Mandala Harefa  geothermal dari aktivitas
            dari tahun ke tahun. Sampai saat                                       pertambangan  yang  lain  dan
            ini sebagian besar kebutuhan                      karena itu membuka jalan untuk eksplorasi geothermal
            tersebut  masih  dipenuhi  dari  energi  fosil  khususnya   di wilayah hutan lindung dan area konservasi. Oleh
            Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas bumi. Ketergantungan   akrena itu pengesahan UU ini  merupakan suatu gebrakan
            kebutuhan energi dari BBM dan Gas Bumi dewasa     yang penting untuk mendukung percepatan program
            ini  menjadi  semakin  besar  seiring  makin  pesatnya   pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW yang
            pembangunan, pengembangan industri, dan pertumbuhan   sebagian di antaranya menggunakan energi panas bumi.
            kendaraan yang tinggi. Sementara cadangan minyak bumi
            (oil and gas reserves) Indonesia makin lama makin menipis   Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
            (depletion). Hal ini antara lain ditandai dengan sangat   (RUPTL) PT. PLN  2016-2025, pengembangan energi panas
            sedikitnya penemuan sumur minyak baru. Sementara     bumi untuk listrik masih menempati urutan keempat
            sumur minyak (oil well) yang telah lama beroperasi   setelah  PLTU;  PLTGU;  dan  PLTA.  Sejak  2016  sampai
            produksinya cenderung menurun.                    2025 pembangunan PLTPB (pembangkit listrik tenaga
                                                              panas bumi) diproyeksikan akan menghasiulkan 6.150
               Panas bumi (geothermal) merupakan energi alternatif
            untuk pembangkit listrik. Potensi panas bumi di Indonesia   MW (7,64%) dari total pengembangan pembangkit listrik
                                                              sebesar 80.525 MW. Hal ini menjadi tantangan dalam
            menempati posisi ketiga di dunia kurang-lebih mencapai   pemanfaatan panas bumi untuk energi listrik.
            1,197 MWe (40% dari cadangan geothermal dunia) setelah
            AS (3,092 MWe) dan Philippina (1,904 MWe). Potensi panas
            bumi—sebagai salah satu sumber energi terbarukan,  Potensi Panas Bumi
            sebagian besar belum digunakan dan hanya sekitar     Potensi panas bumi saat ini di Indonesia mencapai
            4-5% dari kapasitas total geothermal untuk pembangkit.     40.000 MW, sementara yang dimanfaatkan baru sekitar
            Faktor utama yang menghalangi investasi pengembangan   1.300-an MW (4-5%). Pengembangan yang belum
            geothermal di Indonesia salah satunya adalah faktor   maksimal ini dikarenakan antara lain sulitnya mencari
            hukum dan risiko investasi yang tinggi di Indonesia.   lokasi energi panas bumi serta tingginya investasi yang
               Dulu aktivitas geothermal didefinisikan sebagai   dibutuhkan untuk pengembangannya. Tingginya resiko
            aktivitas pertambangan berdasarkan UU No. 27 Tahun   pengembangan panasbumi yang menjadi pertimbangan
            2003 yang mengimplikasikan bahwa pertambangan panas   investor harus disertai keyakinan bahwa investasi yang
            bumi dilarang dilaksanakan di wilayah hutan lindung dan   ditanamkan juga memiliki tingkat kesuksesan yang patut
            area konservasi (UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan).   dipertimbangkan.
            Namun faktanya aktivitas tambang geothermal hanya    Potensi panas bumi tersebar di sepanjang jalur
            memberikan dampak kecil pada lingkungan dibandingkan   sabuk gunung api mulai dari  Sumatera, Jawa, Bali,
            aktivitas pertambangan lain seperti tambang batu   Nusa Tenggara, Sulawesi Utara, dan Maluku. Mengacu




        24      l  PARLEMENTARIA  l  EDISI 143 TH. XLVI - 2016
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29