Page 70 - MAJALAH 143
P. 70

PeRNIk








            terhadap tuntutan perubahan Sekretariat                          Hal tersebut bisa dicapai  dengan
            Jenderal. Lebih lanjut, orang nomor satu                       menyelenggarakan pengawasan intern
            di Irtama itu menjelaskan perubahan                            terhadap akuntabilitas keuangan
            pengaturan tersebut menyebabkan                                negara, membina penyelenggaraan
            terjadi transformasi kelembagaan unit                          sistem pengendalian intern (SPI), dan
            pengawasan internal dari kedudukan yang                        mengembangkan kapasitas inspektorat
            sebelumnya eselon III menjadi eselon I.                        utama yang professional dan kompeten
               Seiring  dengan  hal  tersebut,  maka                       dilingkungan Sekretariat Jenderal.
            berimplikasi pada peningkatan peran,                             Sisi lain, Irtama juga menerapkan
            tugas dan tanggung jawab pengawasan                            standar profesi bagi seluruh auditor
            internal yang dalam nomenklatur barunya                        internal yang mengacu pada standar
            menjadi Inspektorat Utama. Lompatan                            audit intern sebagaimana yang ditetapkan
            peningkatan status kelembagaan pengawas                        oleh Asosiasi Auditor Intern Pemerintah
            intern itu, membawa konsekuensi semakin                        Indonesia (AAIPI).
            besarnya tugas dan tanggung jawab dalam                          Disamping itu, sikap independensi diatur
            melaksanakan tugas pengawasannya.                              dalam kode etik auditor internal untuk
               Sementara itu, kedudukannya sebagai                         mendorong terwujudnya budaya etis. Kode
            internal audit dalam struktur organisasi                       etik tersebut secara khusus memuat aturan
            didukung dengan pernyataan tertulis                            perilaku yang dirumuskan kedalam enam
            mengenai wewenang dan independensinya                          prinsip moral.
            yang disebut dengan Piagam Pengawasan                            Dengan mengedepankan prinsip yang
            Internal atau secara umum dikenal dengan   Kedudukannya        berbasis moral yang berlandaskan pada
            Internal Audit Charter.               sebagaiA internal        ketentuan piagam pengawasan internal
               Ketetapan piagam pengawasan internal                        tersebut, diharapkan mampu mewujudkan
            merupakan bentuk komitmen pimpinan    audit dalam struktur     inspektorat utama yang professional,
            untuk mewujudkan independensi Irtama   organisasi didukung     independen, akuntabel dan berintegritas.
            dalam mengakses seluruh informasi satuan   dengan pernyataan     Selanjutnya, demi terwujudnya
            kerja, sumber daya pengawas intern serta   tertulis mengenai   efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
            meminta dan memperoleh dukungan atau   wewenang dan            fungsi pengawasan internal, inspektorat
            asistensi yang diperlukan sehubungan                           utama menjalin kerjasama dan koordinasi
            dengan pelaksanaan tugas dan fungsinya.  independensinya.      dengan satuan kerja dan aparat
               Disisi lain, menurut Setyanta, untuk                        pengawasan pemerintah lainnya seperti
            mewujudkan pengawasan internal yang                            Aparat Penegak Hukum (APH), Badan
            efektif, Pimpinan Sekretariat Jenderal dan                     Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
            Badan Keahlian DPR RI wajib menciptakan                        (BPKP), Kementerian Pendayagunaan
            dan memelihara lingkungan pengendalian                         Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
            yang  baik  melalui  beberapa  hal,                            Aparat Pengawas ekstern Pemerintah (BPK
            diantaranya penegakan integritas dan nilai                     RI), dan pihak terkait lainya.
            etika, komitmen terhadap kompetensi,
            pendelegasian wewenang dan tanggung                            Implementasi Good and
            jawab yang tepat, penerapan kebijakan                          clean governances
            yang sehat tentang pembinaan sumber                              Istilah  good governance lahir sejak
            daya manusia, serta mewujudkan aparat                          berakhirnya orde baru dan digantikan
            pengawasan intern yang efektif.                                dengan gerakan reformasi. Sejak itu,
               Pria yang akrab dipanggil Toto itu                          istilah tersebut sering diangkat menjadi
            menilai, penetapan piagam pengawasan                           wacana atau tema pokok dalam setiap
            internal sejalan dengan visi dan misi                          kegiatan pemerintahan.
            Irtama, yaitu mewujudkan auditor yang                            Secara umum,  substansi good governance
            professional, independen, akuntabel dan                        disamakan dengan istilah pemerintahan
            berintegritas.                                                 yang baik, bersih dan berwibawa. Untuk






        70      l  PARLEMENTARIA  l  EDISI 143 TH. XLVI - 2016
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75