Page 11 - MAJALAH 114
P. 11

seumur hidup bangsa ada, DPR  itu harus jadi pusat ke-  “Makanya mudah-mudahan kalau ini disepakati me-
            giatan.                                            mang ada nomenklatur-nomenklatur baru di dalam
                                                               sistem kita. Seperti halnya sekjen parlemen, pegawai
              “Makanya seperti  di Amerika itu ada Library of Con-  DPR nanti lebih independen. Sebenarnya sudah ada
            gres yang merupakan perpustakaan terlengkap. Ada  lembaga-lembaga lain yang independen seperti BI, BPK,
            visitor center namanya pusat kunjungan, harusnya de-  Mahkamah Agung, dan Komisi Yudisial,” ungkap Fahri.
            wan kita ini mempunyai museum juga. Kalau ada orang
            daerah yang  ingin tahu sistem pemerintahan di negara   Masalah  DPD dalam revisi UU MD3, menurut Fahri,
            kita, tinggal datang  ke DPR,” papar Fahri.        Pansus mengikuti saja Keputusan Mahkamah Agung
                                                               (MA), dan  tidak ada masalah. Malah, cerita Fahri, DPD
              “Dan itu seharusnya dikelola oleh satu yang lebih per-  senang karena nanti seluruh sistem itu juga bekerja un-
            manen. Artinya siapa yang menjadi anggota,  ini tetap  tuk DPD.
            berjalan. Sekarang kan tidak. Semua anggota  mau nge-
            drive semua kegiatan di DPR. Kita inikan cuma datang   Sementara  MPR meminta satu tambahan pada pen-
            sebentar, makanya kami mengusulkan dalam jangka  dukung pusat kajian dan sosialisasi nilai-nilai dasar.
            waktu panjang pejabat-pejabat di Senayan ini harus  Karena menurut MPR, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka
            lebih dari pejabat-pejabat di eksekutif. Karena yang  Tunggal Ika, dan NKRI itu belum ada pusat yang men-
            dikelola ini lebih rumit,” tambanya.               sosialisasikannya. Pansus menyepakati itu  menjadi do-
                                                               mainnya  MPR.
              Dijelaskan Fahri, misalnya dirinya  pulang dari reses,
            rakyatnya  memerlukan undang-undang tentang Bank     MPR nantinya mempunyai tiga fungsi, yaitu fungsi
            Desa. Fahri  tinggal memanggail pusat kajian legislasi.  sosialisasi, fungsi amandemen konstitusi, dan fungsi
            “Tolong saya ingin buat Undang-Undang  Bank Desa,  suksesi.
            konsepnya begini taggihan setorannya per musim,
            dalam rangka menyikat rentenir di desa saya mau lawan           Sementara  MPR meminta satu
            rentenir. Dengan ngomong begitu besok akan datang
            naskah akademiknya. Kemudian Saya tinggal ngomong  tambahan pada pendukung pusat
            ke pimpinan, saya ingin maju dengan Undang-Undang     kajian dan sosialisasi nilai-nilai dasar.
            Bank Desa. Dijadwalkan lalu dibentuklah pansusnya.
            Setelah selesai perdebatan di pansus juga usulkan ring-  Karena menurut MPR, Pancasila,
            kas.  Maka  jadilah UU. Panggil pemerintah,  pemerintah  UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika,
            setuju ketok, BI setuju ketok, jadi UU. Saya kira yang ini   dan NKRI itu belum ada pusat yang
            dalam rangka mempercepat,” terang Fahri.
                                                               mensosialisasikannya. Pansus
              Fahri sebagai anggota Pansus RUU MD3 mengharap- menyepakati itu  menjadi domainnya
            kan dengan revisi UU MD3 ini, kedepan  lembaga DPR
            menjadi kuat, citranya baik, dan lebih independen. Agar   MPR.
            DPR kuat, harus didukung dengan sistem pendukung
            yang  baik. Di negara maju, anggota  DPR-nya itu belum
            tentu pintar. Jika rakyat suka, rakyat memilihnya.    Sedangkan untuk DPRD, untuk sementara Pansus
                                                               akan  mengintegrasikan dengan sistem pemerintahan
              “Saat ini,  kita sedang minta perhatian pemerintah, Jika  daerah. Sebenarnya, ujar Fahri, ada keinginan untuk
            ingin anggota DPR ini menjadi baik, sebaiknya pemerin-  memisahkan Undang-Undang MD3 yang  sedang diba-
            tah harus menyepakati Undang-Undang ini untuk merin-  has ini menjadi empat Undang-Undang, terdiri dari UU
            tis agar DPR ini lebih independen,” kata Fahri.    DPR sendiri, UU MPR sendiri, UU DPRD sendiri. “Ini masih
                                                               dalam pembahasan DPR  dengan pemerintah.”
              Kata Fahri, pada dasarnya pemerintah tidak keberatan
            tinggal minta waktu untuk sinkronisasi sebab point-   Kesetjenan nanti dikoordinir oleh lembaga perwakilan
            point nya itu mereka tangkap memang harus begitu.  sekretariat parlemen. Di masa yang akan datang sekre-
            “Sebenarnya eksekutif dari dulu sikapnya seperti itu  tariat parlemen harus merintis agar  menjadi indepen-
            karena konsekuensi dari amandemen keempat. Dimana  den dari eksekutif. Pegawainya pun adalah pegawai par-
            kekuasaan dewan itu lebih kuat,” ujarnya.          lemen, administrasinya dan segala macam di parlemen.
                                                               Dan itu sebenarnya termasuk dalam Aparatur  Negara
              Saat ini, yang menjadi hambatan adalah jika  kita  tapi bukan PNS yang demokrat seperti UU lama itu.
            mengikuti lambannya perubahan birokrasi pemerintah,  Lebih mengakomodir UU baru yaitu UU Aparatur Sipil
            dewan juga menjadi lamban. Dewan ini jangan mengi-  Negara (ASN). (sc) foto: naefurojie/parle/hr.
            kuti lambannya birokrasi pemerintah, dewan harus
            lebih cepat.




                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 114 TH. XLIV, 2014  11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16