Page 32 - MAJALAH 117
P. 32
SUARA PUbLIk
Faiz Fadjarudin - Wartawan Waddi Armi - Karyawan aturan yang sesuai aspirasi rakyat
terutama rakyat kecil. Jangan menda-
Anggota Dewan Pembekalan di Lemhannas hulukan kepentingan anggota dewan,
Ya Harus Bicara Bagus seperti naik gaji, bangun gedung baru
dan lain-lain,” demikian Waddi. (iky)
Yenny Theresia Ulahayanan - Guru
Musik
Beri Kesempatan Wakil
Pilihan Rakyat Bekerja
Ada pertanyaan yang sampai hari Sebagai karyawan sebuah instansi di
ini terus menggoda Faiz Fadjarudin Jakarta, Waddi Armi mengaku masih
wartawan yang sering melakukan tugas sempat meluangkan waktu mencermati
peliputan di Gedung DPR RI, Senayan, perkembangan berita di sejumlah me-
Jakarta. Kenapa ya setelah hampir me- dia baik cetak dan elektronik. Informasi Yenny sering mendengar analisis
nyelesaikan masa tugasnya masih ada tentang pembekalan anggota dewan sejumlah pengamat yang menyoroti
anggota dewan yang tidak pernah bi- terpilih di Lemhannas termasuk salah anak dan istri pejabat, artis atau
cara, menyuarakan pandangannya atau satu yang dicermatinya. public figure lain yang terpilih menjadi
dengan kata lain nyaris tak terdengar. anggota dewan karena mengandalkan
“Saya fikir pembekalan itu bagus ya, ketokohan bukan kapasitas. Baginya
Padahal semua tahu kalau tugas ang- supaya wawasan kebangsaan mereka penilaian itu bisa saja salah.
gota dewan itu ya bicara, parle. “Iya bertambah dan menyadari ancaman
ada tapi namanya nggak tahu. Anggota yang akan memecah-belah bangsa “Bagi saya siapapun bisa mencoba
dewan ini tidak pernah kelihatan ngo- sehingga dalam membahas aturan, menjadi apa saja, sah-sah saja. Semua
mong dalam rapat atau juga tidak per- undang-undang lebih mempertim- mempunyai hak untuk mencapai suatu
nah bicara kepada wartawan,” tuturnya bangkan kepentingan negara, tidak tujuan dan cita-cita asalkan dilakukan
di Jakarta beberapa waktu lalu. kepentingan parpol masing-masing,” dengan cara yang benar. Kalau ada istri
tegasnya. pejabat sering ikut ke daerah, dikenal
Sebagai wartawan parlemen ia ham- publik terus dalam pemilu dipilih rakyat,
pir setiap hari wara wiri, keluar masuk Ia menyebutkan beberapa persida- nggak masalah kan?” kata guru musik
ruang rapat, sidang paripurna meman- ngan anggota dewan yang menurutnya yang lahir di Jayapura, Papua ini.
tau aktivitas anggota dewan. Setelah perdebatan yang terjadi cenderung bu-
hampir lima tahun atau satu periode kan mengedepankan bangsa, tapi ke- Ketika ditanya tentang kualitas
anggota dewan 2009-2014, ia bisa di- lompoknya. Warga Depok ini kemudian anggota dewan kelompok ini, ia
katakan sudah sangat hafal vokalis di berasumsi ada masalah kenegarawanan mengaku tidak mencermati dengan
setiap komisi. diantara wakil rakyat di Senayan. baik sehingga sulit memberi penilaian.
Baginya dari pada terlibat dalam
“Mungkin rakyat belum paham ya, “Lemhannas seharusnya punya data, perdebatan yang ‘nggak mutu’ lebih
wakil rakyat seperti apa yang harus dipi- kajian tentang ancaman dan tantangan baik memberikan kesempatan kepada
lih. Akhirnya kita berprasangka jangan- bangsa ini baik dari dalam maupun luar mereka untuk bekerja.
jangan waktu itu dipilih karena uang negeri. Kalau pemahaman itu sudah ada
bukan karena kapasitasnya hehehe,” saya optimis DPR akan lebih baik,” ujar “Kita tinggal menunggu sepak
ungkapnya sambil tergelak. dia. terjangnya saja,” tegasnya. Warga
Balikpapan, Kaltim ini menyebut
Faiz berharap anggota dewan peri- Kepada wakil rakyat yang baru saja sebagai negara yang menerapkan
ode 2014-2019 yang akan segera mulai terpilih, ia mengucapkan selamat beker- prinsip demokrasi siapapun harus
bekerja bisa lebih baik. Memperbaiki ja. Mulailah dengan memprioritaskan belajar menghormati pilihan orang
kekurangan dan mempertahankan kepentingan rakyat yang telah mem- lain walaupun itu tidak sesuai dengan
prestasi anggota dewan sebelumnya. berikan suara dalam pemilu lalu. pilihan pribadinya. “Soalnya inikan
“Harus lebih baiklah,” pungkas dia. (iky) pilihan rakyat juga, jadi apa mau dikata,”
“Berjuanglah untuk membuat aturan- tutupnya. (iky)
32 PARLEMENTARIA EDISI 117 TH. XLIV, 2014