Page 55 - MAJALAH 110
P. 55

menghampiri Irgan. Bahkan jarak     Lamaran Irgan diterima, dan te-  hari ia mendapati uang sebesar tiga
            tak menghalangi cinta keduanya,  pat sehari setelah peringatan hari  puluh lima ribu yang ia bawa pulang
            Irgan di Jakarta sementara War-   Kemerdekaan Indonesia, 18 Agus-   dan diberikan kepada sang isteri.
            datun di Semarang Jawa Tengah.  tus 1991 Irgan pun meminang putri  Dan hal yang paling membanggakan
            Hingga suatu saat dengan bermo-   dari Soedjono dan Rathonah yang  sekaligus membahagiakannya
            dal keyakin an, Irgan meminta kedua  diakuinya bermodal nekat. Karena  adalah tatkala sang isteri melihat hal
            orangtuanya untuk datang ke Sema-  sama-sama memiliki latarbelakang  itu sebagai sebuah bentuk perjuan-
            rang dan melamarkan gadis pujaan  sebagai aktivis tentu bukan hal  gan suami untuk menafkahinya.
            hatinya itu di Semarang.          yang sulit bagi Wadatun untuk me-  Sama sekali tidak terlihat raut wajah
                                              mahami kondisi sang suami. Na-    kecewa ataupun sedih dari Warda-
              Uniknya, lamaran itu sama sekali  mun tidak demikian halnya dengan  tun. Ia menerima semua itu dengan
            tidak diinformasikan sebelumnya  ke dua orangtuanya. Mereka tidak  penuh rasa syukur.
            kepada sang kekasih. Surprised Ir-  tega membiarkan anak dan menan-
            gan berhasil. Tidak hanya Wardatun  tunya berada dalam kondisi yang   Walau demikian, hal itu tak lantas
            yang dibuat kaget, kedua orangtua  serba tidak jelas di Ibukota. Hingga  membuat Irgan berdiam diri. Ia juga
            dan keluarga besarnya pun tak kalah  kemudian, kedua orangtua Warda-  ingin memberikan sesuatu yang lebih
            kagetnya.                         tun meminta Irgan untuk menetap  untuk sang istri. Terlebih lagi dalam
                                              di Semarang, Jawa Tengah.         satu tahun usia pernikahannya, te-
              “Saya sengaja tidak memberitahu                                   patnya 15 Mei 1992 buah hati mereka
            calon istri saya ingin melamar, biar   “Karena di Semarang saya tidak  yang pertama, Nona Fairuz Khairun-
            semuanya terlihat lebih alami. Dan  juga mendapat pekerjaan, Kakak  nisa hadir ke dunia ini. Irgan bertekad
            memang akhirnya alami sekali, kami  Ipar saya kemudian meminta saya  untuk memberikan penghidupan yang
            hanya makan sate kambing yang  untuk bekerja di tempat kursus mo-   lebih layak bagi istri dan anaknya, serta
            ada di depan rumahnya. Tapi itu  bil, tepatnya di bagian pendaftaran,”  tidak ingin selalu mengandalkan ban-
            sangat berkesan buat saya,” kisah  kisahnya.                        tuan dari sang mertua.
            Irgan sambil tertawa.
                                                Masih diingat Irgan setiap sore   Di saat usia sang putri belum ge-














































                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 110 TH. XLIV, 2014  55
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60