Page 20 - MAJALAH 119
P. 20
naan SDA (sumber daya alam) dan serta mampu menjadi teladan (me- sar di dunia dengan jumlah pulau
jasa-jasa lingkungan (environmental mimpin) dalam berbagi kemajuan sebesar 13.466, Indonesia diberkahi
services) yang terdapat di wilayah IPTEK, kesejahteraan, keadilan, dan Allah SWT dengan kekayaan laut
pesisir dan lautan. Baik kegiatan perdamaian dunia,” jelas pria yang yang sangat besar dan beraneka-
ekonomi itu berlangsung di wilayah meraih gelar doctor dari School for ragam. Potensi produksi ikan laut
pesisir dan lautan, maupun bahan Resources and Environmental Stud Indonesia melalui usaha perikanan
baku SDA diambil dari pesisir dan ies Dalhousie University, Halifax, tangkap sebesar 6,5 juta ton/ta-
lautan, kemudian diolah di wilayah Nova Scotia, Kanada ini. hun, sekitar 8% dari total potensi
daratan lahan atas. Menurut Rokhmin, untuk mene- produksi lestari ikan laut dunia (90
“Dengan demikian yang dimak- rapkan ekonomi kelautan setidak- juta ton/ tahun). Sayangnya sektor
sud dengan Poros maritim dunia nya Indonesia memiliki 11 sektor ini dicemari dengan suburnya prak-
adalah Indonesia sebagai negara ekonomi kelautan, yakni: tik illegal fishing (pencurian ikan)
maritim yang maju, makmur, kuat, hingga akhirnya masyarakat pesisir
dan berdaulat berbasis ekonomi ke- Perikanan Tangkap tidak bisa menikmati potensi yang
lautan, hankam dan budaya maritim Sebagai negara kepulauan terbe- seharusnya bisa didapatkan.
Supaya pemanfaatan sumber daya
ikan di setiap wilayah pengelolaan
perikanan bisa sukses dalam mewu-
judkan kemajuan dan kesejahteraan
bangsa secara inklusif dan berkelan-
jutan.
Berikut ini program prioritas peri-
kanan tangkap yang seyogyanya di-
implementasikan di Indonesia.
Mengatur laju penangkapan ikan
di setiap unit wilayah pengelolaan
maksimal 80 persen MSY (Maxi
mum Sutainable Yield = Potensi
Produksi Lestari). Program ini diper-
lukan untuk menjamin kelestarian
sumber daya ikan laut, usaha peri-
kanan tangkap, dan kesejahtera an
nelayan. Oleh karena itu laju pe-
nangkapan ikan di setiap wilayah
pengelolaan perikanan tidak bo-
leh melebihi nilai MSY nya. Seba-
liknya bagi wilayah perairan laut
yang masih dibawah, dimana laju
penangkap an ikan lebih kecil dari 80
persen MSY, maka kita bisa menam-
bah upaya tangkap (jumlah kapal
ikan dan nelayan) hingga mencapai
80 persen MSY.
Modernisasi teknologi penangkap-
an ikan (kapal ikan dan alat tangkap)
bagi nelayan tradisional yang sela-
ma ini hasil tangkapnya tidak dapat
memberikan kesejahteraan bagi ne-
layan sebagai pelaku usaha. Misal-
nya dengan pengembangan unit ka-
pal ikan modern (pukat ikan, purse
seiners) serta revitalisasi armada
perikanan dan alat tangkap lain.
Memerangi IUU (Illegal, Unregu
lated and Unreperted) fishing
practices secara tuntas dan cepat.
De ngan cara meningkatkan kapa-
sitas pengawasan di laut, mem-
perkuat efisiensi serta kewibawaan
20 PARLEMENTARIA EDISI 119 TH. XLIV, 2014