Page 14 - MAJALAH 141
P. 14

LAPORAN UTAMA


          Pemerintah Gagal                                                    korporasi yang sengaja membakar
                                                                                “Penegakan hukum kepada

                                                                              ataupun lahannya terbakar di
          Atasi Kebakaran Hutan                                               Kalimantan Barat belum dilakukan
                                                                              dengan serius. Selain persoalan
                                                                              rendahnya kapasitas penegak hukum
                                                                              dalam menemukan alat bukti yang
                                                                              selalu saja menjadi alasan penghentian
                                                                              penyidikan dan penyelidikan kasus
                    araknya kasus kebakaran                                   karhutla, tidak adanya komitmen
                    hutan yang terjadi                                        penegakkan hukum kepada korporasi
                    di Indonesia akhir-                                       adalah refleksi dari tidak adanya niat
          Makhir ini menimbulkan                                              negara untuk memperbaiki tata kelola
          keprihatinan mendalam. Pasalnya, hal                                perkebunan kelapa sawit dan investasi
          tersebut tidak saja menganggu aktivitas                             skala besar berbasis hutan dan lahan,”
          perekonomian namun juga menganggu                                   jelas Khalisah.
          hubungan Indonesia dengan negara                                      Khalisah  menjelaskan  komitmen
          tetangga yang merasakan dampak asap                                 Presiden untuk  review perizinan
          yang ditimbulkan dari kebakaran hutan.                              dan penegakan hukum tidak mampu
            Menurut catatan Walhi, di tahun                             foto : ist  diterjemahkan oleh kementerian
          2015 pembakaran hutan dan lahan       Kepala Departemen Kampanye    terkait, sehingga Walhi mengusulkan
          menimbulkan titik api sebanyak         dan Perluasan Jaringan WALHI   agar Presiden memimpin langsung
          129.000 di seluruh Indonesia,              Khalisah Khalid          penanganan  kebakaran  hutan  dan
          merampas kemardekaan 40 juta                                        lahan, khususnya yang berkaitan
          penduduk atas udara yang bersih,   proses pada tahapan proses hukum   dengan koorporasi.
          mengakibatkan kematian 21 orang dan   karena proses penyelidikan,     “Komitmen Presiden untuk review
          menghentikan aktivitas ekonomi sosial   penyidikan hingga tuntutan terpisah   perizinan, penegakan hukum, pemulihan
          setidaknya 9 provinsi.            pada lembaga yang berbeda.        dan pengakuan wilayah kelola rakyat
            Dalam pandangan Walhi, penegakan   “SP3 kasus tersangka 15 korporasi   tidak mampu diterjemahkan secara
          hukum menjadi syarat mutlak untuk   di Riau menunjukkan melemahnya   benar oleh Kementerian dan Lembaga
          dapat dilaksanakan pemerintah     komitmen negara melawan asap      Negara terkait, termasuk aparat penegak
          secara masif, untuk menjalankan   dan menjadi preseden yang buruk   hukum dan lembaga peradilan,” papar
          kewajibannya memberikan rasa aman   terhadap kinerja penegakan hukum   Khalisah.
          dan perlindungan hak dan akses    untuk menuntaskan persoalan asap    “Dengan situasi seperti ini, kami
          konstituennya  terhadap lingkungan   yang terjadi selama ini. SP3 kepada   mendesak Presiden memimpin
          yang baik dan sehat.              korporasi ini menunjukkan penegak   langsung penanganan kebakaran hutan
            Hanya saja dalam prosesnya,     hukum takluk kepada pemodal dan di   dan lahan, khususnya dalam upaya
          penterjemahan intruksi Presiden   mata publik sekali lagi terbukti bahwa   menjerat kejahatan korporasi sesuai
          dalam pelaksanaan penegakan hukum   hukum hanya tajam ke bawah dan   dengan komitmennya,” sambungnya
          masih jauh dari fungsinya sebagai   tumpul ke atas,” ujar Khalisah.   Walhi juga menegaskan diperlukan
          panglima pemenuhan rasa adil bagi   Lemahnya sistem, materi dan     sebuah terobosan hukum yang dapat
          rakyat, justru kemudian menjadi   sumber daya penegakan hukum       menjangkau kejahatan korporasi
          bagian yang digunakan oleh korporasi   di Indonesia terhadap  white coral   yang selama ini justru menunggangi
          menjalankan skenario penggunaan api   crime dalam kasus karhutla terlihat   kekuasaan atau pengurus negara,
          untuk menggusur hak dan akses rakyat   gamblang pada arah penegakan hukum   termasuk aparat penegak hukum dan
          terhadap ruang dan sumber dayanya,   yang menyasar masyarakat kecil dan   pengadilan.
          dan menyasar pelaku utamanya adalah   pengaburan proses terhadap korporasi   “Hal yang lain, salah satu terobosan
          masyarakat.                       dalam bentuk SP3 kasus kasus      hukum antara lain melalui pengadilan
            Dari peran dan progres hukum    pembakaran lahan oleh perusahaan.   lingkungan hidup, sebuah pengadilan
          terhadap pelaku kejahatan lingkungan   Proses SP3 massal oleh Polda Riau   yang khusus yang dibentuk dengan
          hingga saat ini, Kepala Departemen   terhadap korporasi bukan  kali  ini   aparat penegak hukum dan peradilan
          Kampanye dan Perluasan Jaringan,   saja, tahun 2008 yang lalu, SP3 juga   yang memiliki perspektif lingkungan
          Khalisah Khalid melihat tumpulnya   diterbitkan terhadap 14 perusahaan   hidup dan kapasitas yang mumpuni
          fungsi hukum selain dipengaruhi   pelaku Illegal Loging di Riau, bahkan 3   dalam menangani tindak kejahatan
          oleh penyimpangan fungsi dan      dari 14 perusahaan tersebut tahun 2015   korporasi, khususnya group-group
          rendahnya  kapasitas  pada  lembaga   ini menjadi bagian dari 15 Perusahaan   perusahaan perkebunan baik sawit
          penegak hukum, juga dipengaruhi   yang  mendapat  SP3  dalam  kasus   maupun HTI,” tutup Alien, sapaan
          oleh terbentuknya celah penghentian   pembakaran hutan.             akrabnya. n                     (hs)



        14      l  PARLEMENTARIA  l  EDISI 141 TH. XLVI - 2016
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19