Page 6 - MAJALAH 65
P. 6
LAPORAN UTAMA
Resesi ekonomi Amerika
Serikat semakin menguat, APBN 2008,
Indonesia pun terlihat
kewalahan menghadapi
gejolak krisis keuangan
global. Kebijakan tidak
populis untuk ketiga Rentan
kalinya dengan menaikkan
harga bahan bakar minyak
pun diambil kepemimpinan
SBY-JK. Akibat kurang
tanggapnya pemerintah goreng dan beras sekalipun. itu keluar dari jeratan resesi
menghadapi gejolak krisis Kenaikan harga minyak dunia di ekonomi. Dampak resesi ekonomi
keuangan global telah atas US $ 100 per barel dan gejolak kali ini dikhawatirkan jauh lebih
krisis keuangan juga mengakibatkan dahsyat mengingat diikuti lonjakan
menyeret pertumbuhan
masalah baru terhadap anggaran harga barang secara umum (inflasi).
yang lebih rendah. pendapatan dan belanja negara Semua ancang-ancang
(APBN). Beban subsidi, terutama pertumbuhan ekonomi Indonesia
bahan bakar minyak melonjak dan pun direvisi dari 6,8 persen menjadi
defisit anggaran pun ikut 6,3 atau 6,4 persen. Begitupula
risis sistem keuangan membengkak. Oleh sebab itu, halnya target ekspor ikut diubah.
yang sedang melanda besaran subsidi perlu diatur agar Bagaimanapun, Amerika Serikat
negara ekonomi maju APBN tetap kredibel. masih merupakan negara kedua
sedikit banyak telah Pasar ekspor produk-produk yang masih menjadi tumpuan
Kmenurunkan nasional juga terancam berkurang komoditas ekspor nasional
kepercayaan para pemodal di pasar karena negara-negara tujuan ekspor Laju inflasi di dalam negeri
keuangan global terhadap laju terkena dampak pelemahan melonjak tajam. Inflasi Januari-
pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi dunia. Maret 2008 mencapai 3,41 persen
perdagangan internasional. Kalangan analis memprediksi dan inflasi tahunan (year on year)
Para pemodal cenderung tidak mudah bagi negara adi daya sebesar 8,17 persen. Menghadapi
bersikap ekstra hati-hati sehingga lonjakan ini pemerintah telah
memicu terjadinya penciutan aliran memilih strategi meningkatkan
kredit dalam sistem keuangan produksi dan stabilisasi pangan.
global. Kondisi itu mengakibatkan
tertahannya aliran modal yang akan
masuk ke Indonesia dan semakin
besarnya potensi arus pembalikan
modal.
Krisis finansial yang dipacu
kredit macet sektor property –
subprime mortgage bukan lagi
sekedar ekspektasi belaka. Harga
minyak mentah yang kini
menembus US $ 130 lebih per
barel menjadi momok yang
menghantui perekonomian tidak
terkecuali Indonesia.
Meroketnya harga minyak
mentah dunia hanyalah merupakan
lipatan waktu. Membumbungnya
emas hitam ini berhasil mengerek
sejumlah komoditas tidak hanya
energi dan sumber daya alam tetapi
juga pangan seperti kedelai, minyak
6 PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 65