Page 8 - MAJALAH 65
P. 8
LAPORAN UTAMA
APBN-P 2008
Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR Harry Azhar Aziz mengungkapkan, melihat beberapa
perubahan asumsi dasar dalam APBN-P 2008, maka perubahan kedua harus di lakukan.
Harga minyak dunia dalam APBN-P 2008 yang dipatok 95 US dolar mungkin bisa
diperhitungkan 130 atau 140 US dolar, sebab beberapa hari terakhir telah menembus
angka 127 US dolar.
Ramli.Setelah direvisi,
angka-angka dalam
Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara
Perubahan (APBN-P)
2008 dinilai tetap tidak
realistis dan kredibel.
Asumsi-asumsinya
tidak
memperhitungkan
dengan cermat, seperti
dampak gejolak
ekonomi global dan
kenaikan harga energi
dan pangan terhadap
ekonomi nasional.
“APBN-P
diprediksi akan jebol
dan harus direvisi
kembali,” ungkap Rizal
Ramli.
Akibat
kredibilitas prediksi
dan antisipasi
pemerintah yang
buruk, lanjut Rizal,
akan memicu crisis of
Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR Harry Azhar Aziz confidence pelaku
ekonomi, seperti krisis
tahun 1997-1998 lalu.
a memperkirakan, APBN-P tahun 2005 dengan mengubah APBN “APBN-P tidak realistis dan kredibel,
kedua dilakukan bulan Juli, sampai dua kali, kasusnya sama yaitu sehingga sangat mungkin untuk
kalau itu tak dilakukan maka kenaikan BBM. “ Artinya kita jatuh di direvisi untuk ketiga kalinya persis
akan dilakukan tahun lubang yang sama berkali-kali, kita APBN 1997/1998 lalu.”
Iberikutnya yaitu Laporan seperti keledai jatuh di tempat yang Penurunan target pertumbuhan
Keuangan Pemerintah Puat (LKPP). “ sama. Ini harus menjadi pelajaran ekonomi dari 6,8 menjadi 6,4 persen,
Dugaan saya APBN-P kedua akan untuk pemerintah sekarang maupun dinilai terlalu optimistis. Padahal,
dilakukan pada bulan Juli, bersama- yang berikut,” tandasnya. sambungnya, tahun lalu dengan
sama membahas RAPBN 2009,” Pendapat yang sama dikatakan lingkungan eksternal yang kondusif,
tutur Harry. pengamat ekonomi yang juga mantan tidak ada krisis energi, krisis pangan
Pengalaman sama pernah terjadi Menko Perekonomian Rizal dan keuangan, pertumbuhan ekonomi
8 PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 65