Page 31 - MAJALAH 66
P. 31

PENGAWASAN


         kepada kepentingan rakyat tetap   asumsi APBN kita tergantung pada  masalah dan berdampak kepada
         menjadi milik Negara sepenuhnya,”  minyak dunia,” katanya.         tenaga kerja. Azwir Dainytara
         tegasnya.                            Perusahaan yang diprivatisasi  menyesalkan atas hal tersebut. Seperti
                                           telah dievaluasi perkembangannya.  yang terjadi pada PT. Soda, PT Iklas,
          Keuangan Stabil, Privatisasi
         Keuangan Stabil, Privatisasi      Menurutnya sebagian besar ada yang  PPD, Damri, Dirgantara Indonesia
          Keuangan Stabil, Privatisasi
         Keuangan Stabil, Privatisasi
         Keuangan Stabil, Privatisasi
         Berhenti                          berkembang dengan baik dan       dan Merpati.
          Berhenti
          Berhenti
         Berhenti
         Berhenti
            Ketika ditanya Parlementaria,  sebagian tidak. Contohnya, Bank     Dia mengakui salah satu fungsi
         sampai kapan BUMN melakukan       Mandiri yang sahamnya 30 – 40 %  BUMN itu menampung tenaga kerja
         privatisasi? Dia menjawab kalau   sudah dijual juga BNI 46, “Memang  yang kurang diserap. Dan tidak bisa
         ekonomi dan keuangan Negara sudah  ada pengembangan karena bisa    berfungsi seperti perusahaan swasta
         kuat dan stabil, tentu tidak      menarik modal,” katanya.         atau persahaan asing lainnya karena
         dibutuhkan lagi privatisasi, divestasi  Selain itu dia menjelaskan dalam  ada rasa sosial yang harus dilakukan.
         atau metode lainnya, untuk menutup  UU BUMN nomor 19  tahun 2003   Misalnya, jumlah pegawainya 200
         pengembangan BUMN sendiri dan     Perusahaan Negara yang akan      orang, karena ada kebijakan bisa
         menutup sebagian kecil defisit    diprivatisasi, Pemerintah        menjadi 400 atau 500 untuk
         APBN.                             berkewajiban untuk               menyerap itu., “Itu satu kelemahan,”
            “Itu tergantung Pemerintah     mensosialisasikannya kepada      tegasnya.





         “Sebelum sesuatu dijual, dilakukan proses sosialisasi kepada direksi, komisaris,
         pegawai dan masyarakat. Seolah mendadak jika privatisasi dilakukan tanpa sosialisasi

         kepada pihak perusahaan yang bersangkutan,”







         sebagai pelaksana negara. Bagaimana  Masyarakat, dan harus dibahas dan  Politikus Dari Partai Golongan
         Pemerintah dapat menutup defisit  mendapat persetujuan oleh DPR.   Karya Itu menegaskan Pemerintah
         anggaran tersebut,” katanya.  Azwar  “Sebelum sesuatu dijual, dilakukan  harus punya perhatian yang besar
         menjalaskan Pemerintah dapat      proses sosialisasi kepada direksi,  kepada perusahaan-perusahaan
         menaikan pendapatan dengan        komisaris, pegawai dan masyarakat.  BUMN, baik investasi maupun modal
         menaikkan pajak untuk ekspr impor,  Seolah mendadak jika privatisasi  kerjanya.
         Pajak ekpor batubara misalnya,    dilakukan tanpa sosialisasi kepada  Pemerintah harus memiliki otoritas
         sebagian bisa mengutip dari       pihak perusahaan yang            dalam menentukan kebijakan
         privatisasi dan divestasi yang    bersangkutan,” jelasnya.         perusahaan BUMN yang ditujukan
         dilakukan oleh BUMN yang ada         Dengan adanya sosialisasi     bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
          ketika menggenjot keuntungan     diharapkan agar segala pihak        Saat ini Komisi VI yang
           BUMN yang ada, seperti          mengetahui tujuan dari privatisasi  membidangi BUMN dan Komisi XI
            perusahaan negara yang sudah   suatu perusahaan BUMN untuk      yang membidangi Keuangan
             dipastikan keuntungannya,     kepentingan Negara, agar pihak   membahas bersama dengan
              seperti PLN, Pertamina, Telkom,  perusahaan tersebut dapat    Pemerintah (Menteri Negara
               Gresik Bank-bank nasional   memahami. Apalagi katanya yang   BUMN) dalam menyehatkan dan
                kita.                      ramai dibicarakan, Pemerintah lebih  memajukan perusahaan-perusahaan
                     “Apabila negara sudah  condong kepada Strategic Sale, bukan  BUMN untuk kesejahteraan rakyat.
                  stabil, defisit kita sudah  kepada IPO. Karena Strategic Sale  (as)
                   sangat mengecil, dan kita  bisa melepas sebagian besar saham
                   sudah balance antara    kepada pihak Asing. “Itu yang mereka
                    pemasukan dan          takutkan,” katanya.
                     pengeluaran, privatisasi  Kepada perusahaan BUMN yang
                     tidak akan terjadi lagi.  tidak sehat dan kemudian
                    Tetapi itu sulit, karena  diprivatisasi, terkadang menimbulkan


                                                                             PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 66  31
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36