Page 32 - MAJALAH 66
P. 32

PENGAWASAN











            Rapat Paripurna DPR yang berlangsung Selasa (24/6)                 Fraksi yang mendukung hak angket
            akhirnya berhasil meloloskan penggunaan hak angket                 yaitu, PDIP 75 orang, PPP 36 orang,
            tentang kenaikan harga BBM. Meski demikian keputusan               F-PAN 36 orang, F-PKB 27, FPKS 34
                                                                               orang, F-BPD 7 orang, F-PBR 10 orang,
            itu diambil melalui perjalanan yang cukup alot, selain
                                                                               dan PDS 7 orang.
            diselingi dengan dua kali skorsing keputusannya pun                   Dalam kata pengantar fraksi-fraksi,
            diambil melalui pemungutan suara (voting).                         semula lima fraksi mendukung kenaikan
                                                                               BBM dan menolak angket yakni PG,

                           ua hak Dewan
                          diajukan bersamaan
                          yakni hak interpelasi
                          dan hak angket
            Dmengenai kenaikan
            harga BBM. Dalam pemungutan suara,
            fraksi yang menyetujui hak interpelasi
            BBM adalah Fraksi Golkar 85 orang
            dan Fraksi Demokrat 42 orang.
            Sedangkan yang menolak interpelasi
            BBM adalah F-PDIP, PPP, PAN, PKB,
            PKS, BPD, PBR, dan seorang anggota
            Fraksi Golkar yaitu Yuddy Chrisnandi,
            sehingga usul interpelasi kandas.
               Sedangkan dalam pemungutan
            suara terhadap penggunaan hak angket,
            keputusan akhirnya adalah dari 360
            anggota DPR yang hadir, sebanyak 233
            anggota DPR mendukung hak angket
            dan  127 anggota DPR menolak.     Gedung DPR yang juga menolak     PD, PPP, PDS dan PKS. Namun saat
            Lolosnya hak angket ini bersamaan  kenaikan harga BBM.             voting, PPP, PKS dan PDS tiba-tiba
            dengan aksi-aksi mahasiswa di depan  Hasil lengkap voting menunjukkan,  merapatkan diri ke dalam pendukung
                                                                               hak angket. Hanya dua fraksi yakni
                                                                               FPG dan FPD yang tetap pasang
                                                                               badan membela kebijakan pemerintah.
                                                                                  Lolosnya hak angket ini menjadi
                                                                               catatan tersendiri bagi DPR periode
                                                                               2004-2009, sebab baru kali ini hak itu
                                                                               berhasil digunakan. Sebelumnya, hak
                                                                               DPR  yang berhasil lolos adalah hak
                                                                               interpelasi    meski keputusannya
                                                                               juga diambil dengan cukup alot dan
                                                                               yang lebih ramai adalah soal
                                                                               ketidakhadiran Presiden menjawab
                                                                               interpelasi ketimbang substansi
                                                                               interpelasinya.
                                                                                  Hak angket diatur dalam 8 pasal
                                                                               tata tertib DPR, mulai pasal 176 hingga
                                                                               pasal 183, memberi kekuasaan yang
                                                                               sangat luas dalam melaksanakan tugas-
                                                                               tugas konstitusionalnya. Setelah


            32      PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 66
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37