Page 29 - MAJALAH 66
P. 29
SUMBANG SARAN
kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ternyata data dari BPS untuk periode yang sama
Banda Aceh sebesar 3,78% dan terkecil di berturut-turut terdapat peningkatan setengah
Palangkaraya sebesar 0,19%. Inflasi yang terjadi pada pengangguran yaitu sebesar 29,92 juta pada Februari
Mei 2008 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Mei 2006 menjadi 30,24 juta pada Februari 2007 dan
2007 yang mengalami inflasi sebesar 0,10%. Laju menjadi 30,64 juta pada Februari 2008.
inflasi “Year on Year” (Mei 2008 terhadap Mei 2007) Kesimpulannya, penerapan teori AW Phillips
adalah sebesar 10,38%. adalah sesuai dengan kondisi pengangguran dan
Untuk penerapan teori AW Phillips tersebut di inflasi yang terjadi di Indonesia, di mana inflasi
Indonesia periodesasinya kita mempergunakan data meningkat dan pengangguran berkurang. Sedangkan
terakhir dari BPS yaitu bahan RDP 3 Juni 2008 tersebut, pada periode yang sama, inflasi meningkat serta
tentang ketenagakerjaan dan inflasi adalah antara bulan diikuti dengan peningkatan setengah pengangguran
Februari 2006 sampai dengan Februari 2008. (Phillips tidak membahas antara inflasi dengan
Inflasi Nasional “Year on Year” Februari 2006 setengah pengangguran).
sampai dengan Februari 2007 sebesar 6,3% dan
meningkat menjadi 7,4% inflasi nasional “Year on Pemecahan Masalah
Year” nya pada Februari 2007 sampai dengan Analisa hubungan antara inflasi dengan
Februari 2008. Pada saat yang sama yaitu Februari pengangguran mempunyai dimensi yang kompleks
2006 jumlah angkatan kerja di Indonesia sebesar dan sophisticated, baik masalah ekonomi secara luas
106,28 juta, kemudian menjadi 108,13 juta pada maupun masalah ketenagakerjaan, namun penulis
Februari 2007, dan meningkat lagi menjadi 111,48 menyoroti dari aspek ekonomi makronya.
juta pada Februari 2008. Sedangkan di sisi yang lain, Ada tiga macam cara atau kebijaksanaan yang dapat
jumlah kesempatan kerjanya sebesar 95,18 juta pada dilakukan oleh pemerintah yang berkaitan dengan
Februari 2006, menjadi 97,58 juta pada Februari ekonomi makro yaitu:
2007 dan meningkat menjadi 102,05 juta pada a. Monetary Policy:
Februari 2008. Artinya jumlah pengangguran Kebijakan pemerintah dalam rangka kebijaksanaan
terbukanya (Open Unemployment) adalah berturut- moneter tersebut dimaksudkan sebagai kebijaksanaan
turut turun dari sebesar 11,10 juta pada Februari Bank Indonesia, yang dalam hal ini dapat dilakukan
2006, menjadi 10,55 pada Februari 2007 dan melalui:
menjadi 9,43 juta pada Februari 2008, atau secara - Meningkatkan suku bunga (Discount Policy),
angka relatif data BPS tersebut menunjukkan - Politik pasar terbuka (Open Market Operation),
berturut-turut turun dari 10,45% menjadi 9,75% dan - Meningkatkan cash ratio (Cash ratio policy).
selanjutnya menjadi 8,46% pada periode yang sama. b. Fiskal Policy:
Jadi di Indonesia hubungan antara inflasi dengan Dengan kebijakan fiskal ini dimaksudkan sebagai
pengangguran adalah sesuai dengan teori dari AW kebijaksanaan pemerintah dalam bidang anggaran,
Phillips. melalui APBN di Indonesia.
Ada beberapa ekonom dan pakar yang Terdapat tiga kebijaksanaan yang dapat ditempuh
mengatakan di Indonesia sekarang ini justru oleh pemerintah Indonesia yaitu:
menunjukkan terjadinya kenaikan inflasi bersamaan - Penurunan pengeluaran pemerintah (Government
dengan peningkatan pengangguran (stagflasi), atau Expenditure),
dikatakan situasi yang lebih tepat dikaitkan dengan - Menaikkan penerimaan pajak,
teori ke arah Chaos. Tingkat pengangguran alamiah - Mengadakan pinjaman pemerintah.
dinyatakan sebagai posisi yang tidak akan menaikkan c. Non-monetary Policy
inflasi, yang disebut juga sebagai NAIRU (Non- Kebijaksanaan non-moneter ini dapat ditempuh
Accelerating Inflation Rate of Unemployment), bahwa melalui tiga macam kebijaksanaan dalam memerangi
pengangguran justru berada dalam masalah inti inflasi yaitu:
makro ekonomi seperti yang dikemukakan Keynes - Meningkatkan output (barang dan jasa),
dalam bukunya berjudul “The General Theory of - Pengaturan upah,
Employment, Interest Rates and Money”. - Pengawasan harga barang dan distribusi output.
Sebagai tambahan teori Phillips penerapannya di (**)
Indonesia tentang setengah penganggur (Under
Employment). Setengah penganggur dari teorinya
Phillips Hauser mempunyai tiga kriteria yaitu:
a. Skill / Ijazah,
b. Waktu kerja, dan
c. Pendapatan pekerja.
PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 66 29