Page 25 - MAJALAH 66
P. 25

LAPORAN UTAMA


                                                                                BLK efektif, tapi dengan adanya
                                                                            otonomi daerah pembagian tugas
                                                                            keuangannya beda, itu otomatis
                                                                            kabupaten kota  menjadi wewenang
                                                                            propinsi. Tapi yang punya departemen
                                                                            kan gegeran, diserahkan ke daerah tapi
                                                                            tak mampu lalu dikembalikan daerah.
                                                                               Solusinya, pemerintah buka
                                                                            lapangan kerja seluas-luasnya tak usah
                                                                            mengandalkan investasi, dengan
                                                                            berdikari mampu. Proyek-proyek besar
                                                                            yang mampu membuka lapangan kerja
                                                                            dalam jumlah besar seperti peternakan
         bangsa Indonesia yang loh jinawi ini  juga mempunyai andil terhadap jumlah  udang, proyek gerakan nasional
         habis dikuras oleh bangsa asing- dijual  penganggur,  begitu keuntungannya  rehabilitasi lahan dan hutan,
         oleh bangsa sendiri. Ekonomi      menurun lalu menerapkan sistem out  penanaman kembali hutan mangrove.
         kerakyatan tidak diproteksi, padahal  sourching, apalagi bipatritnya nggak jadi  Peluang sangat besar tetapi
         semasa zaman Bung Karno dengan    dan organisasi serikat pekerja   pengawasannya lemah
         keras memprotek perusahaan-       dibatalkan dengan alasannnya macam-
         perusahaan asing, jika mereka tidak mau  macam. Dan yang paling ironis, begitu  Takkan berhasil
         tunduk dengan ekonomi kerakyatan  melakukan kepailitan- hanya         Ditanya   mengenai    target
         silahkan go to hell.              memindahkan lokasi. Sementara    menurunkan angka pengangguran dari
            “ Jadi menurut saya,  terjadinya  pemerintah tidak melindungi dan  9,8% menjadi 5,1%, Sonny Soemarsono
         pengangguran terbuka karena ada   mengamankan tenaga kerja .       mengatakan tidak akan berhasil. Target
         pembiaran,  betapa kontrasnya masalah  Sebagai contoh di Tangerang ada  pembangunan rumah sebanyak 1 juta
         perlindungan tenaga kerja di dalam  pabrik sepatu dari Cina- Nike itu bubar,  unit yang dampak ikutannya pada
         negeri, hubungan industrial  tidak jalan  lalu  mendirikan pabrik baru di  penyerapan naker, juga tidak akan
         sementara hukum kita karut marut,”  Sukabumi. Peralatannya sebenarnya  tercapai. Apalagi dengan kenaikan
         katanya lagi.                     sudah nggak boleh, sudah dicengkeram  BBM dan ini tak tertutup akan
            Lebih lanjut Sonny memaparkan,  oleh UU bahwa untuk membayar PHK.  berkurang lagi target pada penyerapan
         pengangguran itu macam-macam ada  Yang terjadi ternyata dipreteli dan  naker sehingga pengangguran tetap
         karena PHK, outsourching , kemudian  masuk ke Sukabumi- dengan maksud  akan tinggi
         pengangguran karena tidak mendapat  memperoleh tenaga kerja yang lebih  Sedangkan mengenai hambatan
         lapangan kerja. Pengangguran terbuka  murah.                       penyerapan TKI, dalam pandangan
         juga terjadi misalnya mereka yang sudah  Sebenarnya, kata Sonny,  UMR di  Sonny karena Indonesia tak
         siap kerja namun tidak terserap dan itu  Indonesia terlalu kecil, sekitar Rp. 680  menyiapkan skill dan  bahasa yang benar.
         menjadi masalah                   ribu hingga- Rp.1 juta,  apakah cukup  Misalnya majikan suruh ambil palu,
                                           sehingga terjadilah penekanan kepada  yang diambil alu, sekali dua kali tak apa-
         Tak ada lapangan kerja            tenaga kerja. Yang penting iso mangan  apa tapi selanjutnya pasti akan emosi.
            Selain itu sambung Sonny, kategori  dari pada ngganggur. Ini karena ada  Apalagi tak becus kerja, emosi majikan
         lain dari pengangguran adalah mereka  permainnan yang tidak etis, UU No.13  akan tinggi sehingga dampaknya
         mencari lapangan kerja tapi tidak ada,  tentang Tenaga kerja itu sebenarnya  penganiayaan.
         padahal mereka anak-anak muda yang  belum maksimal,  Jamsostek juga tidak  Berarti kita gagal persiapkan TKI
         siap kerja dan jumlahnya cukup besar.  amanah sehingga pengangguran  yang skillnya mumpuni karena BLK
            Presiden pertama kita Bung Karno  muncul di mana-mana.          digunakan oleh PJTKI   padahal
         pernah memprogramkan semboyan        Pengangguran semakin terbuka  sertifikat yang dihasilkan diuji oleh UI,
         untuk     memperkuat     sistem   apalagi kecenderungan makin      Undip, dan Unair  begitupun ijazahnya
         perekonomian     nasional  dan    menguatnya otonomi daerah, padahal  masih ditipu. Untuk mengatasi
         kemandirian bangsa yaitu- Berdikari-  disitu ada klausul interpreneur- PMA.  pemalsuan, telah dilakukan tetapi
         berdiri diatas kaki sendiri, namun  Tapi kalau mereka lebih banyak  mereka lebih canggih. Dengan otonomi
         sekarang ini memudar bahkan yang  membawa tenaga dari luar,  tenaga kerja  daerah, begitu perusahaan perlu naker
         terjadi ketergantungan kepada     kita mau dikemanakan. Soal       dilatih di BLK tapi dananya dialihkan
         globalisasi. Padahal Indonesia sebagai  ketrampilan, naker Indonesia tak kalah  sehingga BLK kedodoran. (si, tt, mp)
         negara yang kaya raya ini banyak sekali  dengan tenaga asing. BLK sebagai
         lapangan kerja yang bisa dibuka.  sarana untuk meningkatkan skill  tenaga
            Masuknya investasi asing dinilai  kerja kita malah bubar.


                                                                             PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 66  25
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30