Page 30 - MAJALAH 66
P. 30

PENGAWASAN















            Privatisasi BUMN telah menimbulkan pro dan kontra di               katanya.
            kalangan masyarakat Indonesia. Sebagian masyarakat                    Maksud utama dari Privatisasi
            setuju dengan privatisasi sepanjang privatisasi dapat              Divestasi itu adalah pengembangan
                                                                               dari Badan Usaha Milik Negara itu.
            memberikan manfaat yang lebih baik, sementara sebagian
                                                                               Namun Azwir menginginkan hal
            masyarakat menolak privatisasi karena dianggap tidak               tersebut tidak terus terjadi. Dia
            nasionalis dan menghabiskan aset  negara.                          mendesak agar pemerintah harus
                                                                               berhati-hati dan mengkaji perusahaan
                      rivatisasi BUMN         Indonesia. BUMN mempunyai        akan diprivatisasi. “Perusahaan
                       diharapkan mampu       kewajiban untuk memperoleh       BUMN yang menguntungkan dan
                       mendatangkan manfaat   deviden. Sehingga diambil suatu                      menyentuh
                       bagi pemerintah dan    kebijakan privatisasi atau divestasi                   langsung
            P masyarakat Indonesia.           sebagian saham dalam rangka, untuk
            Semula Privatisasi diharapkan dapat  mengembangkan perusahaan dan
            menghasilkan dana untuk menutup   untuk menutup defisit APBN.
            defisit APBN, namun sekarang lebih  Menurut Azwir, Komisi VI
            dititik beratkan sebagai peningkatan  meminta privatisasi bukan untuk
            kinerja BUMN yang diprivatisasi,  menutup defisit APBN, tetapi
            terselenggaranya prinsip-prinsip good  untuk mengembangkan pabrik
            governance dalam pengelolaan      atau perusahaan itu sendiri. Tapi
            BUMN, meningkatnya kemampuan      lain, seperti BNI 46, Bank Mandiri,
            BUMN untuk mengakses peluang di   BRI yang waktu itu sebagian untuk
            pasar internasional, terjadinya transfer  menutup defisit APBN, bukan
            ilmu pengetahuan dan teknologi dari  untuk pengembangan dari pada
            investor ke BUMN yang diprivatisasi,  perusahaan yang
            serta terjadinya perubahan budaya  bersangkutan. “Kita
            kerja yang mengarah kepada        bisa saja tidak
            peningkatan kinerja BUMN.         setuju, tetapi
               Oleh sebab itu, pelaksanaan    memang
            privatisasi perusahaan BUMN harus  tidak ada
            dikaji lebih mendalam dan hati-hati  cara lain
            agar tidak merugikan perusahaan   Pemerintah
            yang diprivatisasi, tenaga kerja, rakyat  untuk
            dan Negara.                       mengatasi
               “Selama ini, DPR-RI bersama    defisit,”
            Pemerintah membahas rencana
            privatisasi dalam Rapat Kerja  Komisi
            VI dengan Menteri Negara BUMN,”
            Azwir
               Azwir yang juga anggota dari
            Fraksi Partai Golongan Karya
            mengatakan  kantor Menneg BUMN
            yang mengelola 138 BUMN, yang
            terdiri dari ratusan bahkan ribuan
            anak perusahaan, dengan kondisi
            untung dan rugi.
               Sementara itu, Pemerintah harus
            menangani krisis yang melanda      Azwir Ddainytara, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Golongan Karya


            30      PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 66
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35