Page 56 - MAJALAH 111
P. 56

Salman ia bertemu dengan tokoh-    Setelah itu, ia ke Jakarta dan    “Untuk mengubah kondisi negara
          tokoh nasional yang kritis.      menjadi dosen di beberapa  harus dengan berpolitik. Kalau mau
                                           universitas. Memasuki tahun 1995,  merubah bangsa secara substansial
           Para tokoh itu, misalnya, Imad-  Tjatur kembali ke almamaternya  ya dengan budaya, yaitu pendidikan
          uddin Abdurrahim, Sri Bintang Pa-  untuk melanjutkan studi S2 program  tetapi butuh waktu yang lama.
          mungkas, Amien Rais, Adi Sasono,  Teknologi Pengelolaan Lingkungan  Intinya, politik dan pendidikan harus
          Muslimin Nasution, dan lain-lain.  dan tamat pada 1997. Pada awal  benar, kalau bangsa ini mau maju,”
          Bahkan ia juga bertemu Habibie.  masa  reformasi,  Tjatur  diajak  papar Tjatur. Di masa awal menjadi
          Dialog dengan para tokoh nasional  seniornya di ITB, AM Luthfi untuk  politisi, Ketua DPP PAN ini, masih
          sangat menggelitik nasionalisme  bergabung dengan Partai Amanat  mengajar di beberapa kampus. Dan
          seorang Tjatur muda. Di Salman, ia  Nasional (PAN).                ketika PAN berhasil masuk parlemen
          mendapat pencerahan yang luar bi-                                  usai Pemilu 1999, suaranya memang
          asa. Tradisi keilmuan di kampusnya   PAN bagi Tjatur sudah seperti  sedikit. Tapi, memurut Tjatur, suara
          telah membawa para alumninya  rumah kedua. Tokoh-tokoh di partai  PAN sangat mewarnai perubahan
          menjadi tokoh-tokoh nasional yang
          mumpuni dan mengisi jabatan-ja-
          batan penting di negeri ini.

           “Di ITB itu organisasi ekstra (di
          luar) kampus tidak laku. Jadi, organ-
          isasinya intra kampus saja,” ungkap
          Ketua Ikatan Alumni Keluarga Maha-
          siswa Islam ITB ini. Ketika menuntut
          ilmu di ITB, Tjatur mengambil ju-
          rusan Teknik Lingkungan. Jurusan
          yang terbilang baru waktu itu. Dan
          kebetulan naluri keilmuannya me-
          nginginkan hal-hal baru.

           “Saya senang ambil sesuatu yang
          baru,” aku mantan Ketua Umum
          Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan
          Teknik Lingkungan Indonesia terse-
          but. Selama kuliah, ada mata kuliah
          dan dosen yang ia sangat favorit-
          kan. Mata kuliah Mekanika Fluida
          dan Hidrolika dengan dosennya Pro-  matahari terbit itu, sudah sangat  mendasar di Republik ini.
          fesor Hariyoko sangat disukainya.  dikenalnya sejak ia masih sekolah
          Mata kuliah ini terbilang sulit dan  di  Magelang.  Sebelumnya,  pada   Pada Pemilu 1999, sebenarnya
          hanya segelintir mahasiswa saja  1988 ia pernah belajar di Pesantren  Tjatur sudah menjadi caleg dari
          yang lulus. Tapi, Tjatur justru mam-  Budi Mulya pimpinan Amien Rais. Di  dapil Banten. Karena PAN berada di
          pu meraih nilai A.               pesantren ini, selain bertemu tokoh  urutan keempat dalam perolehan
                                           reformis tersebut, juga bertemu  suara, maka ia belum terpilih
           Dari ITB-lah, pemuda Tjatur mu-  para tokoh dari Yogyakarta.      menjadi anggota DPR. Waktu itu
          lai banyak diajak memecahkan                                       masih menggunakan daftar terbuka.
          masalah-masalah kebangsaan. Pan-   Karena para lokomotif reformasi  Dan dari dapil Banten tersedia 3
          dangan politiknya mulai terbentuk.  ada di PAN, Tjatur merasa senang  kursi. “Kalau saja PAN ada di urutan
          Membangun bangsa dan menata  berada di tengah-tengah para  ketiga, saya mungkin jadi anggota
          negara tak bisa dari luar saja. Ia ha-  tokoh reformis. Ia ikut menukangi  DPR termuda,” kilah Tjatur, karena
          rus masuk ke jantung kebijakan le-  berdirinya PAN. Sebagai politisi  usianya ketika itu masih 29 tahun.
          wat aktivitas politik. Dengan begitu,  muda, ia coba belajar berpolitik
          Tjatur bisa ikut serta menata bangsa  pada para seniornya. Kearifan   Menjadi Anggota DPR
          dan negara ini menjadi lebih baik.  berpolitik sudah ia terapkan sejak
          Dan dunia politik sudah tak asing  memutuskan terjun ke panggung     Walau gagal masuk Senayan,
          lagi bagi Tjatur. Tahun 1994, Tjatur  politik. Sistem kekuasaan otoriter  Tjatur sudah menjadi staf ahli Ketua
          berhasil menyelesaikan studinya di  di masa ORBA menjadi tantangan  MPR RI Amien Rais pada 1999-2001.
          ITB. Walau dengan nilai yang biasa  kaum reformis untuk merubahnya  Bahkan, pada rentang waktu ini, ia
          saja, tapi ia termasuk lulusan ter-  menjadi lebih egaliter dan  juga terlibat dalam mengarsiteki
          cepat.                           demokratis.                       pembentukan Kementerian HAM.


          56 PARLEMENTARIA  EDISI 111 TH. XLIV, 2014
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61