Page 59 - MAJALAH 111
P. 59

No.39/1999 tentang HAM. Selain  dikenal dengan suku Kubu atau  diterjemahkan dengan bebas, prinsip
            itu, ada UU No.41/1999 tentang  Orang Rimba. Selain di Jambi, suku  tersebut berarti, segala ketentuan
            Kehutanan serta UU No.32/2004  Anak Dalam ada pula sebagian kecil  yang mengatur kehidupan dalam
            tentang Pemerintahan Daerah. Dua  yang tinggal di Sumatera Selatan.  masyarakat berasal dari budaya ne-
            lagi UU yang memberi perlindungan  Suku ini minoritas di Jambi dengan  nek moyang dan ajaran agama, yaitu
            adalah UU No.7/2004 tentang Sum-  populasi 200 ribu jiwa.           Al Quran dan Hadist.
            ber Daya Air dan UU No.26/2007
            tentang Penataan Ruang.             Kedua, suku Kerinci sebagai suku   “Draf RUU belumlah sempurna.
                                              tertua di pulau Sumatera. Perada-  Untuk itu, perlu masukan dan saran,
              Masyarakat Hukum Adat Jambi     ban dan kekhasan budayanya sa-    sehingga UU ini bisa menjawab ke-
                                              ngat maju. Walau bahasanya masih  butuhan masyarakat,” jelas Herman
              Komisi II DPR RI beberapa waktu  rumpun Melayu, tapi suku ini telah  Kadir, Ketua Tim Kunjungan Kerja
            lalu, melakukan kunjungan kerja ke  memiliki lingua franca (bahasa pe-  Komisi II ke Provinsi Jambi. Semen-
            Provinsi Jambi. Dipimpin Herman  ngantar) yang jauh lebih tua daripa-  tara menurut Sekda Pemprov Jambi,
            Kadir (F-PAN), delegasi Komisi II  da bahasa Melayu sendiri. Sebelum  hukum adat hanya berlaku di desa.
            diterima Sekretaris Daerah Pemprov  pengaruh Arab dan Melayu mewar-  Dan kepala desa punya otoritas
            Jambi di Kantor Gubernur Jambi. Di  nai peradaban pulau Sumatera, ba-  juga sebagai ulama dan ketua adat.
            Kantor Gubernur tersebut, Komisi  hasa Kerinci sudah eksis. Aksaranya  Hukum positif tidak bisa mengatur
            II DPR berdialog dengan para sese-  disebut Incung. Bahasa Kerinci me-  kehidupan di tingkat desa. Hukum
            puh adat Jambi. Sepert diketahui, di  miliki beragam dialek. Antardusun  positif, sambung Sekda, baru ber-
            Jambi komunitas adat lumayan ban-  dipastikan tidak sama dialeknya.  laku di tingkat kecamatan.
            yak. Dan konflik masyarakat hukum
            adat (MHA) dengan aparat keaman-    Ketiga, suku Melayu yang meru-    Herman yang juga putra asli Jambi
            an sering terjadi.                pakan komunitas terbesar, tidak  dari F-PAN DPR, mengatakan, nega-
                                              saja di Jambi, tapi juga di pulau Su-  ra-negara di dunia sudah memiliki
              Dari sengketa tanah hingga kasus  matera. Diperkirakan suku Melayu  aturan  hukum yang  melindungi
            pidana yang melibatkan warga ko-  sebesar 1.170.000 jiwa yang menye-  komunitas adatnya. Sebut saja, Bra-
            munitas adat sering terjadi. Negara  bar di kabupaten Tanjung Jabung,  zil, Philipina, dan Norwegia, ketiga
            tentu harus arif menghadapi kasus  Batanghari, hingga Bungo Tebo.  negara tersebut sangat melindungi
            hukum yang melibatkan MHA. Di  Dusun suku Melayu menyebar se-       masyarakat adat. Bahkan, suku Abo-
            Jambi, selain bertemu dengan tokoh-  cara berjauhan. Umumnya mereka  rigin di Australia diberi lahan yang
            tokoh adat setempat, juga bertemu  tinggal di pemukiman dataran ren-  sangat luas untuk mengembangkan
            dengan para akademisi, BPN Jambi,  dah dengan hutan-hutan padat, ra-  peradabannya.
            Polda Jambi, dan unsur Muspida lain-  wa-rawa, dan tepi sungai. Mayoritas
            nya dari Pemprov Jambi. Banyak ma-  suku Melayu penganut ajaran Islam.  Draf RUU PPHMHA yang sedang
            sukan berharga dari kalangan MHA.                                   dirumuskan Pansus DPR ini, terdiri
                                                Prinsip adat suku Melayu adalah  dari 58 pasal dan XI bab. Kelak, di
              Salah satu masukan itu adalah  “Adat menurun, syarak mendaki,  tengah masyarakat adat ada panitia
            penggunaan kata “hukum” pada  adat bersendi syarak, syarak bersendi  ad hoc yang mengatur kehidupan
            nama RUU Pengakuan dan Perlind-   kitabullah”. Itulah prinsip hidup yang  mereka seperti diatur dalam Bab
            ungan Hak Masyarakat Hukum Adat  populer di kalangan suku Melayu, se-  VII dari pasal 28-43 RUU PPHMHA.
            (PPHMHA). Kata “adat” sudah ber-  buah prinsp hidup yang religius. Bila  Di tingkat kabupaten/kota, panitia
            makna hukum. Jadi, mestinya tak                                     MHA dibentuk oleh bupati/walikota,
            perlu lagi menggunakan kata hukum.                                  di provinsi oleh gubernur, dan nasi-
            Masukan lainnya adalah menyang-          Dengan RUU yang            onal oleh presiden.
            kut penggunaak kata “pengakuan”   sedang dirumuskan
            dalam RUU tersebut. Menurut komu-                                     Tugas panitia adat adalah melaku-
            nitas adat di Jambi, pengakuan seb-  ini, mereka mengaku            kan verfikasi terhadap masyarakat
            etulnya sudah ada, yang belum ada  senang, karena                   hukum adat (pasal 38). Fungsinya,
            adalah perlindu ngannya.                                            menerima pendaftaran MHA, verifi-
                                              kelak ada kekuatan                kasi keberadaan MHA, dan menga-
              Dengan RUU yang sedang di- hukum yang tidak                       jukan hasil verifikasi tersebut ke bu-
            rumuskan  ini,  mereka  mengaku   saja melindungi,                  pati/wali kota atau gubernur untuk
            senang, karena kelak ada kekuatan                                   ditetapkanm (pasal 39-41). Dan un-
            hukum yang tidak saja melindungi,  tapi juga membantu               tuk penyelesaian sengketa adat ada
            tapi juga membantu menyelesaikan   menyelesaikan                    lembaga atau peradilan adat yang
            sengketa adat. Setidaknya ada 3                                     meyelesaikan seperti diatur dalam
            suku di Jambi yang populer. Per- sengketa adat.                     pasal 44 RUU PPHMHA. (mh) Foto:
            tama, suku Anak Dalam yang juga                                     Husen/Parle/Iw.


                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 111 TH. XLIV, 2014  59
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64